pijat oksitosin

Pijat Oksitosin Tingkatkan Produksi ASI: Solusi Efektif bagi Ibu Nifas untuk Menyusui Optimal

fikes.umsida.ac.id – Produksi ASI (Air Susu Ibu) yang optimal merupakan dambaan setiap ibu, terutama pada masa awal kelahiran. Dalam upaya mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif, para peneliti dari Program Studi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ( Fikes Umsida) melakukan riset mengenai pijat oksitosin sebagai salah satu bentuk intervensi non-farmakologis yang terbukti efektif dalam meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum.

Baca Juga: Lebaran Bijak Menyantap Hidangan Lemak Tinggi Ala Dosen FIKES Umsida

Melalui studi yang dilakukan oleh Sri Mukhodim Faridah Hanum, Yanik Purwanti, dan Ike Rohmah Khumairoh, diperoleh bukti ilmiah bahwa pijat oksitosin dapat menjadi alternatif solusi untuk meningkatkan produksi ASI secara alami dan aman. Artikel ini akan mengupas hasil penelitian tersebut dalam tiga bagian: latar belakang dan pentingnya ASI, metode riset dan hasil utama, serta manfaat implementasi pijat oksitosin dalam praktik kebidanan.

Mengapa Produksi ASI Menjadi Fokus Penting bagi Kesehatan Bayi?
pijat oksitosin
sumber: unplash

ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi merupakan salah satu upaya strategis dalam menurunkan angka kematian bayi (AKB). Di Sidoarjo, angka AKB pada tahun 2012 tercatat lebih rendah dibandingkan rata-rata Jawa Timur, yaitu 24,27 per 1000 kelahiran hidup. Keberhasilan ini salah satunya didorong oleh keseriusan pelaksanaan program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI eksklusif.

Namun, tantangan nyata tetap ada di lapangan. Berdasarkan observasi yang dilakukan di Klinik Delta Mutiara Sidoarjo, sebanyak 50% ibu membawa susu formula pada saat kontrol hari ke-7, yang menunjukkan rendahnya keberhasilan ASI eksklusif meski sebelumnya telah diberikan penyuluhan. Alasan utama yang sering muncul adalah anggapan bahwa produksi ASI kurang atau tidak mencukupi.

Dalam kondisi seperti ini, intervensi efektif dan mudah diterapkan sangat dibutuhkan. Salah satunya adalah pijat oksitosin, yaitu teknik pemijatan di sepanjang tulang belakang hingga tulang iga ke-5 dan ke-6, yang dipercaya dapat merangsang hormon oksitosin dan prolaktin sehingga memperlancar pengeluaran ASI.

Pijat Oksitosin Tingkatkan Produksi ASI secara Signifikan

Penelitian dilakukan dengan metode quasi experiment, menggunakan desain non-randomized post-test without control group. Sebanyak 40 ibu nifas yang memenuhi kriteria dibagi menjadi dua kelompok: kelompok dengan perlakuan pijat oksitosin dan kelompok tanpa perlakuan.

Pengukuran keberhasilan produksi ASI dilakukan dengan menilai jumlah urin bayi selama 24 jam dan tingkat ketenangan bayi setelah menyusu. Hasilnya menunjukkan bahwa 18 dari 20 ibu yang mendapat pijat oksitosin menghasilkan ASI dalam jumlah yang cukup (90%), sedangkan pada kelompok tanpa pijat hanya 9 dari 20 ibu yang memiliki produksi ASI mencukupi.

Analisis statistik menggunakan uji chi-square menunjukkan hasil signifikan, di mana nilai t hitung (9,22) lebih tinggi dari t tabel (3,84), yang berarti bahwa pijat oksitosin terbukti secara ilmiah meningkatkan produksi ASI.

Penelitian ini juga menyoroti bahwa mayoritas responden berada dalam rentang usia 20–35 tahun, yang secara biologis merupakan usia produktif terbaik untuk menyusui. Selain itu, faktor paritas juga berpengaruh, di mana ibu multipara memiliki kecenderungan lebih besar dalam menghasilkan ASI cukup dibandingkan ibu primipara.

