Fikes.umsida.ac.id – Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Pengurus Cabang Sidoarjo menggelar rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) IFI yang ke-57. Acara yang berlangsung di Gelora Delta Sidoarjo pada Minggu, (29/06/2025) turut melibatkan Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bersama fisioterapis profesional dan mahasiswa.
Baca Juga : Sukses Gelar Physiocup 2025: Turnamen Esport yang Menggabungkan Kreativitas dan Kesehatan di Era Digital
Kegiatan yang terdiri dari Interval Walking Training dan Skrining Kesehatan Gerak dan Fungsi ini menjadi momen penting untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya fisioterapi dalam menjaga kesehatan jantung serta mencegah penyakit stroke sejak dini.
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Tentang Fisioterapi dan Pencegahan Stroke

Widi Arti S Fis M Kes, salah satu dosen Fisioterapi Umsida juga sebagai penanggung jawab creening PD IFI Jawa Timur dalam kegiatan ini, menjelaskan bahwa peran Fisioterapi Umsida sangat penting dalam memperkenalkan profesi fisioterapi kepada masyarakat luas. Kegiatan seperti ini menjadi sarana edukasi yang efektif, terlebih dengan tema deteksi dini pada stroke yang diangkat dalam HUT IFI ke-57.
“Fisioterapi merupakan upaya preventif yang tidak hanya untuk pengobatan, tetapi juga untuk mencegah terjadinya penyakit seperti stroke,” ungkap Widi.
Menurut Widi, stroke bukan hanya dialami oleh mereka yang berusia 50 hingga 60 tahun, melainkan bisa terjadi pada usia yang lebih muda, bahkan pada usia 25 tahun.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui tanda-tanda stroke sejak dini dan segera mengambil langkah pencegahan. Kegiatan Interval Walking Training (IWT) yang digelar pada acara tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat mengetahui tingkat risiko stroke mereka melalui pemeriksaan fisik seperti postur tubuh, kekuatan otot, keseimbangan, dan fleksibilitas tubuh.
Widi juga menambahkan bahwa mahasiswa Fisioterapi Umsida turut serta dalam acara ini dan memberikan layanan pemeriksaan kesehatan kepada peserta.
Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu fisioterapi yang mereka pelajari di kampus langsung ke masyarakat. “Melalui kegiatan ini, mahasiswa juga belajar untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gerak dan fungsi tubuh,” imbuhnya.
Respon Pengunjung dan Pentingnya Intervensi Fisioterapi

Salah satu pengunjung acara, Khoirul Anam, yang mengeluhkan nyeri pada sendi lutut, mendapat manfaat dari tindakan fisioterapi yang dilakukan oleh fisioterapis Umsida.
Setelah mendapatkan perawatan berupa stretching dan pemijatan, ia merasakan perbaikan pada kondisinya. “Setelah saya diberi perawatan, rasa sakit di lutut saya berkurang dan saya merasa lebih enak,” ujarnya.
Selain itu, Okky Zubairi Abdillah S Fis M KKK, salah satu fisioterapis dari Fisioterapi Umsida, mengungkapkan bahwa banyak pengunjung yang datang dengan keluhan nyeri sendi pada bagian lutut, punggung, dan tangan.
“Pencegahan yang paling mudah adalah dengan rutin beraktivitas fisik. Semakin jarang seseorang bergerak, risiko nyeri pada sendi akan semakin tinggi,” ujar Okky.
Kepala program studi Fisioterapi Umsida tersbeut juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan tubuh melalui aktivitas fisik yang teratur, seperti yang diajarkan dalam sesi Interval Walking Training (IWT).
Kegiatan ini bukan hanya memperkenalkan layanan fisioterapi kepada masyarakat, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memeriksakan kondisi fisik mereka secara gratis.
“Ini adalah kesempatan baik bagi masyarakat untuk mengetahui kondisi tubuh mereka dan mendapatkan rekomendasi dari fisioterapis untuk mencegah gangguan kesehatan yang lebih serius,” Imbuhnya.
Harapan Untuk Program IFI Berkelanjutan di Sidoarjo
Rudi Setiawan Ftr, Ketua IFI Cabang Sidoarjo, menyatakan harapannya agar Interval Walking Training (IWT) menjadi program yang berkelanjutan di Sidoarjo.
“Saya berharap program ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi bisa diterapkan di lingkungan sekitar, baik di tingkat RT maupun RW, serta tempat kerja,” ujar Rudi.
Rudi juga menambahkan bahwa Interval Walking Training memiliki manfaat yang luar biasa untuk meningkatkan kebugaran, tidak hanya bagi mereka yang sudah berusia lanjut, tetapi juga untuk semua kalangan usia, baik muda, tua, maupun lansia.
Ia berharap agar kegiatan ini dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat Sidoarjo. “Dengan memperkenalkan IWT sebagai bagian dari gaya hidup sehat, kita dapat membantu masyarakat Sidoarjo menjaga kesehatan tubuh mereka dengan cara yang sederhana dan menyenangkan,” tutup Rudi.
Baca Juga : Jangan Anggap Sepele Keseleo, Fisioterapi Bantu Pulihkan Gerak Tubuh Secara Menyeluruh
Kegiatan dalam rangka HUT IFI ke-57 ini menunjukkan pentingnya peran fisioterapi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan gerak dan fungsi tubuh.
Fisioterapi tidak hanya berperan sebagai terapi pemulihan, tetapi juga sebagai langkah preventif untuk mencegah penyakit serius seperti stroke. Melalui kegiatan Interval Walking Training dan Skrining Kesehatan Gerak dan Fungsi, masyarakat diberi kesempatan untuk memeriksa kesehatan mereka secara dini dan mendapatkan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh.
Keikutsertaan mahasiswa Fisioterapi Umsida dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen mereka dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari di kampus untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Dengan harapan agar kegiatan IFI ini dapat berlanjut dan menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat Sidoarjo, Fisioterapi Umsida terus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan dan layanan fisioterapi yang profesional.
Penulis : Novia