DEGENERATIF

Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan

Fikes.Umsida.ac.id– Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang harus memiliki kesehatan prima. Namun, dosen Program Studi Teknik Laboratorium Medis (TLM) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Galuh Ratmana Hanum, S Si M Si mengungkapkan bahwa gaya hidup remaja saat ini justru berpotensi meningkatkan risiko penyakit degeneratif.

Baca Juga: HBOT Inovasi FIKES Umsida Turunkan Gula Darah dan Perbaiki Kolesterol

“Pola makan yang tidak terkontrol, kurangnya aktivitas fisik, serta ketergantungan pada teknologi adalah faktor yang dapat memperburuk kondisi kesehatan remaja dalam jangka panjang,” tegasnya.

Gaya Hidup Remaja dan Risiko Penyakit Degeneratif
DEGENARATIF
Sumber: AI

Menurut Galuh, tren gaya hidup remaja di era modern cenderung tidak sehat. Banyak remaja mengonsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak tanpa memperhatikan kandungan gizinya.

“Misalnya, konsumsi makanan cepat saji dan minuman manis yang semakin populer, itu bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung,” jelasnya.

Kebiasaan begadang atau pola tidur yang tidak teratur juga menjadi masalah serius. Remaja sering kali menghabiskan waktu dengan gadget hingga larut malam, yang berdampak pada kurangnya kualitas tidur.

Kaprodi TLM tersebut menegaskan, “Kurang tidur dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan resistensi insulin, serta berpengaruh pada tekanan darah dan kesehatan jantung.”

Selain itu, makanan olahan dengan kandungan bahan pengawet, lemak jenuh, serta gula tinggi semakin mendominasi pola konsumsi harian remaja. Jika dibiarkan, hal ini bisa berkembang menjadi masalah metabolisme serius yang berujung pada penyakit degeneratif di usia muda.

Peran Aktivitas Fisik dan Deteksi Dini

Kebiasaan duduk terlalu lama akibat penggunaan gadget juga memperburuk kondisi kesehatan. “Kurangnya aktivitas fisik membuat tubuh tidak aktif membakar kalori dan metabolisme menjadi lambat. Hal ini meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan gangguan jantung,” terang Galuh.

Ia juga menambahkan bahwa posisi tubuh yang buruk akibat terlalu lama duduk dapat menimbulkan masalah postur dan otot. Oleh karena itu, aktivitas fisik teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh remaja.

Dalam konteks deteksi dini, Galuh menjelaskan peran vital laboratorium medis. “Teknik laboratorium medis memiliki peran penting dalam mendeteksi tanda-tanda awal penyakit degeneratif. Pemeriksaan seperti tes darah untuk memantau kadar kolesterol, gula darah, dan tekanan darah bisa memberikan indikasi adanya potensi risiko,” jelasnya.

Beberapa metode yang umum dilakukan antara lain pemeriksaan kadar glukosa darah, profil lipid (kolesterol), tes fungsi hati, hingga tes HbA1c untuk memantau risiko diabetes. “Tes fungsi ginjal dan hormon juga bisa memberikan gambaran lebih lengkap tentang kondisi kesehatan remaja,” imbuh Galuh.

Strategi Pencegahan dan Gaya Hidup Sehat

Untuk mencegah penyakit degeneratif sejak dini, Galuh menekankan pentingnya edukasi gaya hidup sehat. “Remaja harus mulai membiasakan pola makan sehat, seimbang dengan banyak sayuran, buah, dan makanan tinggi serat. Hindari makanan cepat saji dan olahan berlebihan,” ujarnya.

Selain itu, olahraga teratur dan tidur cukup merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat. Galuh menyarankan remaja untuk mengurangi penggunaan gadget yang berlebihan agar tubuh lebih aktif bergerak. “Keseimbangan antara aktivitas fisik, pola makan sehat, dan istirahat cukup adalah kunci pencegahan penyakit degeneratif,” tegasnya.

Menurutnya, kesadaran ini harus ditanamkan sejak remaja agar tidak terlambat ketika dewasa. Edukasi mengenai gaya hidup sehat dapat dilakukan melalui sekolah, keluarga, maupun kampus. Dengan begitu, risiko penyakit degeneratif bisa ditekan sejak awal.

Baca Juga: Perbedaan Kadar Trigliserida pada Perokok Tembakau dan Elektrik di Kalangan Mahasiswa: Mengungkap Dampaknya terhadap Kesehatan

Wawancara bersama dosen TLM Umsida, Galuh Ratmana Hanum, menegaskan bahwa gaya hidup remaja yang tidak sehat dapat memperbesar risiko penyakit degeneratif  seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung. Pola makan tidak terkontrol, kurang aktivitas fisik, kebiasaan begadang, serta ketergantungan gadget menjadi pemicu utama.

“Dengan deteksi dini melalui pemeriksaan laboratorium medis dan pencegahan melalui gaya hidup sehat, remaja bisa terhindar dari penyakit degeneratif di masa depan,” simpul Galuh.

Melalui riset dan edukasi ini, Fikes Umsida memperkuat branding sebagai fakultas yang peduli terhadap kesehatan generasi muda, sekaligus menjadi pelopor dalam pencegahan penyakit degeneratif melalui pendekatan ilmiah dan gaya hidup sehat.

Sumber: Galuh Ratmana Hanum

Penulis: Novia

Berita Terkini

komprehensif
Apersepsi PKL Komprehensif MIK Umsida Dorong Sinergi Teori Praktik dan Abdimas
September 12, 2025By
HBOT
HBOT Inovasi FIKES Umsida Turunkan Gula Darah dan Perbaiki Kolesterol
September 11, 2025By
pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
kompeten
MIK Umsida Raih 100% Kompeten di UKOM, Bukti Keunggulan Pendidikan Berbasis Kompetensi
September 4, 2025By
Mahasiswa MIK Umsida Sabet Juara 1 Lomba Desain Interface Rekam Medis Elektronik
September 3, 2025By
tim pkm bima
TIM PKM BIMA Umsida Gelar Pendampingan Faster Skate Team, Meningkatkan Kinerja Atlet dengan Digitalisasi Data Latihan
September 2, 2025By
Neuromuscular
Service Activities Neuromuscular Taping dalam Health Science Seminar, Penanganan Nyeri yang Efektif dan Tanpa Efek Samping
August 31, 2025By

Prestasi

pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By
Low Back Pain
Angkat Edukasi tentang Low Back Pain, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Lomba
May 5, 2025By
profesi bidan
Mahasiswa Profesi Bidan Fikes Umsida Siap Menjadi Tenaga Kesehatan Profesional dengan 100% Kompeten
April 22, 2025By
Torehkan Prestasi Nasional! Dziya Ulhaq Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara 1 Poster Edukasi Kesehatan Berbasis Visual dan Data
April 21, 2025By
doktor
Dosen FIKES Umsida Raih Gelar Doktor dalam Kebidanan dan Kesehatan Ibu-Anak, Siap Berkontribusi Lebih Besar untuk Dunia Pendidikan
March 5, 2025By

Opini

R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By
Artikel ilmiah
Tangani Keseleo dengan Tepat, Intervensi Fisioterapi Cegah Risiko Cedera Kronis
July 6, 2025By
Digitalisasi
Peran MIK Umsida dalam Digitalisasi Rumah Sakit dan Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan
July 2, 2025By
Kesehatan Reproduksi
Berdampak Buruk bagi Kesehatan Reproduksi, Fikes Umsida Ungkap Menyikapi Kebiasaan Mengonsumsi Seblak dengan Bijak
June 26, 2025By