Implikasi Pijat Oksitosin dalam Praktik Kebidanan dan Kesehatan Masyarakat

Hasil penelitian ini mempertegas pentingnya pendekatan non-invasif dan berbasis sentuhan seperti pijat oksitosin dalam mendukung keberhasilan laktasi. Dalam konteks kebidanan, pijat oksitosin merupakan salah satu bentuk intervensi mandiri yang dapat dengan mudah diajarkan dan dilakukan oleh bidan kepada pasien di fasilitas pelayanan kesehatan primer.

Manfaat pijat oksitosin tidak hanya terbatas pada aspek fisiologis berupa peningkatan hormon oksitosin, tetapi juga memberikan efek relaksasi yang signifikan bagi ibu, yang turut memengaruhi kestabilan emosional dan semangat menyusui.

Bagi masyarakat luas, edukasi tentang manfaat pijat oksitosin perlu terus digencarkan. Terutama pada ibu-ibu muda yang kerap mengalami stres dan keraguan terhadap kemampuannya menyusui. Dengan penerapan teknik ini, bukan tidak mungkin angka keberhasilan ASI eksklusif dapat terus meningkat.

Baca Juga: Tips Sehat Berpuasa untuk Ibu Menyusui agar ASI Tetap Lancar dan Berkualitas

Riset yang dilakukan oleh tim dosen kebidanan Fikes Umsida membuktikan bahwa pijat oksitosin merupakan intervensi efektif, praktis, dan ekonomis untuk mendukung peningkatan produksi ASI pada ibu post partum. Penerapan teknik ini tidak hanya berdampak pada kesehatan bayi, tetapi juga memberikan kepercayaan diri lebih pada ibu untuk menjalankan perannya secara optimal.

Sumber: Sri Mukhodim Faridah Hanum

Penulis: Novia

Berita Terkini

komprehensif
Apersepsi PKL Komprehensif MIK Umsida Dorong Sinergi Teori Praktik dan Abdimas
September 12, 2025By
HBOT
HBOT Inovasi FIKES Umsida Turunkan Gula Darah dan Perbaiki Kolesterol
September 11, 2025By
pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
kompeten
MIK Umsida Raih 100% Kompeten di UKOM, Bukti Keunggulan Pendidikan Berbasis Kompetensi
September 4, 2025By
Mahasiswa MIK Umsida Sabet Juara 1 Lomba Desain Interface Rekam Medis Elektronik
September 3, 2025By
tim pkm bima
TIM PKM BIMA Umsida Gelar Pendampingan Faster Skate Team, Meningkatkan Kinerja Atlet dengan Digitalisasi Data Latihan
September 2, 2025By
Neuromuscular
Service Activities Neuromuscular Taping dalam Health Science Seminar, Penanganan Nyeri yang Efektif dan Tanpa Efek Samping
August 31, 2025By

Prestasi

pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By
Low Back Pain
Angkat Edukasi tentang Low Back Pain, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Lomba
May 5, 2025By
profesi bidan
Mahasiswa Profesi Bidan Fikes Umsida Siap Menjadi Tenaga Kesehatan Profesional dengan 100% Kompeten
April 22, 2025By
Torehkan Prestasi Nasional! Dziya Ulhaq Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara 1 Poster Edukasi Kesehatan Berbasis Visual dan Data
April 21, 2025By
doktor
Dosen FIKES Umsida Raih Gelar Doktor dalam Kebidanan dan Kesehatan Ibu-Anak, Siap Berkontribusi Lebih Besar untuk Dunia Pendidikan
March 5, 2025By

Opini

DEGENERATIF
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By
Artikel ilmiah
Tangani Keseleo dengan Tepat, Intervensi Fisioterapi Cegah Risiko Cedera Kronis
July 6, 2025By
Digitalisasi
Peran MIK Umsida dalam Digitalisasi Rumah Sakit dan Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan
July 2, 2025By