fikes.umsida.ac.id- Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) terus memperkuat langkahnya dalam pengembangan pendidikan fisioterapi berbasis praktik klinis, salah satunya yakni inovasi handbook fisioterapi.
Baca Juga: program SPAB FIKES Umsida Edukasi Cerdas Anak Sekolah Hadapi Banjir
Melalui kegiatan konsolidasi dengan RSUD R. T. Notopuro Sidoarjo pada Rabu, 21 Mei 2025, dosen fisioterapi Fikes Umsida dan para fisioterapis RSUD Sidoarjo berdiskusi mendalam mengenai dua hal penting: persiapan pendirian Program Studi Profesi Fisioterapi serta penyempurnaan produk inovasi Handbook Fisioterapi.

Diskusi yang digelar di Ruang Rehabilitasi Medik lantai 2 ini dihadiri oleh Widi Arti, S Fis M Kes dan Okky Zubairi Abdillah, S Fis MKKK dari pihak Fisioterapi Umsida, serta Yuni Endywati W SST Ftr Yuda Kristiawan S Kes dan Fiqriah M. Yunus, SST dari pihak RSUD Sidoarjo.
“Kami ingin memastikan bahwa inovasi handbook ini benar-benar aplikatif dan bisa menjadi bekal praktik yang kuat untuk mahasiswa, terutama menjelang ujian komprehensif dan preklinik,” ujar Widi Arti.
Sinergi Akademik dan Klinik: Wujudkan Prodi Profesi Fisioterapi
Dalam forum diskusi tersebut, para fisioterapis rumah sakit memberikan masukan langsung terhadap draf awal inovasi Handbook Fisioterapi yang telah disusun oleh tim dosen. Menurut Yuda Kristiawan, “Buku panduan ini perlu menyesuaikan dengan kasus-kasus yang banyak ditemukan di lapangan, agar mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga paham konteks praktik klinis yang sesungguhnya.”
Diskusi juga mencakup penguatan kesiapan Umsida dalam membuka Program Studi Profesi Fisioterapi. “Ini akan menjadi lompatan besar. Kami ingin lulusan Fisioterapi Umsida bisa lanjut ke tahap profesi di institusi sendiri, dan lebih siap terjun ke dunia kerja,” ungkap Okky Zubairi Abdillah.
RSUD Sidoarjo sebagai mitra klinik menyambut baik inisiatif tersebut. Para praktisi menyatakan kesiapan untuk mendampingi mahasiswa jika program profesi dibuka, sekaligus membuka peluang kolaborasi lanjutan seperti pembaruan kurikulum dan pengembangan metode supervisi klinik yang lebih efektif.
Baca Juga : S1 Fisioterapi Fikes Umsida Raih Predikat Akreditasi Baik Sekali, Pilar Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
Inovasi Handbook Fisioterapi: Sembilan Bidang, Satu Tujuan Profesionalisme

Salah satu fokus utama diskusi adalah penyempurnaan isi Handbook Fisioterapi yang mencakup sembilan bidang spesifik keilmuan. Inovasi Handbook ini disusun untuk mendukung pembelajaran preklinik, praktik laboratorium, serta menjadi rujukan utama menghadapi ujian komprehensif. Berikut penjabaran sembilan bidang yang menjadi fokus:
- Fisioterapi Pediatri
Bidang ini membahas intervensi terhadap gangguan tumbuh kembang pada anak, termasuk cerebral palsy dan gangguan neuromotorik lainnya. Materi meliputi teknik stimulasi dini dan terapi aktivitas fungsional anak. - Fisioterapi Muskuloskeletal
Fokus pada gangguan otot, tulang, dan sendi seperti nyeri punggung bawah, cedera olahraga, dan rehabilitasi pasca-operasi ortopedi. Mahasiswa dilatih teknik mobilisasi, manipulasi, dan terapi modalitas. - Fisioterapi Neurologi
Menangani pasien dengan gangguan sistem saraf pusat dan perifer seperti stroke, Parkinson, dan cedera tulang belakang. Pendekatan berbasis neuroplasticity dan neurodevelopmental technique (NDT) menjadi pokok bahasan utama. - Fisioterapi Kardiovaskuler
Materi difokuskan pada rehabilitasi pasca serangan jantung, gagal jantung, serta peningkatan kapasitas kardiovaskuler. Latihan penguatan jantung berbasis monitoring intensif menjadi sorotan. - Fisioterapi Respirasi
Mencakup teknik fisioterapi pernapasan, seperti pernapasan diafragma, spirometri, dan drainage postural, yang diaplikasikan pada pasien asma, PPOK, dan pasca COVID-19. - Fisioterapi Geriatri
Menyasar perawatan pasien lanjut usia, dengan pendekatan pada peningkatan mobilitas, keseimbangan, dan pencegahan risiko jatuh. Ditekankan juga pendekatan empatik dan komunikasi pada lansia. - Fisioterapi Olahraga
Mengajarkan pemulihan cedera olahraga, conditioning, serta pencegahan cedera pada atlet. Mahasiswa belajar analisis biomekanik dan intervensi untuk performa fisik optimal. - Fisioterapi Komunitas
Menekankan layanan berbasis masyarakat, termasuk home care dan program penyuluhan kesehatan. Tujuannya membentuk fisioterapis yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi sosial-ekonomi pasien. - Fisioterapi Integumen
Berkaitan dengan penanganan luka bakar, luka diabetes, dan terapi jaringan lunak. Mahasiswa dipersiapkan untuk melakukan teknik perawatan luka dan stimulasi regenerasi jaringan.
” Inovasi Handbook ini bukan sekadar modul. Kami menyusunnya agar bisa langsung digunakan mahasiswa di ruang praktik, baik saat preklinik maupun ketika turun langsung di rumah sakit,” tegas Widi Arti.
Komitmen Menuju Profesionalisme: Umsida Siap Menjadi Pusat Pendidikan Fisioterapi Modern
Kolaborasi antara Fikes Umsida dan RSUD Sidoarjo bukan hanya simbol kemitraan, tetapi wujud nyata integrasi pendidikan dan pelayanan kesehatan. Dengan adanya diskusi ini, kedua belah pihak sepakat untuk terus menjalin sinergi dalam pengembangan fisioterapi yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat dan standar kompetensi nasional.
Baca Juga: Lomba Poster Kesehatan, Dziya Ulhaq Tampilkan Solusi Kreatif untuk Redakan Low Back Pain
“Kami harap kerja sama ini tidak berhenti di sini. Akan ada pertemuan lanjutan untuk evaluasi berkala, termasuk kemungkinan pelatihan bersama dan seminar ilmiah,” ujar Fiqriah M. Yunus.
Di tengah persaingan global dan tuntutan dunia kerja, kehadiran Prodi Profesi Fisioterapi dan inovasi handbook ini menjadi langkah strategis UMSIDA untuk mencetak lulusan fisioterapi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga matang secara praktik.
Penulis : Novia