Fikes.umsida.ac.id – Predikat lulusan terbaik bukan sekadar hasil akademik, tetapi buah dari proses panjang, konsistensi, dan kemampuan beradaptasi.
Hal itulah yang tercermin dari perjalanan Naziyah Cahya Pratiwi, atau yang akrab disapa Cahya, mahasiswa Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FIKES Umsida).
Ketertarikan Cahya pada ilmu biologi mengantarkannya menempuh pendidikan D3 Kebidanan di Umsida sejak 2017.
Selama kuliah, ia aktif berorganisasi di HIMA Kebidanan dan menyalurkan minatnya melalui Unit Kegiatan Mahasiswa olahraga bola basket.
Beragam aktivitas tersebut dijalani tanpa merasa terbebani karena sejalan dengan hobi dan minatnya.
Baca Juga: Sumpah Profesi Bukan Sekadar Seremoni, Ini Pesan Tegas Rektor Umsida
Menyeimbangkan Akademik, Organisasi, dan Dunia Kerja

Mengelola waktu menjadi tantangan tersendiri bagi Cahya. Ia mengakui bahwa kesulitan mengatur jadwal sempat dirasakan, namun selalu disiasati dengan evaluasi rutin dan perencanaan kegiatan yang realistis.
Strategi tersebut membuahkan hasil, hingga ia mampu lulus tepat waktu pada tahun 2020 dengan IPK terbaik dan meraih peringkat kedua.
Setelah menyelesaikan pendidikan D3, Cahya memutuskan untuk bekerja sebagai bidan guna menerapkan ilmu yang telah diperoleh.
“Pengalaman di dunia kerja memberinya banyak pembelajaran baru, baik secara profesional maupun personal”ujarnya.
Dengan dukungan orang tua, ia kembali melanjutkan pendidikan melalui program alih jenjang di Umsida pada tahun 2022.
Pada awal perkuliahan, Cahya sempat kesulitan menyesuaikan jadwal kerja dan kuliah.
Cek Juga: Ketua IBI Jatim Tekankan Etika Profesi pada Sumpah Profesi FIKES Umsida
Namun, lingkungan kerja yang suportif membantunya mengatur jadwal shift secara mandiri.
Perlahan, ia mampu beradaptasi dan menjalani perkuliahan, praktik, hingga kegiatan KKN Terpadu dengan lebih nyaman.
Harapan di Masa Depan

Untuk menjaga fokus, Cahya terbiasa membuat catatan perencanaan dan tenggat waktu tugas.
Menurutnya, manajemen waktu yang rapi sangat membantu menjaga kualitas belajar.
“aku juga melakukan self reward sebagai bentuk apresiasi diri setelah menyelesaikan target, seperti mengunjungi tempat favorit atau menikmati makanan kesukaan” tambahnya saat di wawancarai.
Saat dinobatkan sebagai lulusan terbaik, Cahya mengaku merasakan perasaan campur aduk antara kaget, senang, dan bangga.
Ia tidak pernah menargetkan capaian tersebut, mengingat padatnya aktivitas harian.
Cek Selengkapnya: Mahasiswa Kebidanan Umsida Praktik Deteksi Dini Perkembangan Balita di TK ABA 1 Candi
Ke depan, Cahya berencana melanjutkan karier sebagai bidan sekaligus memperdalam keilmuan kebidanan yang terus berkembang.
Ia berharap profesi yang dijalaninya dapat memberi manfaat luas bagi masyarakat, sembari terus membawa nama baik Umsida di setiap langkah pengabdiannya.
Penulis: Elfira Armilia























