Temulawak

Temulawak Meningkatkan Berat Badan Balita Underweight Secara Alami dan Efektif

fikes.umsida.ac.id – Dalam menghadapi permasalahan gizi balita, khususnya berat badan kurang, pendekatan alami berbasis tanaman tradisional kembali mencuat. Salah satunya adalah temulawak (Curcuma longa), rimpang herbal khas Indonesia yang sudah lama dikenal masyarakat sebagai penambah nafsu makan.

Baca Juga: Temu Putih untuk Kesembuhan Luka Operasi: Solusi Alami dari Riset FIKES Umsida

Melalui riset terbaru dari dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida), temulawak terbukti secara signifikan meningkatkan berat badan balita yang mengalami kekurangan gizi.

Penelitian yang dipublikasikan pada Academia Open Vol 9 No 1 (2024) ini menggambarkan bagaimana penggunaan temulawak mampu menjadi alternatif intervensi non-farmakologi untuk meningkatkan status gizi balita. Dengan pendekatan praktis dan dosis yang aman, temulawak memberikan dampak signifikan dalam waktu singkat.

 Masalah Gizi Balita dan Peran Temulawak
Temulawak
Sumber Unplash

Isu gizi balita di Indonesia, terutama berat badan kurang (underweight), masih menjadi tantangan serius. Data UNICEF menunjukkan bahwa pada tahun 2020, lebih dari 45 juta balita di dunia mengalami kekurangan gizi. Di Indonesia, angka balita dengan berat badan kurang juga tidak sedikit, mencapai 17,7% berdasarkan indeks BB/U.

Salah satu penyebab utama adalah kurangnya asupan nutrisi akibat menurunnya nafsu makan balita, terutama setelah usia tiga tahun ketika pertumbuhan fisik mulai melambat. Kondisi ini memerlukan solusi yang tidak hanya efektif, tetapi juga aman dan mudah diterapkan oleh orang tua.

Penelitian dari dosen Fikes Umsida menjawab tantangan ini dengan menguji efektivitas temulawak, rimpang herbal yang kaya akan kurkumin, pati, dan minyak atsiri. Kandungan ini diketahui mampu merangsang nafsu makan, meningkatkan pencernaan, dan mendukung peningkatan berat badan anak secara alami.

 Desain Penelitian dan Hasil Signifikan

Riset ini menggunakan desain pre-experimental one group pretest-posttest dengan melibatkan 20 balita yang mengalami berat badan kurang. Mereka berasal dari TK Dharma Wanita Persatuan Gebang dan TPA Al-Ma’arif Sidoarjo. Selama dua minggu, setiap anak diberi 2,5 gram serbuk temulawak instan yang diseduh dua kali sehari.

Hasil yang diperoleh sangat menggembirakan. Berat badan rata-rata balita meningkat dari 12,7 kg menjadi 13,1 kg. Uji statistik Paired Sample T-Test menunjukkan peningkatan signifikan dengan nilai p=0,000. Ini membuktikan bahwa temulawak mampu meningkatkan berat badan balita dalam waktu singkat, bahkan tanpa efek samping yang merugikan.

Penelitian ini juga didukung oleh data demografis yang kuat. Sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga berpendidikan tinggi, yang memiliki perhatian besar terhadap kesehatan anak. Hal ini turut memperkuat efektivitas intervensi karena pengawasan dan penerapan konsumsi temulawak dilakukan secara konsisten.

 Potensi Temulawak dalam Layanan Kesehatan Anak

Temulawak bukan sekadar rimpang herbal biasa. Selain meningkatkan nafsu makan, kandungan kurkumin dan minyak atsirinya berperan dalam proses metabolisme tubuh, mempercepat pengosongan lambung, dan mengemulsi lemak—sehingga mempercepat penyerapan nutrisi dalam tubuh balita.

Tak hanya itu, temulawak juga memiliki manfaat lain seperti membantu pemulihan pasca sakit, meningkatkan produksi ASI, meredakan gangguan pencernaan, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Dengan semua kelebihan ini, temulawak layak dijadikan bagian dari pendekatan integratif dalam layanan kesehatan anak, khususnya di komunitas dengan akses terbatas terhadap layanan medis konvensional.

Baca Juga: Tips Sehat Berpuasa untuk Ibu Menyusui agar ASI Tetap Lancar dan Berkualitas

Dosen Fikes Umsida melalui riset ini turut membuka wawasan bahwa pengobatan berbasis herbal bisa menjadi bagian dari solusi kesehatan modern. Penelitian ini juga memperkuat branding akademik bahwa Fikes Umsida tak hanya berfokus pada edukasi teoritis, tetapi juga aplikatif, dengan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Dengan temulawak sebagai solusi alami dan aman, permasalahan gizi pada balita dapat ditekan secara signifikan. Riset ini memberikan harapan baru bagi orang tua dan praktisi kesehatan anak bahwa tanaman lokal Indonesia memiliki potensi besar dalam mendukung tumbuh kembang anak.

Sumber : Hesty Widowati

Penulis : Novia

Berita Terkini

Mengenal Dunia Kesehatan Lebih Dekat: School Visit FIKES Umsida Hadir di SMK Pandaan
November 26, 2025By
Mahasiswa Kebidanan Umsida Perdalam Pemeriksaan EKG Lewat Fieldtrip di RS Rahman Rahim
November 20, 2025By
UMSIDA Ciptakan Aplikasi SAINS SKATE SUPPORT, Lolos 10 Besar KISI 2025
November 14, 2025By
Kolaborasi Umsida dan Umla Wujudkan Posyandu Remaja Modern dengan Pasar Gizi dan Pencatatan Digital
November 12, 2025By
Mahasiswa Kebidanan Umsida Praktik Deteksi Dini Perkembangan Balita di TK ABA 1 Candi
November 11, 2025By
BEM dan HIMA FIKES Umsida Resmi Dilantik Siap Wujudkan Generasi Kesehatan Tanggap dan Inovatif
November 10, 2025By
Menteri Kesehatan RI Ajak Umsida Bersinergi Wujudkan Transformasi Kesehatan
November 9, 2025By
FIKES umsida dan Dinkes Sidoarjo Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Program CKG
November 5, 2025By

Prestasi

UMSIDA Menang Juara 1 KISI 2025 Berkat Aplikasi SAINS SKATE SUPPORT
November 27, 2025By
Kreativitas Video Mahasiswa MIK Umsida Berhasil Masuk 3 Besar Nasional
November 22, 2025By
Mahasiswa MIK Umsida Raih Juara 1 Cerdas Cermat Nasional 2025
November 21, 2025By
Perjalanan Friska Febriyanti, Mahasiswa TLM UMSIDA Lulus Cumlaude Berkat Rutinitas dan Lingkungan Positif
November 19, 2025By
Prestasi Mahasiswa Umsida: Syharul Romadhoni Juara 1 Kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi PTMA
November 18, 2025By
Lulus dengan Predikat Cumlaude: Rahasia Kesuksesan Mahasiswa MIK Umsida
November 17, 2025By
Laboran MIK Umsida Torehkan Prestasi Lewat Inovasi Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
October 28, 2025By
Kompak dan Membanggakan, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Tingkat Jawa Timur
October 27, 2025By

Opini

3 Tips Masuk Kuliah Kebidanan agar Bisa Menjadi Bidan Profesional
October 30, 2025By
mahasiswa baru
Simak Tips Mahasiswa Baru Fisioterapi dengan Cepat Beradaptasi
October 1, 2025By
latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By