Tantangan Implementasi Sistem Informasi Kesehatan di Sidoarjo Menurut Riset Dosen FIKES Umsida

Fikes.umsida.ac.id – Sistem informasi kesehatan seharusnya menjadi tulang punggung dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa implementasinya tidak selalu berjalan mulus. Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu contohnya.

Meski memiliki beban masalah kesehatan ibu yang cukup tinggi, pemanfaatan sistem informasi seperti Aplikasi Si-Cantik belum sepenuhnya optimal.

Riset yang dilakukan oleh Dr Umi Khoirun Nisak S KM M Epid, Cholifah S ST M Kes dan Dr Septi Budi Sartika SPd  MPd,  dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) .

Memberikan gambaran nyata mengenai berbagai tantangan yang menghambat implementasi sistem informasi kesehatan di daerah.

Temuan-temuan ini membuka diskusi penting mengenai kesiapan teknologi, sumber daya manusia, hingga dukungan organisasi dalam adopsi sistem informasi kesehatan.

Baca Juga: Audit dan Penjaminan Mutu Rekam Medis Menjadi Kunci Utama Layanan Kesehatan Berkualitas

Kesenjangan Antara Kebutuhan dan Realitas Lapangan
Sumber: Data Penelitian

Jumlah angka kematian ibu di Sidoarjo yang menunjukkan perlunya sistem pemantauan yang lebih kuat.

PWS-KIA yang seharusnya menjadi alat pemantauan rutin justru tidak berjalan konsisten di banyak wilayah. Hal ini menimbulkan kesenjangan serius antara kebutuhan data kesehatan dengan realitas implementasi di lapangan.

Aplikasi Si-Cantik sebenarnya dikembangkan sebagai solusi untuk mengisi kekosongan tersebut.

Dengan sistem berbasis web dan Android, aplikasi ini memungkinkan deteksi dini ibu hamil berisiko tinggi.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa tidak semua tenaga kesehatan memanfaatkan aplikasi ini dengan optimal, mengakibatkan potensi data yang hilang atau terlambat tersampaikan.

Cek Juga: MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat

Harapan untuk Sistem Informasi Kesehatan yang Lebih Kuat

Penelitian ini menegaskan bahwa sistem informasi kesehatan di daerah tidak dapat berdiri sendiri.

Ia membutuhkan dukungan struktural kebijakan, SDM kompeten, infrastruktur digital, serta evaluasi berkala.

Pengembangan aplikasi seperti Si-Cantik adalah langkah awal yang menjanjikan, namun keberhasilan jangka panjangnya bergantung pada komitmen seluruh pemangku kepentingan.

Cek Selengkapnya: Umsida dan Umla Gelar Posyandu Remaja, Pasar Gizi, dan Pencatatan Digital Kohort di Balungtawun Lamongan

Jika Sidoarjo ingin menurunkan angka kematian ibu dan bayi secara signifikan, memperkuat implementasi sistem informasi kesehatan harus menjadi prioritas.

Bukan hanya melalui teknologi, tetapi melalui budaya kerja baru yang menempatkan data sebagai dasar pengambilan keputusan. Si-Cantik memiliki potensi besar.

Yang dibutuhkan kini adalah memastikan aplikasi ini tidak hanya ada, tetapi benar-benar digunakan sebagai alat penyelamat nyawa.

Sumber: Riset Dr Umi Khoirun Nisak S KM M Epid & Tim

Penulis: Elfira Armilia

Berita Terkini

Hospital Visit D4 MIK Umsida di RS Saiful Anwar: Mahasiswa Pelajari Implementasi Rekam Medis Elektronik
December 10, 2025By
Inovasi Laboratorium Umsida Mencuri Perhatian dalam Diseminasi Nasional KILab 2025
December 8, 2025By
Mengenal Dunia Kesehatan Lebih Dekat: School Visit FIKES Umsida Hadir di SMK Pandaan
November 26, 2025By
Mahasiswa Kebidanan Umsida Perdalam Pemeriksaan EKG Lewat Fieldtrip di RS Rahman Rahim
November 20, 2025By
UMSIDA Ciptakan Aplikasi SAINS SKATE SUPPORT, Lolos 10 Besar KISI 2025
November 14, 2025By
Kolaborasi Umsida dan Umla Wujudkan Posyandu Remaja Modern dengan Pasar Gizi dan Pencatatan Digital
November 12, 2025By
Mahasiswa Kebidanan Umsida Praktik Deteksi Dini Perkembangan Balita di TK ABA 1 Candi
November 11, 2025By
BEM dan HIMA FIKES Umsida Resmi Dilantik Siap Wujudkan Generasi Kesehatan Tanggap dan Inovatif
November 10, 2025By

Prestasi

UMSIDA Menang Juara 1 KISI 2025 Berkat Aplikasi SAINS SKATE SUPPORT
November 27, 2025By
Kreativitas Video Mahasiswa MIK Umsida Berhasil Masuk 3 Besar Nasional
November 22, 2025By
Mahasiswa MIK Umsida Raih Juara 1 Cerdas Cermat Nasional 2025
November 21, 2025By
Perjalanan Friska Febriyanti, Mahasiswa TLM UMSIDA Lulus Cumlaude Berkat Rutinitas dan Lingkungan Positif
November 19, 2025By
Prestasi Mahasiswa Umsida: Syharul Romadhoni Juara 1 Kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi PTMA
November 18, 2025By
Lulus dengan Predikat Cumlaude: Rahasia Kesuksesan Mahasiswa MIK Umsida
November 17, 2025By
Laboran MIK Umsida Torehkan Prestasi Lewat Inovasi Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
October 28, 2025By
Kompak dan Membanggakan, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Tingkat Jawa Timur
October 27, 2025By

Opini

FIKES UMSIDA Dorong Kesadaran Karier Bidang Kesehatan di SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong
December 11, 2025By
3 Tips Masuk Kuliah Kebidanan agar Bisa Menjadi Bidan Profesional
October 30, 2025By
mahasiswa baru
Simak Tips Mahasiswa Baru Fisioterapi dengan Cepat Beradaptasi
October 1, 2025By
latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By