Fikes.umsida.ac.id – Menjadi mahasiswa Teknologi Laboratorium Medis (TLM) bukanlah perjalanan yang mudah, apalagi bagi mereka yang harus menghadapi jadwal praktik padat dan tuntutan ketelitian tinggi.
Namun, Friska Febriyanti berhasil membuktikan bahwa tantangan yang besar bisa dilalui dengan ketekunan dan konsistensi.
Lulus dengan predikat Cumlaude, Friska menunjukkan bahwa keberhasilan tidak datang dari kesempurnaan.
Melainkan dari kemauan untuk terus berkembang, belajar dari proses, dan menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
Kisahnya memberi inspirasi bahwa setiap mahasiswa punya jalannya masing-masing untuk bersinar.
Beradaptasi dengan Dunia TLM yang jadwal padat

Friska mengaku sempat terkejut ketika pertama kali masuk ke Program Studi D4 TLM Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Banyaknya praktik dan jadwal yang begitu padat membuatnya harus menyesuaikan diri dengan cepat.
Namun, dukungan lingkungan kampus membuat perjalanan awalnya menjadi lebih ringan.
Baca Juga: Umsida Tingkatkan Kualitas Lulusan, Prodi TLM Gelar Lokakarya
“Teman-temannya solid, dosennya juga support banget,” ungkapnya. Lambat laun, Friska mulai menemukan ritme belajarnya sendiri dan justru menikmati dinamika perkuliahan di TLM.
Konsistensi sebagai Pondasi Predikat Cumlaude

Untuk mencapai predikat Cumlaude, Friska mengandalkan konsistensi sebagai senjata utama.
Ia tidak belajar berjam-jam, tetapi rutin. Ia juga terbiasa menyelesaikan tugas lebih awal agar tidak menumpuk.
Lingkungan pertemanan yang positif membantu menjaga fokusnya tetap stabil.
“Circle itu penting banget. Cari yang bisa diajak belajar bareng dan saling ngingetin,” jelasnya.
Friska percaya bahwa keberhasilan bukan hanya hasil dari kemampuan intelektual, tetapi juga kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari.
Dalam kesehariannya, Friska selalu membuat jadwal sederhana untuk menentukan prioritas.
Ketika tugas menumpuk, ia mengurangi waktu nongkrong.
Namun saat waktu senggang, ia memberi ruang untuk istirahat dan bermain agar tidak burn out.
“Intinya harus balance,” katanya.
Prinsip sederhana ini membantunya tetap produktif tanpa kehilangan kesehatan mental.
Membangun Karier dan Menata Masa Depan

Lulus bukan akhir, melainkan awal perjalanan baru.
Friska saat ini fokus mencari pengalaman kerja di bidang analis laboratorium.
Cek Selengkapnya: UMSIDA Ciptakan Aplikasi SAINS SKATE SUPPORT, Lolos 10 Besar KISI 2025
Ia ingin memperbanyak jam terbang sebelum melangkah ke tahap berikutnya, termasuk kemungkinan melanjutkan pendidikan.
Kepada teman-teman yang masih berjuang, ia berpesan, “Jangan bandingin progress kalian sama orang lain. Semua punya waktunya masing-masing” ungkapnya.
Tak lupa, Friska mengucapkan terima kasih kepada keluarganya atas doa dan dukungan yang menjadi alasan utama ia bisa sampai di titik ini.
Penulis: Elfira Armilia























