Pemeriksaan darah

Fikes Umsida Ungkap Pemeriksaan Darah Rutin Bantu Cegah Komplikasi Luka pada Penderita Diabetes

Fikes.umsida.ac.id – Luka diabetes atau ulkus diabetikum seringkali dianggap sebagai akibat akhir dari penyakit kronis yang tak terelakkan. Padahal, dengan deteksi dini melalui pemeriksaan darah rutin, risiko komplikasi dapat ditekan secara signifikan.

Baca Juga : 7 Keunggulan Kunyit yang Terbukti Ilmiah Berdasarkan Riset Dosen FIKES Umsida

Riset terbaru dari dosen D4 Teknologi Laboratorium Medis (D4 TLM) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida), Miftahul Mushlih S Si M Si, mengungkap pentingnya pemantauan kadar hemoglobin dan sel darah merah dalam mencegah komplikasi berat pada penderita diabetes mellitus tipe II.

Dalam studi yang melibatkan 29 pasien, ditemukan perbedaan signifikan antara penderita diabetes dengan luka dan tanpa luka terkait kadar hemoglobin (HGB) dan jumlah sel darah merah (RBC). Temuan ini menjadi dasar kuat bahwa pemeriksaan hematologi bukan sekadar pelengkap, melainkan langkah preventif strategis untuk menjaga kualitas hidup pasien.

Deteksi Awal Melalui Pemeriksaan Darah Lebih dari Sekadar Protokol

Pemeriksaan darah lengkap selama ini dianggap hanya sebagai bagian dari prosedur laboratorium rutin. Namun, hasil riset Miftahul Mushlih memberikan sudut pandang baru bahwa tes hematologi memiliki fungsi strategis dalam mengantisipasi komplikasi ulkus diabetikum.

Riset ini menggunakan alat hematology analyzer Sysmex Kx-21N dan menunjukkan bahwa kadar RBC dan HGB pada pasien dengan ulkus lebih rendah secara signifikan dibandingkan pasien tanpa ulkus.

Hasilnya:

  • RBC penderita dengan ulkus hanya 3,77 ± 1,03 x 10⁶/μL

  • HGB penderita dengan ulkus sebesar 10,14 ± 2,33 g/dL

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan penderita tanpa ulkus yang memiliki RBC sebesar 4,56 ± 0,55 x 10⁶/μL dan HGB 12,67 ± 2,06 g/dL.

Penurunan ini menandakan adanya anemia ringan hingga sedang yang dapat memperlambat proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi. Maka, dengan mendeteksi penurunan kadar ini sejak dini, intervensi medis bisa dilakukan lebih cepat, mencegah komplikasi berat seperti gangren dan amputasi.

Peran Strategis HGB dan RBC dalam Penanganan Diabetes Melitus
pemeriksaan darah
Sumber: AI

Anemia yang terjadi pada penderita diabetes dengan luka erat kaitannya dengan kerusakan pembuluh darah kecil (mikroangiopati), stres oksidatif, dan glikasi protein sel darah merah. Menurut Mushlih, sel darah merah yang terpapar kadar glukosa tinggi dalam jangka panjang mengalami kerusakan struktur yang memicu hemolisis atau pecahnya sel darah sebelum waktunya.

Inilah alasan mengapa kadar RBC dan HGB menjadi indikator vital dalam pemantauan diabetes tipe II. Pemeriksaan darah rutin ini tidak hanya memberikan gambaran kondisi sistemik pasien, tapi juga menjadi pertanda bahwa tubuh mulai gagal mempertahankan proses regenerasi jaringan secara optimal.

Penting untuk dicatat, ulkus diabetikum tidak hanya menyebabkan luka yang sulit sembuh, tetapi juga merupakan tanda bahwa sistem vaskular sudah mengalami gangguan berat. Dalam kondisi seperti ini, hanya pengobatan luka saja tidak cukup. Pasien juga membutuhkan pemulihan dari sisi darah dan metabolisme tubuh.

Perlu Kolaborasi dan Komitmen untuk Menjadikan Pemeriksaan Darah sebagai Standar Preventif

Studi ini mendukung pentingnya kolaborasi antara tenaga medis, laboratorium, dan edukator kesehatan masyarakat. Pemeriksaan darah lengkap harus menjadi protokol wajib bagi setiap pasien diabetes yang mulai menunjukkan gejala komplikasi, seperti kesemutan, luka kecil yang tidak sembuh, atau perubahan warna kulit pada ekstremitas.

