Fikes.umsida.ac.id– Di usia produktif, anak muda seharusnya berada pada fase paling aktif, kreatif, dan penuh energi.
Namun kenyataannya, tidak sedikit generasi muda justru sering mengeluh mudah lelah, lesu, sulit fokus, bahkan kehilangan semangat menjalani aktivitas harian.
Fenomena ini kerap dianggap wajar karena kesibukan, padahal jika dibiarkan, kelelahan kronis dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental.
Baca Juga: Tantangan Implementasi Sistem Informasi Kesehatan di Sidoarjo Menurut Riset Dosen FIKES Umsida
Pola Hidup Tidak Seimbang Jadi Pemicu Utama
Salah satu penyebab utama anak muda mudah lelah adalah pola hidup yang tidak seimbang.
Jam tidur yang tidak teratur, kebiasaan begadang, serta waktu istirahat yang kurang membuat tubuh tidak memiliki kesempatan untuk melakukan pemulihan secara optimal.
Di sisi lain, konsumsi makanan cepat saji yang tinggi gula dan rendah nutrisi juga berperan besar menurunkan daya tahan tubuh.
Kurangnya aktivitas fisik turut memperburuk kondisi ini.
Banyak anak muda menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar baik untuk kuliah, bekerja, maupun hiburan—tanpa disertai olahraga ringan.
Akibatnya, metabolisme tubuh melambat dan rasa lelah datang lebih cepat meski aktivitas yang dilakukan tidak terlalu berat.
Cek Juga: 2 Bidan di Yogyakarta Jual 66 Bayi Secara Ilegal, Bagaimana Kode Etiknya?
Tekanan Mental dan Beban Psikologis yang Tersembunyi

Selain faktor fisik, kelelahan pada anak muda sering dipicu oleh tekanan mental yang tidak disadari.
Tuntutan akademik, persaingan kerja, ekspektasi sosial, hingga tekanan untuk selalu tampil produktif dapat memicu stres berkepanjangan.
Kondisi ini membuat tubuh berada dalam keadaan tegang terus-menerus, sehingga energi cepat terkuras.
Banyak anak muda mengabaikan kesehatan mental karena merasa harus “kuat” dan mampu mengatasi semuanya sendiri.
Padahal, stres yang tidak dikelola dengan baik dapat memicu gangguan tidur, penurunan konsentrasi, hingga kelelahan emosional yang berdampak langsung pada kondisi fisik.
Baca Selengkapnya: Mengenal Tiga Bakteri Utama Penyebab ISK pada Lansia Menurut Penelitian TLM Umsida
Pentingnya Kesadaran dan Perubahan Gaya Hidup Sejak Dini
Mudah lelah di usia produktif bukan kondisi yang seharusnya dinormalisasi.
Kesadaran untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas, istirahat, dan kesehatan mental menjadi kunci utama.
Memulai perubahan kecil seperti tidur cukup, memperbaiki pola makan, rutin bergerak, serta meluangkan waktu untuk relaksasi dapat membantu memulihkan energi tubuh.
Anak muda juga perlu belajar mengenali batas kemampuan diri dan tidak ragu mencari dukungan ketika merasa kewalahan.
Dengan gaya hidup yang lebih sehat dan perhatian pada kesehatan mental, usia produktif dapat kembali menjadi fase penuh energi, bukan justru dipenuhi rasa lelah yang berkepanjangan.
Kelelahan bukan sekadar tanda sibuk, tetapi sinyal tubuh yang meminta perhatian.
Mendengarkannya sejak dini adalah langkah penting untuk menjaga kualitas hidup di masa depan.
Penulis: Elfira Armilia























