Fikes.Umsida.ac.id-Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) melaksanakan kegiatan apersepsi sebagai langkah awal dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada Rabu, 24/07/2025, di Ruang Rapat Kampus 1 Umsida.
Baca Juga: Laboran MIK Umsida Kenalkan Inovasi Flashcard Anatomi dalam Edu Talk Admisi Umsida
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini digelar langsung di kampus dengan mengundang pembimbing lahan atau Clinical Instructor Assessor (CIA) dari berbagai fasilitas kesehatan (faskes), guna menyamakan persepsi antara pembimbing akademik dan pembimbing lapangan.
Apersepsi ini menjadi momen penting dalam proses pembelajaran di luar kampus, sekaligus bentuk komitmen Prodi MIK untuk menjaga kualitas praktik mahasiswa serta memastikan tercapainya target kompetensi yang relevan dan terukur sesuai tuntutan layanan kesehatan masa kini.
Apersepsi : Menyatukan Persepsi demi Praktik Lapangan yang Berkualitas

Kegiatan apersepsi bukan sekadar rutinitas pembukaan PKL, melainkan ajang krusial untuk menyatukan pemahaman antara pembimbing akademik dari Umsida dan pembimbing lapangan dari faskes mitra.
Dalam praktiknya, mahasiswa Prodi MIK menjalani dua jenis PKL, yakni PKL Sistem dan Subsistem Rekam Medis Informasi Kesehatan (RMIK), yang diselenggarakan di RS Siti Aisyiyah Tulangan dan RSUD Sidoarjo Barat serta PKL di puskesmas seperti Puskesmas Candi dan Puskesmas Sukodono.
Empat dosen pembimbing akademik Umsida bersama empat CIA dari lahan praktik berkumpul untuk mendiskusikan target capaian, standar akreditasi UKRM, dan implementasi klasifikasi penyakit di masing-masing instansi.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kurikulum praktik dan memastikan bahwa tidak ada ketimpangan antara materi pembelajaran di kampus dan kondisi nyata di lapangan.
“Karena yang kita masukkan dalam target capaian masih relevan dengan kondisi lahan faskes, maka belum ada pembaruan,” ujar Resta Dwi, salah satu dosen pembimbing akademik.
Diskusi dua arah ini juga menjadi momen evaluatif atas implementasi sebelumnya serta membuka ruang koreksi apabila ada ketidaksesuaian dalam pelaksanaan PKL. Dalam konteks inilah, apersepsi diposisikan sebagai jembatan penting antara dunia akademik dan realitas layanan kesehatan.
Inovasi Lokasi dan Tantangan dalam Sinkronisasi Jadwal CIA
Perbedaan mencolok dari pelaksanaan apersepsi kali ini adalah lokasi kegiatan. Jika biasanya kegiatan apersepsi dilakukan di faskes tempat PKL berlangsung, maka kini dilangsungkan di kampus. Inovasi ini dimaksudkan agar suasana lebih terpusat dan efisien, serta memudahkan koordinasi antar-pembimbing lintas institusi.
Namun, langkah ini juga menghadirkan tantangan tersendiri, terutama dalam menyelaraskan jadwal para CIA yang aktif terlibat dalam layanan kesehatan.
“Kesulitannya ada pada penyamaan waktu antar CIA yang sedang sibuk di faskes. Tapi kami tetap bersyukur karena CIA tetap antusias hadir dan berkontribusi dalam diskusi,” terang Resta juga selaku Kepala Lab.
Meski demikian, semangat kolaborasi dan niat baik untuk memperbaiki mutu pendidikan tetap menjadi motor penggerak utama, sehingga kegiatan berjalan lancar. Keterlibatan aktif CIA dalam diskusi juga menunjukkan tingginya komitmen faskes mitra dalam mendukung pendidikan vokasi di bidang informasi kesehatan.
Rencana Ke Depan Pelatihan CIA dan Penguatan Sinergi
Salah satu agenda tindak lanjut dari apersepsi ini adalah wacana pelaksanaan pelatihan untuk para CIA yang selama ini belum mendapatkan paparan atau pembekalan tentang peran pembimbing lapangan dalam pendidikan vokasi.
“Ke depan, kita bisa memberikan pelatihan CIA pembimbing lahan,” ungkap Laili Rahmatul Ilmi, Kaprodi D4 MIK Umsida.
Pelatihan ini dirancang untuk menyatukan visi serta menyesuaikan metode pembimbingan CIA dengan sistem akademik Prodi MIK Umsida. Selain sebagai sarana penguatan hubungan kelembagaan, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan mutu praktik dan menciptakan pengalaman belajar mahasiswa yang lebih utuh.
Tidak hanya sebatas mendampingi di lapangan, CIA diharapkan menjadi mitra aktif dalam mendidik mahasiswa MIK agar mampu mengelola rekam medis secara profesional dan sesuai standar industri.
Pelatihan ini sekaligus menjadi bentuk adaptasi Prodi MIK terhadap dinamika kebutuhan layanan informasi kesehatan yang terus berkembang, terutama dalam menghadapi era digitalisasi dan integrasi sistem informasi rumah sakit.
Baca Juga: Pembukaan PKL Sistem dan Subsistem RMIK MIK Umsida Dorong Mahasiswa Siap Hadapi Dunia Kerja
Kegiatan apersepsi yang dilaksanakan oleh Prodi MIK FIKES Umsida merupakan wujud nyata dari sinergi dan komitmen antara institusi pendidikan dan dunia kerja dalam memastikan mahasiswa siap menghadapi tantangan di lapangan. Melalui penyamaan persepsi antara dosen pembimbing dan pembimbing lahan, target capaian PKL dapat dioptimalisasi dengan lebih terarah dan relevan.
Inovasi pelaksanaan apersepsi di kampus menjadi bukti bahwa fleksibilitas dan kolaborasi adalah kunci keberhasilan pendidikan vokasi. Rencana pelatihan CIA ke depan juga mempertegas langkah strategis Prodi MIK dalam membangun ekosistem praktik yang profesional, terukur, dan berdampak jangka panjang.
Dengan dukungan semua pihak, apersepsi ini diharapkan menjadi awal dari penguatan kualitas lulusan MIK Umsida yang tidak hanya paham teori, tetapi juga tangguh di medan praktik layanan informasi kesehatan.
Penulis : Novia