fikes.umsida.ac.id – Gaya hidup modern yang serba statis dan minim aktivitas fisik mulai memberikan dampak serius terhadap kondisi tubuh manusia. Salah satunya adalah tubuh mudah lemah dikarenakan melemahnya kekuatan otot dan meningkatnya risiko gangguan muskuloskeletal.
Kaprodi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Okky Zubairi Abdillah, S Fis M KKK menyampaikan pandangannya terkait fenomena ini, serta memberikan panduan sederhana namun efektif untuk menjaga otot tetap kuat dan mencegah tubuh mudah lemah.

“Banyak orang tidak sadar bahwa tubuh kita sebenarnya butuh dikontraksikan secara rutin. Jika otot dibiarkan pasif dalam waktu lama, kekuatannya akan menurun secara signifikan,” ungkap Okky saat ditemui di sela-sela kegiatan akademik.
Penyebab Tubuh MUdah Lemah Melemahnya Otot: Dari Gaya Hidup Pasif hingga Kebiasaan Harian
Menurut Okky, penyebab utama otot tubuh mudah lemah adalah tidak adanya kontraksi otot yang optimal dalam jangka waktu panjang. Aktivitas harian yang cenderung minim gerakan, atau sering disebut gaya hidup sedentari, menjadi faktor pemicu utama.
“Kebiasaan malas bergerak, duduk terlalu lama, rebahan berjam-jam, atau kurang olahraga akan menyebabkan otot kehilangan elastisitasnya. Dalam jangka panjang, ini bisa memicu kontraktur atau pemendekan otot serta meningkatkan risiko osteoporosis,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kondisi tubuh mudah lemah bisa berkembang menjadi masalah sistemik. Otot-otot yang tidak aktif lama-kelamaan akan mengalami kelemahan struktural, menurunkan fungsi sendi, dan memunculkan gangguan pergerakan.
Selain itu, Kaprodi Fisioterapi tersebut juga mengungkap bahwa aktivitas harian sangat menentukan bagian tubuh mudah lemah serta mana yang paling rentan melemah. Misalnya, orang yang bekerja terlalu lama di depan komputer cenderung mengalami kelemahan pada otot-otot postural dan tulang belakang. Sedangkan bagi mereka yang terbiasa rebahan sepanjang hari, gangguan yang muncul bisa lebih kompleks dan melibatkan seluruh sistem muskuloskeletal.
“Tubuh mudah lelah Gejala awalnya bisa berupa nyeri, penurunan kekuatan otot, atau sendi terasa kaku. Ini adalah alarm awal yang tidak boleh diabaikan,” imbuhnya.
Rekomendasi Latihan Ringan dan Pemeriksaan Fisioterapi
Dalam dunia fisioterapi, terdapat metode Manual Muscle Testing (MMT) untuk mendeteksi kelemahan otot secara spesifik. Melalui pemeriksaan ini, fisioterapis dapat mengetahui seberapa kuat otot bekerja dan sejauh mana fungsinya masih dapat dipertahankan, serta mencegah bagi tubuh mudah lelah.
Okky menyarankan agar orang yang bekerja dalam posisi statis seperti pelajar, pekerja kantoran, sopir, atau operator komputer melakukan peregangan ringan setiap dua jam sekali. Stretching sederhana ini dapat menjaga elastisitas otot, memperlancar peredaran darah, dan mencegah ketegangan otot yang bisa berujung nyeri.
“Cukup berdiri, angkat tangan ke atas, gerakkan bahu dan leher, atau lakukan gerakan rotasi pinggang. Lakukan 3–5 menit setiap dua jam. Itu sudah sangat membantu,” katanya.
Soal olahraga, ia menekankan pentingnya menyesuaikan jenis latihan dengan kondisi fisik individu. Olahraga ringan seperti jalan kaki, senam peregangan, atau yoga bisa dilakukan secara mandiri. Sementara itu, olahraga berat seperti angkat beban atau aktivitas intensitas tinggi sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan ahli untuk menghindari cedera.
“Setiap tubuh punya batas. Jadi, jangan asal ikut-ikutan tren olahraga tanpa tahu kemampuan diri. Kalau salah latihan, bukan sehat yang didapat, malah cedera,” tegas dosen Fisioterapi Umsida.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa fisioterapis memiliki peran penting dalam memberikan rekomendasi aktivitas fisik yang aman dan sesuai kondisi individu. Tidak semua orang cocok melakukan jenis latihan yang sama. Dengan panduan dari fisioterapis, risiko cedera bisa ditekan seminimal mungkin.
Nutrisi dan Konsistensi: Kunci Menguatkan Tubuh Jangka Panjang
Selain aktivitas fisik, nutrisi juga memegang peran penting dalam menjaga kekuatan otot dan stamina agar tidak tubuh mudah lemah. Orang dengan kecukupan nutrisi yang baik cenderung memiliki performa fisik yang lebih stabil dibandingkan mereka yang kekurangan zat gizi.
“Nutrisi yang baik membuat tubuh lebih siap beraktivitas dan lebih tahan terhadap tekanan fisik. Jadi, olahraga saja tidak cukup tanpa asupan gizi yang seimbang,” katanya.
Sebagai penutup, Okky memberikan pesan sederhana namun penuh makna: “Lakukan olahraga secara rutin, minimal 15 menit sehari. Bisa dicari di internet jenis olahraga ringan yang sesuai dengan waktu dan kondisi masing-masing. Tidak harus berat, yang penting konsisten.”
Baca Juga : Anak Berkebutuhan KhususTerakses Fasilitas Ramah dan Teknologi Pendukung Modern
Pesan dari Kaprodi Fisioterapi Umsida ini menjadi pengingat bagi semua kalangan baik pelajar, pekerja, maupun lansia bahwa mencegah tubuh mudah lemah bukanlah hal sulit jika dilakukan secara konsisten. Gaya hidup aktif, peregangan teratur, olahraga ringan, serta konsumsi nutrisi yang cukup adalah fondasi dasar menjaga kekuatan otot.
Dengan edukasi yang disampaikan langsung oleh tenaga ahli seperti Okky Zubairi Abdillah, Fikes Umsida terus berkomitmen memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan literasi kesehatan masyarakat, sekaligus membuktikan kapasitasnya sebagai pusat pendidikan fisioterapi yang adaptif dan relevan.
Penulis : Novia