infeksi

Pentingnya Kesadaran Diri terhadap Infeksi Kaki di Lingkungan Konstruksi

fikes.umsida.ac.id – Bekerja di bawah teriknya matahari dan di lingkungan yang lembap mungkin sudah menjadi hal biasa bagi para pekerja konstruksi. Namun siapa sangka, dari rutinitas itulah ancaman kecil bisa muncul: infeksi jamur pada kuku atau Tinea unguium.

Baca Juga: Inovasi dari Limbah Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Torehkan Prestasi Nasional lewat Obat Luka Diabetes

Penelitian mahasiswa Program Studi D4 Teknik Laboratorium Medis (TLM) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menunjukkan bahwa banyak pekerja lapangan di Bangkalan mengalami infeksi jamur akibat kurangnya kebersihan dan perlindungan diri.

“Dari 28 sampel kuku pekerja konstruksi yang kami teliti, 18 di antaranya positif terinfeksi jamur dermatofita seperti Trichophyton rubrum dan Epidermophyton floccosum,” ungkap tim peneliti TLM Umsida.

“Kondisi lembap, penggunaan sepatu tertutup dalam waktu lama, dan kebiasaan tidak memakai alas kaki menjadi faktor pemicu utama.”

Penelitian ini menjadi yang pertama mendokumentasikan infeksi jamur kuku pada pekerja bangunan di wilayah Bangkalan.

Temuannya bukan hanya menyoroti identifikasi jamur, tetapi juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran higiene dan keselamatan kerja sebagai upaya pencegahan.

Lingkungan Lembap, Risiko Besar: Pentingnya Higiene Pribadi
infeksi
Sumber: AI

Kebersihan diri sering kali dianggap sepele, padahal berperan penting dalam menjaga kesehatan kuku dan kulit. Para pekerja lapangan yang sering bersentuhan dengan tanah, semen, dan air lembap sangat rentan mengalami infeksi jamur.

Kondisi tersebut diperparah oleh minimnya penggunaan alat pelindung diri seperti sepatu kedap air atau kaus kaki yang bersih.

Hasil riset menunjukkan bahwa pekerja konstruksi yang tidak memperhatikan kebersihan kaki memiliki risiko lebih tinggi terkena Tinea unguium.

Gejala yang sering muncul berupa kuku menebal, rapuh, berubah warna menjadi kekuningan, hingga terasa nyeri saat berjalan.

“Tinea unguium bukan hanya gangguan estetika, tapi juga bisa mengganggu aktivitas kerja,” jelas peneliti TLM Umsida.

“Jika tidak diobati, kuku yang rusak dapat menjadi pintu masuk bagi infeksi bakteri lain.”

Peneliti juga menemukan bahwa sebagian besar pekerja tidak rutin mencuci kaki setelah bekerja, bahkan masih mengenakan sepatu lembap keesokan harinya.

Padahal, kebiasaan sederhana seperti mengeringkan kaki, mengganti kaus kaki setiap hari, dan menggunakan alas kaki bersih dapat menekan risiko infeksi secara signifikan.

Selain itu, mereka mengingatkan pentingnya pemeriksaan dini di fasilitas kesehatan apabila kuku mulai menunjukkan perubahan bentuk atau warna. Langkah ini dapat mencegah infeksi menjadi kronis dan sulit diobati.

Edukasi Keselamatan Kerja dan Kesadaran Kesehatan di Lapangan

Riset ini menegaskan bahwa edukasi kesehatan kerja merupakan kunci utama dalam pencegahan penyakit akibat lingkungan kerja lembap.

Mahasiswa TLM Umsida melalui hasil penelitiannya berupaya meningkatkan literasi kesehatan di kalangan pekerja lapangan.

“Kami berharap penelitian ini bisa menjadi dasar bagi program edukasi higiene dan keselamatan kerja bagi pekerja konstruksi,” ujar tim peneliti.

“Kesadaran sederhana seperti memakai alas kaki yang tepat, mengganti sepatu basah, dan mencuci kaki dengan sabun bisa menjadi langkah preventif yang sangat efektif.”

Pekerja konstruksi sering kali menganggap infeksi jamur sebagai masalah kecil, namun pada kenyataannya infeksi tersebut dapat menyebabkan gangguan fungsi kaki dan menurunkan produktivitas kerja.

Berdasarkan hasil pengamatan, pekerja yang menjaga kebersihan diri cenderung lebih jarang mengalami infeksi jamur dibandingkan mereka yang tidak memperhatikan kebersihan kaki.

Edukasi semacam ini sejalan dengan semangat Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Umsida dalam memperluas dampak penelitian ke masyarakat.