Fikes Umsida melalui penelitian ini memperlihatkan peran nyatanya dalam membangun model pencegahan komplikasi diabetes berbasis data lokal. Dengan pendekatan berbasis komunitas dan edukasi promotif-preventif, hasil penelitian ini diharapkan dapat diaplikasikan secara luas dalam praktik pelayanan kesehatan primer.

Melalui riset yang terfokus dan berbasis kebutuhan pasien, Fikes Umsida terus mendorong integrasi hasil penelitian dalam sistem pelayanan dan edukasi. Hal ini juga menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam memperkuat pelayanan kesehatan masyarakat melalui strategi deteksi dini yang tepat guna dan murah biaya.

Baca Juga :  Angkat Tema Analisis Gas Darah dalam Kuliah Tamu, Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa D4TLM Umsida

Pemeriksaan darah rutin, terutama kadar hemoglobin dan sel darah merah, terbukti efektif sebagai langkah preventif dalam mencegah komplikasi luka pada penderita diabetes. Riset dosen Fikes Umsida, Miftahul Mushlih, menggarisbawahi pentingnya menjadikan tes hematologi sebagai standar awal dalam pengelolaan diabetes.

Kolaborasi antara institusi pendidikan, tenaga medis, dan laboratorium menjadi kunci utama untuk implementasi berkelanjutan strategi ini demi masyarakat yang lebih sehat.

Sumber : Miftahul Mushlih

Penulis : Novia

Berita Terkini

data
Kolaborasi Data dan Fisioterapi Umsida untuk Optimalisasi Latihan Atlet Berbasis Teknologi
August 3, 2025By
sari daun pandan
Keunggulan Sari Daun Pandan untuk Pengurangan Kadar Formalin pada Makanan, yang Wajib Kamu Ketahui!
August 2, 2025By
OSCE MIK
OSCE MIK Fikes Umsida Hadirkan Standar Evaluasi Komprehensif dan Profesional
August 1, 2025By
Apersepsi
Apersepsi Prodi MIK Umsida Satukan Visi Pembimbing Akademik dan Lahan dalam Pembukaan PKL
July 31, 2025By
OSCE TLM
Fikes Umsida Gelar Ujian OSCE TLM Terstruktur dan Kompetensi Lengkap Buktikan Mutu Pendidikan
July 30, 2025By
mikcamp
MIKCAMP 2025 Cetak Mahasiswa Tangguh Siap Bawa Perubahan di Organisasi
July 29, 2025By
Flashcard
Laboran MIK Umsida Kenalkan Inovasi Flashcard Anatomi dalam Edu Talk Admisi Umsida
July 28, 2025By
Prebiotik buah naga
Potensi Prebiotik Buah Naga sebagai Inovasi Obat Kumur Alami untuk Menjaga Kesehatan Gusi
July 27, 2025By

Prestasi

baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By
Low Back Pain
Angkat Edukasi tentang Low Back Pain, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Lomba
May 5, 2025By
profesi bidan
Mahasiswa Profesi Bidan Fikes Umsida Siap Menjadi Tenaga Kesehatan Profesional dengan 100% Kompeten
April 22, 2025By
Torehkan Prestasi Nasional! Dziya Ulhaq Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara 1 Poster Edukasi Kesehatan Berbasis Visual dan Data
April 21, 2025By
doktor
Dosen FIKES Umsida Raih Gelar Doktor dalam Kebidanan dan Kesehatan Ibu-Anak, Siap Berkontribusi Lebih Besar untuk Dunia Pendidikan
March 5, 2025By
essay
Meraih Juara 2 Essay Ilmiah, Melalui Ajang Midwifery Student National Mahasiswa Fikes Siap Bersaing Tingkat Nasional
March 2, 2025By
Video Edukasi
Mahasiswi Fikes Umsida Sabet Juara 1 Lomba Video Edukasi Nasional di Midwifery Student Competition 2025
March 1, 2025By

Opini

kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By
Artikel ilmiah
Tangani Keseleo dengan Tepat, Intervensi Fisioterapi Cegah Risiko Cedera Kronis
July 6, 2025By
Digitalisasi
Peran MIK Umsida dalam Digitalisasi Rumah Sakit dan Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan
July 2, 2025By
Kesehatan Reproduksi
Berdampak Buruk bagi Kesehatan Reproduksi, Fikes Umsida Ungkap Menyikapi Kebiasaan Mengonsumsi Seblak dengan Bijak
June 26, 2025By
Penyakit infeksi
Peran Strategis TLM dalam Deteksi Penyakit Infeksi dan Kanker Menurut Prof Sridarmawati
June 23, 2025By