Fikes.umsida.ac.id– Kemajuan teknologi kesehatan kini menjadi tumpuan banyak daerah dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
Sidoarjo adalah salah satu wilayah yang menghadapi tantangan besar, karena dalam beberapa tahun terakhir masih berada dalam daftar kabupaten dengan angka kematian ibu tertinggi di Jawa Timur.
Di tengah kondisi tersebut, hadir inovasi digital bernama Aplikasi Si-Cantik (Sidoarjo Cegah Kematian Ibu dan Anak).
Sebagai solusi untuk mendeteksi risiko kehamilan lebih cepat dan memperbaiki rantai layanan kesehatan ibu dan anak.
Penelitian mendalam mengenai efektivitas aplikasi ini dilakukan oleh Dr Umi Khoirun Nisak S KM M Epid, Cholifah S ST M Kes dan Dr Septi Budi Sartika SPd MPd.
Para peneliti yang merupakan dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) .
Transformasi Digital untuk Deteksi Dini Risiko Kehamilan

Si-Cantik dirancang untuk membantu bidan memantau kondisi ibu hamil secara real-time.
Melalui fitur identifikasi risiko tinggi, aplikasi ini memungkinkan bidan mendeteksi potensi komplikasi seperti perdarahan.
Dan pre-eklampsia dua penyebab terbesar kematian ibu di Sidoarjo menurut laporan dinas kesehatan.
Baca Juga: Sains Skate Support, Solusi untuk Performa Atlet Karya Dosen Umsida Raih Juara 1 KISI 2025
Dengan mekanisme pencatatan digital yang terintegrasi, proses rujukan menjadi lebih cepat dan tepat sasaran.
Data ibu hamil dapat diakses dengan mudah oleh puskesmas hingga rumah sakit, sehingga penanganan medis dapat dilakukan sebelum kondisi menjadi gawat.
Inilah nilai penting teknologi: memberikan informasi cepat yang dapat menyelamatkan nyawa.
Faktor Penentu Keberhasilan: Dukungan Organisasi hingga Kemudahan Aplikasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi hanyalah satu bagian dari keberhasilan.
Faktor manusia menjadi penentu penting.
Variabel seperti keyakinan diri, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, dukungan organisasi, dan inovasi teknologi terbukti berpengaruh signifikan terhadap niat bidan dalam menggunakan aplikasi Si-Cantik.
Persepsi kegunaan merupakan faktor paling dominan.
Ketika bidan merasakan manfaat aplikasi dalam memantau kondisi ibu, melakukan pencatatan, atau mempercepat rujukan, mereka lebih terdorong untuk memanfaatkannya secara optimal.
Dukungan pimpinan puskesmas dan adanya penghargaan dari organisasi juga memperkuat motivasi bidan untuk terus menggunakan aplikasi ini dalam praktik sehari-hari.
Cek Selengkapnya: Afirmasi Positif Bantu Cegah Preeklamsia pada Ibu Hamil
Jalan Panjang Menuju Sistem Informasi Kesehatan yang Optimal
Si-Cantik memiliki potensi besar sebagai alat bantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Namun, penelitian menegaskan bahwa adopsi teknologi ini masih menghadapi tantangan, mulai dari kesiapan SDM, literasi digital, hingga kebutuhan pelatihan berkala.
Agar aplikasi ini benar-benar efektif, dibutuhkan pendampingan rutin, penyempurnaan fitur, serta peningkatan komitmen organisasi.
Ketika seluruh elemen layanan kesehatan bekerja selaras mulai dari bidan hingga pengambil kebijakan Si-Cantik dapat menjadi fondasi transformasi layanan kesehatan ibu dan anak.
Cek Juga: Mahasiswa Kebidanan Umsida Praktik Deteksi Dini Perkembangan Balita di TK ABA 1 Candi
Jika dimanfaatkan secara maksimal, aplikasi ini bukan sekadar sistem informasi bisa menjadi jembatan menuju keselamatan, memastikan setiap kehamilan dipantau dengan cermat.
Sumber: Riset Dr Umi Khoirun Nisak S KM M Epid & Tim
Penulis: Elfira Armilia























