Fikes.umsida.ac.id – Program studi D4 Manajemen Informasi Medis Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (D4 MIK Umsida), menyelenggararakn seminar nasional (SENSMIK) dengan tema “Healthcare Data Security: Current & Future Challenges” pada Kamis (30/08/2024). Seminar ini diikuti oleh seluruh mahasiswa kesehatan dan non kesehatan, serta para dosen yang ada di Umsida.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi digital dalam sektor kesehatan, tantangan menjadi semakin kompleks dan mendesak untuk segera diatasi. Seminar ini bertujuan untuk membahas berbagai tantangan keamanan data kesehatan yang dihadapi saat ini dan dimasa depan.
Baca juga: Keberhasilan Program Studi D4 TLM UMSIDA, Raih 100% Kelulusan Uji Kompetensi
Evi Rinata SST MKeb selaku dekan Fakultas Kesehatan (Fikes) mengatakan, “Dengan adanya seminar ini diharapkan dapat belajar lebih mendalam tentang security dan bagaimana cara agar data kita aman dari para hacker,” ungkapnya.
Keamanan data kesehatan adalah isu yang sangat krusial, terutama di era digital ini. Dengan semakin banyaknya data yang dikelola secara elektronik, resiko kebocoran dan penyalahgunaan data juga semakin meningkat. Selain itu pengelolaan informasi kesehatan tidak hanya sebatas pada teknis penyimpanan dan pengolahan data, tetapi juga harus memperhatikan aspek etika da regulasi yang berlaku.
Dalam seminar kali ini, terdapat dua tema yang akan dibawakan yakni Cyber Security – Development, Trends & Challenges yang akan dibawakan oleh Nikko Enggalino Pratama dan materi kedua yakni Electronic Medical Record Data Security – Risks & Solutions yang akan disampaikan oleh M Alfin Fikri. Dari kedua materi ini diharapkan dapat menambah wawasan terharap security data.
Seminar SENSMIK: Cyber Security – Development, Trends & Challenges
Materi pertama yakni Cyber Security – Development, Trends & Challenges, pada seminar kali ini materi pertama membahas tentang berbagai aspek penting terkait keamana siber dalam konteks kesehatan. Niko Enggalino Pratama menjelaskan perkembangan terkini dalam dunia keamanan siber, termasuk teknologi-teknologi baru yang digunakan untuk melindungi data kesehatan dari ancaman yang terus berkembang.
Niko mengungkapkan, “Data kesehatan adalah salah satu jenis data yang paling sensitif dan berharga, dan menyimpan data bukan hal yang mudah karena di kebanyakan rumah sakit masih sedikit yang dapat menyimpan data dengan baik dan aman,” tuturnya.
Selain itu, ia juga membahas dan mempraktekkan bagaimana para hacker dapat dengan masuk ke server dan mencuri data yang ada di komputer. Kemudian, ia juga membahas bagaimana kebocoran data ini dapat merugikan banyak orang apalagi para pasien.
Electronic Medical Record Data Security – Risks & Solutions
Materi kedua yakni pada materi ini akan disampaikan oleh M Alfin Fikri, ia membahas berbagai resiko yang dihadapi dalam menyimpan data dan pengelolaan rekam medis elektronik (Electronic Medical Record/ EMR), serta solusi praktis yang dapat diterapkan untuk mengurangi resiko tersebut.
Alfin menjelaskan bahwa penggunaan EMR telah menjadi kebutuhan mendesak bagi rumah sakit dan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan efisiensi layanan. Namun, dibalik keuntungan tersebut terdapat berbagai risiko yang harus diantisipasi.
Selain itu, ada dua resiko keamanan data EMR yang dapat mengancam secara internal, yakni pertama ancaman internal, akses tidak sah oleh staf karyawan atau staf medis yang tidak berwenang bisa mendapatkan akses ke data medis tanpa izin.
Baca juga: SPINA 2024, Acupressure sebagai Solusi Efektif untuk Kesehatan Wanita
Yang kedua yakni kesalahan manusia (human eror), pada kesalahan ini sering terjadi pada penanganan data seperti salah mengirim informasi atau kelalaian dalam melindungi perangkat, hal ini dapat menyebabkan kebocoran data. Kemudian, yang ketiga yakni ancaman eksternal yakni serangan siber.
Keempat yakni peretasan sistem oleh hacker yang dapat mengeksploitasi kelemahan sistem. Selain itu, kerentanan sistem seperti pembaruan perangkat lunak yang tertundan. Serta teknologi lama yakni rentan terhadap serangan.
Seminar ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana para peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan berbagai pengalaman terkait isu keamanan data kesehatan. Selain itu, para peserta menyampaikan berbagai tantangan yang mereka hadapi.
Pada seminar ini diharapkan dapat menjai momentum bagi para praktisi kesehatan dan akademisi untuk lebih peduli dan proaktif dalam menghadapi tantangan keamanan data kesehatan. Dengan berbagai kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan bahwa sistem kesehatan Indonesia dapat lebih tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman di era digital ini.
Penulis: Ayunda H