Dengan pendekatan berbasis riset laboratorium, mahasiswa TLM tidak hanya berfokus pada identifikasi jamur, tetapi juga berkontribusi dalam promosi kesehatan kerja yang berkelanjutan.

Menanamkan Kebiasaan Sehat untuk Cegah Infeksi Jamur

Dari hasil penelitian yang diterbitkan dalam Indonesian Journal on Health Science and Medicine (Vol. 2 No. 2, 2025), dapat disimpulkan bahwa pekerja konstruksi merupakan kelompok berisiko tinggi terhadap infeksi Tinea unguium.

Faktor utama penyebabnya adalah lingkungan kerja yang lembap, pemakaian sepatu tertutup tanpa ventilasi, dan kurangnya kesadaran higiene pribadi.

Upaya pencegahan perlu dilakukan secara menyeluruh melalui:

1. Edukasi rutin di lokasi kerja tentang kebersihan kaki dan penggunaan alat pelindung diri.
2. Pemeriksaan berkala oleh tenaga kesehatan, terutama bagi pekerja dengan gejala infeksi kuku.
3. Penyediaan fasilitas sanitasi memadai, seperti tempat cuci kaki dan area pengeringan sepatu.

“Kami ingin penelitian ini menjadi pengingat bahwa kesehatan pekerja dimulai dari hal sederhana: menjaga kebersihan diri,” tutup tim peneliti.

Dengan langkah-langkah preventif dan edukasi yang tepat, diharapkan kasus infeksi jamur kuku dapat ditekan. Melalui riset semacam ini, mahasiswa TLM Umsida tidak hanya menghasilkan data ilmiah, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam peningkatan kesadaran kesehatan di lingkungan kerja.

Baca Juga: Gejala Toksisitas Akibat Ekstrak Bunga Turi Putih, Apa yang Terjadi pada Tikus Setelah Diberi Dosis Tinggi

Penelitian TLM Umsida tentang infeksi *Tinea unguium* pada pekerja konstruksi di Bangkalan menegaskan bahwa faktor kebersihan diri dan lingkungan kerja berperan besar dalam penyebaran jamur.

Edukasi higiene dan keselamatan kerja perlu digencarkan untuk mencegah infeksi berulang serta meningkatkan kualitas hidup pekerja. Fikes Umsida berkomitmen untuk terus menghadirkan penelitian berbasis solusi yang berdampak langsung pada masyarakat.

Sumber: Miftahul Mushlih

Berita Terkini

kupang
Inovasi dari Limbah Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Torehkan Prestasi Nasional lewat Obat Luka Diabetes
October 18, 2025By
IPE
Fikes Umsida Hadirkan Inovasi IPE untuk Cetak Tenaga Kesehatan Kolaboratif dan Humanis
October 17, 2025By
turi putih
Mengungkap Pengaruh Ekstrak Bunga Turi Putih terhadap Keseimbangan Elektrolit Ginjal
October 14, 2025By
NYERI
Kompres Dingin Bantu Redakan Nyeri Carpal Tunnel Syndrome Secara Efektif
October 12, 2025By
workshop srikandi
FIKES UMSIDA Gelar Workshop SRIKANDI Hadirkan Inovasi Sistem Terpadu untuk Pengelolaan Praktikum Digital
October 10, 2025By
Elektronik
Rekam Medis Elektronik Tingkatkan Efisiensi Administrasi Kesehatan di Era Digital
October 3, 2025By
pembekalan
Pembekalan Profesi Bidan Umsida 2025 Siapkan Mahasiswa Jadi Tenaga Kesehatan Andal dan Humanis
September 29, 2025By
Fortama
Fortama Fikes Umsida 2025, Cetak Generasi Sehat, Tangguh, dan Siap Mengabdi
September 27, 2025By

Prestasi

kupang
Inovasi dari Limbah Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Torehkan Prestasi Nasional lewat Obat Luka Diabetes
October 18, 2025By
paramitha
Paramitha Amelia Peneliti Terbaik Umsida dengan Riset Aktivitas Fisik dan Risiko Depresi Remaja
September 21, 2025By
nurul
Nurul Azizah Dosen Kebidanan Umsida Torehkan Publikasi Scopus Terbaik Life Science
September 20, 2025By
widi arti
Widi Arti Dosen Fisioterapi Umsida Ungkap Kunci Sukses Jadi Peneliti Terbaik
September 17, 2025By
pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By

Opini

mahasiswa baru
Simak Tips Mahasiswa Baru Fisioterapi dengan Cepat Beradaptasi
October 1, 2025By
latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By
Artikel ilmiah
Tangani Keseleo dengan Tepat, Intervensi Fisioterapi Cegah Risiko Cedera Kronis
July 6, 2025By