Fikes.umsida.ac.id – Dalam upaya memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap tumbuh kembang anak usia dini, Program Studi S1 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan kegiatan Field Trip.
Dengan kegiatan Deteksi Dini Perkembangan Balita di TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 1 Candi, Selasa (11/11/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari perkuliahan Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Balita dan Anak Prasekolah semester 5 yang diampu oleh Hesty Widowati S Keb Bd M Keb.
Menurut Hesty, kegiatan ini dikemas dalam bentuk pembelajaran lapangan agar mahasiswa dapat mempraktikkan langsung teori yang telah dipelajari di kelas.
Baca Juga: Buat Mannequin Acupressure Point with LED Indicator, Laboran Kebidanan Umsida Lolos Kilab 2024
“Kegiatan ini sebenarnya merupakan perkuliahan, tetapi dengan metode pembelajaran field trip. Mahasiswa diharapkan bisa mendeteksi dini perkembangan balita dengan menggunakan Questionnaire Pra-Screening Perkembangan atau disingkat KPSB,” jelasnya.
Sebanyak 21 mahasiswa mengikuti kegiatan ini dengan melakukan pemeriksaan langsung kepada anak-anak di TK ABA 1 Candi.
Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa tidak hanya mengamati perkembangan anak, tetapi juga berinteraksi dan melakukan penilaian perkembangan sesuai usia anak.
Pentingnya Pemahaman Deteksi Dini bagi Calon Bidan

Hesty menekankan pentingnya kegiatan ini karena deteksi dini merupakan kompetensi dasar yang wajib dimiliki calon bidan.
“Sangat penting bagi calon bidan untuk memahami perkembangan normal anak. Melalui KPSB, mereka bisa menilai apakah perkembangan anak sudah sesuai usia atau belum, dan apa langkah yang harus dilakukan jika ditemukan keterlambatan,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemahaman ini menjadi bagian penting dari peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak khususnya pada masa balita.
Cek Juga: FIKES CHS Umsida Perluas Akses Layanan Kesehatan Gratis untuk Masyarakat Sidoarjo
Antusias Mahasiswa dan Balita

Selama kegiatan berlangsung, suasana tampak hangat dan menyenangkan. Hesty menggambarkan antusiasme anak-anak TK ABA 1 Candi yang sangat tinggi saat mengikuti pemeriksaan.
“Anak-anak sangat antusias belajar dan bermain bersama kakak-kakak mahasiswa. Begitu juga mahasiswa, mereka senang sekali bisa praktik langsung karena biasanya hanya belajar teori di kelas,” tuturnya.
Menurutnya, interaksi langsung dengan anak-anak memberi pengalaman berharga bagi mahasiswa.
Karena mereka dapat memahami situasi nyata di lapangan sekaligus mengasah empati dan keterampilan komunikasi.
Cek Selengkapnya: FIKES umsida dan Dinkes Sidoarjo Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Program CKG
Harapan bagi Mahasiswa Kebidanan

Di akhir Hesty menyampaikan harapannya agar mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh saat perkuliahan.
“Saya berharap mahasiswa bisa lebih memahami bagaimana melakukan deteksi dini secara langsung. Mereka juga bisa menilai apakah perkembangan anak sesuai usia atau belum, dan tahu langkah apa yang harus diambil,” ujarnya.
Melalui kegiatan field trip ini, diharapkan mahasiswa KebidananUmsida semakin siap menjadi bidan profesional yang peduli terhadap tumbuh kembang anak dan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat sejak usia dini.
Penulis: Elfira Armilia






















