Fikes.umsida.ac.id – Mahasiswi Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini memulai perjalanan kuliahnya dengan penuh keraguan.
Menjadi lulusan terbaik bukanlah sesuatu yang direncanakan sejak awal oleh Maura Aulia Ismail, atau yang akrab disapa Maura.
Ia mengaku awalnya tidak memiliki latar belakang pendidikan kesehatan.
Keputusannya masuk ke Prodi MIK di Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Umsida, berawal dari rekomendasi sang ibu.
Perasaan tidak percaya diri bahkan sempat membuatnya ingin menyerah di tengah perjalanan.
“Saya sempat merasa kuliah kesehatan bukan tempat saya, apalagi melihat teman-teman yang sudah punya basic kesehatan,” ungkap Maura.
Namun, dukungan ibu menjadi titik balik terpenting dalam hidupnya.
Kalimat sederhana sang ibu tentang masa depan membuat Maura bertahan dan perlahan menerima pilihannya.
Baca Juga: Angkat Isu Kesehatan Mental, Mahasiswa MIK Umsida Juara 3 Tingkat Nasional
Belajar Konsisten Tanpa Membandingkan Diri

Seiring waktu, Maura mulai menemukan ritme dan menikmati proses perkuliahan.
Dukungan teman-teman serta pengalaman organisasi di Himpunan Mahasiswa (HIMA) MIK turut memperkuat rasa percaya dirinya.
Ia merasa organisasi menjadi ruang belajar sosial yang memperkaya pengalaman di luar kelas.
Selain itu, pengalaman praktik kerja lapangan (PKL) di berbagai rumah sakit setiap semester menjadi momen paling berkesan.
Menurutnya, praktik langsung tersebut tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga membantunya memahami peran nyata lulusan MIK di dunia kerja.
“PKL di rumah sakit yang berbeda-beda itu sangat berkesan dan membuka wawasan saya tentang dunia kerja,” ujarnya.
Untuk tetap fokus dan konsisten, Maura menekankan pentingnya tidak membandingkan diri dengan orang lain.
Ia percaya setiap orang memiliki proses dan waktu masing-masing.
“Tips dari aku, jangan menyerah, jangan mengeluh dan lakukan semuanya dengan niat tulus. Insyaallah usaha tidak akan mengkhianati hasil,” katanya.
Lulusan Terbaik dan Pesan untuk Mahasiswa Umsida

Ketika dinobatkan sebagai lulusan terbaik, Maura merasakan perasaan yang bercampur aduk.
Ia mengaku tidak pernah menargetkan predikat tersebut.
Cek Selengkapnya: Laboran MIK Umsida Raih Best Presenter Lewat Inovasi Augmented Reality Terminologi Medis
Tujuan awalnya sederhana, yakni lulus tepat waktu dan membanggakan sang ibu.
“Awalnya aku cuma ingin lulus dan bikin mama bangga. Dapat bonus lulusan terbaik itu rasanya senang banget,” tutur Maura.
Ke depan, Maura berencana langsung terjun ke dunia kerja dan mengembangkan karier di rumah sakit. Ia ingin mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah.
Menutup ceritanya, Maura menyampaikan pesan penuh makna bagi mahasiswa yang masih berjuang.
“Jangan pernah iri dengan pencapaian orang lain. Setiap orang punya kelebihan masing-masing. Tetap semangat dan percaya pada proses diri sendiri” tutupnya diakhir wawancara.
Penulis: Elfira Armilia























