Seminar Internasional

Prodi S1 Fisioterapi UMSIDA gelar Seminar Internasional Pendekatan terbaru Fisioterapi pada Neuropati Perifer Diabetic

fbhis.umsida.ac.id – Sukorejo-Pasuruan, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) yang terlibat dalam kegiatan BKP UMSIDA Proyek Kemanusiaan menggelar kegiatan MABIT (Malam Binaan Iman dan Taqwa). Acara ini diadakan di TPQ dan TPA di seluruh Kecamatan Sukorejo dan merupakan kolaborasi dengan program kerja PCM Sukorejo di bidang Dikdasmen. Selasa (2/1/2024).

Seminar Internasional fisioterapi Umsida

Sebanyak 50 peserta antusias mengikuti perlombaan yang diadakan pada hari libur sekolah. Bapak Zainul, Ketua Umum PCM Sukorejo, menyampaikan apresiasinya, “Kegiatan MABIT yang dilaksanakan oleh mahasiswa BKP UMSIDA Proyek Kemanusiaan sangat luar biasa. Mereka tidak hanya bekerja sama dengan PCM Sukorejo, tetapi juga memperkenalkan Pondok Al Furqon untuk berkolaborasi dengan masyarakat sekitar Kecamatan Sukorejo dan Pasuruan Kota,” ujarnya.

MABIT tidak hanya menawarkan lomba untuk mengasah kemampuan beribadah dan hafalan, tetapi juga melibatkan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Empat delegasi dari PMM berperan sebagai juri dalam salah satu perlombaan, menambah semarak acara tersebut.

Zuhrufi, salah satu mahasiswa dari Medan yang menjadi delegasi dari PMM, berbagi kesan, “MABIT memberikan kenangan indah ketika bertemu dengan banyak adik yang mengikuti lomba. Saya merasa seperti mengenang masa kecil dan senang bisa menjadi bagian di sini, karena kami disambut dengan baik oleh mahasiswa UMSIDA Proyek Kemanusiaan,” tuturnya.

Perlombaan dalam MABIT bertujuan untuk lebih memperkenalkan Pondok Muhammadiyah Al-Furqon Sukorejo di Kabupaten Pasuruan serta meningkatkan pemahaman adik-adik tentang pentingnya belajar ilmu agama dan mengaji. Harapannya, kegiatan ini dapat membuat Pondok Muhammadiyah Al-Furqon Sukorejo lebih dikenal di seluruh Nusantara. Dukungan dari UMSIDA, Admisi UMSIDA, LAZDAU, Pondok, PCM/PCA, dalam bentuk kerjasama yang solid, sangat berperan dalam kesuksesan acara ini.

Tulisan oleh: Eva Susiana Agustin

 

fikes.umsida.ac.id – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menggelar
International Seminar dengan bertemakan “Recent Approaches Physioterapy in Diabetic Peripheral
Neuropathy” yang di selenggarakan pada hari Sabtu, 27/01/24 pukul 08.00-15.30 WIB melalui Via
Zoom Meeting.

 


Baca Juga : Pelantikan Akbar Himpunan Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UMSIDA: Kepemimpinan Reflektif, Kritis, dan Inovatif untuk Masa Periode 2024-2025

International Seminar ini menghadirkan para narasumber yang luar biasa tentunya yaitu Dr
Hidayatullah M.Si selaku Rector of Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, MUHAMMAD IRFAN,
SKM.,SST.FT.,M.FIS, dr. TEGUH RAHARDJO, Sp.PD.,KEMD, dan Prof. MD HAIDZIR MANAF.
Acara dibuka oleh MC dengan membaca ayat suci Al Qur’an dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu
Indonesia Raya, Mars Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Mars Fsioterapi.

 

 

 

Sambutan pertama disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Dr Hidayatullah
M.Si beliau mengungkapkan bahwa Fsioterapi harus terus mengembangkan perkembangan ilmu
kesehatan yang ada di Umsida khususnya Fsioterapi sendiri, Umsida ingin memberikan kesempatan
yang besar untuk kemaslahatan dan kesejahteraan lahir dan batin, adanya pendekatan baru seminar
internasiomal ini di dalam ikhtiar menyelesaikan persoalan penyakit, semua orang pastinya ingin sehat
tapi ada banyak jalan untuk menempuh hidup sehat. Dengan hasil penelitian yang di dapatkan semua
dapat di orientasikan untuk kesehatan masyarakat. Pada seminar ini kita menghadirkan para ahli dan
narasumber baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Hasil seminar ini harapannya bisa di sebar
luaskan agar masyarakat mendapatkan pengetahuan dan dapat mengimplementasikan di kehidupan
sehari-hari. Bahwa ada sebuah hadis mengatakan “sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang
bermanfaat bagi sesama”. Tentu keinginan kita sebagai tenaga ahli Fsioterapi harus bisa
mengimplementasikan dan menyebarluaskan.


Acara ini tentunya tidak hanya di ikuti oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo saja akan tetapi peserta yang mengikuti seminar internasional ini berasal
dari luar Fikes Umsida dikarenakan Seminar Internasional ini terbuka untuk umum tentunya.
Materi pertama di sampaikan oleh Dr. TEGUH RAHARDJO, Sp.PD.,KEMD selaku spesialis penyakit dalam
di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya dengan topik “Updates in Diabetic Peripheral Neuropathy.”
Diabetes sendiri ada dua yaitu diabetes tipe 1 yaitu disebabkan oleh pankreas yang memecah sel-sel
produksi hormon insulin selanjutnya diabetes tipe 2 yaitu disebabkan oleh kelenjar pankreas yang
tidak dapat mencukupi kebutuhan insulin pada tubuh. Diabetes melitus ditegakkan karena
menurunnya sel beta pangkreas, intervensi atau pengobatan sudah relatif terlambat, komplikasi ini
terjadi mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.

 

Faktor penyebab terjadinya stroke dan jantung yaitu mulai dari diabetes, dan penyakit ini yang menyebabkan orang Indonesia berobat ke luar negeri. Jaditanda atau gejala diabetes ini menyerang 3 saraf baik saraf motorik yaitu dengan ciri-ciri demam, ototlelah, sara sensorik terbakar, saraf automic berkeringat berlebihan. Diabetes Neuropathy yaitu suatu komplikasi diabetes yang ditandai dengan kerusakan saraf. Kondisiini dapat memengaruhi saraf di seluruh tubuh, namun paling sering menyerang saraf di kaki dan tangan. Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti mati rasa, kesemutan, nyeri dan kelemahan.


Diabetes ini dapat di obati dengan insulin saja. Jadi kerusakan awal yaitu resistensi resistor jaringan
lemak, otot dan ginjal. Apabila insulin di tubuh menurun. Untuk diabetes kehamilan tetap
menggunakan insulin, insulin sendiri yaitu hormon tubuh yang ada di setiap manusia. Setiap orang
normal memiliki insulin, akan tetapi orang yang menderita diabetes insulin nya akan menurun dan
relatif sedikit. Untuk orang yang terkena diabetes memiliki ciri khas yaitu luka di ujung tangan dan kaki.
Selanjutnya dilanjutkan dengan topik yang kedua yaitu yang disampaikan oleh Prof. MD HAIDZIR
MANAF Universiti Teknologi MARA dengan topik yang di bahas yaitu “Postural Control in Diabetic
Peripehal Neuropathy” beliau menyampaikan bahwa gejala umum terkait DPN yaitu di tandai dengan
Penurunan fungsi saraf dapat menyebabkan reaksi lambat, pusing, kelemahan otot, kelelahan, dan
perubahan kemampuan berjalan serta kontrol keseimbangan, Kelemahan anggota badan dapat
menyebabkan kesulitan dalam menaiki tangga, berdiri, memegang benda, dan mengangkat lengan.
Reaksi yang lebih lambat dan kelemahan otot akan dapat mengakibatkan ketidakmampuan untuk
menangkap diri sendiri ketika tersandung, sehingga menyebabkan lebih sering terjatuh. Hilangnya
sensasi di tangan dapat menyebabkan gangguan koordinasi tangan yang baik, genggaman, dan kontrol
kekuatan, sehingga memengaruhi tugas sehari-hari.

Baca Juga : Sinergikan Pengetahuan dan Keterampilan, S1 kebidanan Gelar UKOM OSCE Lokal


Dampak diabetes Neuropati pada Lansia dapat menyebabkan penurunan keseimbangan dan aktivitas
sehari-hari seperti berjalan dan menaiki tangga. Individu dengan neuropati akan berjalan lebih lambat
dan dengan posisi berdiri lebih lebar. Respons adaptif ini mungkin berhubungan dengan berkurangnya
kendali keseimbangan atau meningkatnya risiko terjatuh.
Mereka yang memiliki gangguan keseimbangan atau kemampuan berjalan mungkin akan mengalami
“takut terjatuh”, sebuah persepsi yang meningkat terhadap ancaman pengendalian dari postur tubuh.
Untuk topik yang terakhir disampaikan oleh MUHAMMAD IRFAN, SKM.,SST.FT.,M.FIS, bertemakan
“Recent Approaches Physioterapy in Diabetic Peripheral Neuropathy”. Beliau menyampaikan bahwa
Peripheral neuropathy (PN) adalah suatu kondisi yang dapat mempengaruhi saraf perifer yang
mengakibatkan berbagai gejala termasuk nyeri, perubahan sensasi, dan perubahan aktivitas otot.
Peripheral neuropathy (PN) dapat berhubungan dengan adanya penyakit lain seperti Diabetic, cedera
tubuh, infeksi dan kondisi penyakit kronis.


Tenaga Fisioterapi juga dapat membantu mengurangi keluhan dari gejala PN dan adanya gangguan
pada gerak dan fungsi serta aktivitas untuk meningkatkan kualitas hidup individu. Beliau juga
menyampaikan bahwa Peripheral neuropathy (PN) umumnya dapat diklasifikasikan berdasarkan
jumlah saraf yang terkena, jenis sel saraf yang terkena atau proses yang mempengaruhi saraf. Gejala
PN ini juga sangat bervariasi, dan dapat mencakup masalah yaitu sensorik, motorik dan otonom.
Adapun gejala Peripheral Autonomic neuropathy Manifestasi yang beragam meliputi Gangguan pada
salurab pernapasan, Kesulitan menelan, Ketidakmampuan untuk berkeringat, Kehilangan kontrol usus
dan atau kandung kemih, Kehilangan kendali tekanan darah dan Nyeri dada.
Acara Seminar Internasional ini berjalan dengan lancar, dan tentunya para peserta seminar pun turut
antusias bertanya pada setiap sesi topik yang disampaikan. Dikarenakan materi atau topik yang
disampaikan sangat menarik dan bermanfaat tentunya. Acara ini ditutup dengan nominasi tiga peserta
paling aktif bertanya dalam kegiatan Seminar Internasional ini.


Penulis : Nur Khikmah

Editor : Aziiz