Fikes.umsida.ac.id – Program Studi D4 Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo terus memperkuat kualitas pembelajaran berbasis praktik melalui kegiatan Hospital Visit ke RS Saiful Anwar (RSSA) Malang (8/12).
Sebanyak 41 yang mengikuti kegiatan ini sebagai bagian dari upaya kampus menyiapkan calon tenaga Praktisi Manajemen Informasi Kesehatan (PMIK) yang profesional.
Ketua Prodi D4 MIK, Laili Rahmatul Ilmi AMd SKM MPH, menjelaskan bahwa hospital visit merupakan wujud penerapan metode case study, project-based learning, dan discovery learning.
Ia menegaskan bahwa mahasiswa tidak boleh hanya memahami teori, tetapi harus melihat sendiri bagaimana sistem informasi kesehatan bekerja di rumah sakit berskala besar.
“Mahasiswa perlu memahami realitas lapangan sejak awal agar memiliki kesiapan kompetensi saat memasuki dunia profesional,” ujarnya.
Baca Juga: Sains Skate Support, Solusi untuk Performa Atlet Karya Dosen Umsida Raih Juara 1 KISI 2025
Pengalaman Lapangan yang Memperkuat Pemahaman Mahasiswa

Mahasiswa tidak sekadar melakukan kunjungan, tetapi masuk ke ruang belajar yang memperlihatkan bagaimana sistem Rekam Medis Elektronik (RME) bekerja dalam skala nyata.
Rombongan disambut oleh Nurul Laily S Kep Ners dari bagian DIKLIT, yang memberikan gambaran mengenai fungsi strategis rekam medis dalam peningkatan mutu layanan.
Suasana semakin menguat ketika Firstanto Agung P S KM M KM, Kepala Instalasi Rekam Medis, mengulas tantangan dan standar profesional dalam pengelolaan informasi kesehatan di rumah sakit besar.
Cek Juga: Inovasi Laboratorium Umsida Mencuri Perhatian dalam Diseminasi Nasional KILab 2025
Setelah proses penyerahan mahasiswa oleh Ketua Prodi D4 MIK, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi yang lebih teknis.
Mahasiswa mendapatkan penjelasan mengenai alur kerja tata kelola rekam medis, proses kodefikasi penyakit.
Hingga pengembangan dan implementasi RME sebagai sistem data kesehatan terintegrasi.
Pembelajaran tidak berhenti pada ruang presentasi.
Mahasiswa kemudian dibagi menjadi enam kelompok kecil untuk mengikuti hospital tour.
Dipandu clinical instructor (CI), mereka mengobservasi langsung bagaimana unit-unit pelayanan menjalankan proses informasi kesehatan secara digital.
Mulai dari pendaftaran, pengolahan data, hingga pengarsipan elektronik.
Interaksi langsung dengan lingkungan kerja ini menjadi kesempatan penting bagi mahasiswa untuk memahami standar operasional dan dinamika profesi PMIK.
Kompetensi yang Dibangun dan Dampak bagi Kesiapan Kerja

Melalui kunjungan ini, mahasiswa diharapkan memahami kompetensi dasar seorang Praktisi Manajemen Informasi Kesehatan.
Seperti dasar rekam medis, kodefikasi penyakit, etika profesi, hukum kesehatan, dan pengoperasian sistem data berbasis RME.
Selain itu, pengenalan teknologi informasi kesehatan menjadi fokus utama agar mahasiswa siap menghadapi digitalisasi layanan kesehatan yang terus berkembang.
Cek Selengkapnya: Laboran MIK Umsida Raih Best Presenter Lewat Inovasi Augmented Reality Terminologi Medis
Menurut Kaprodi D4 MIK, dampak paling signifikan dari kegiatan ini adalah meningkatnya kesiapan mahasiswa memasuki dunia kerja.
Selain memperbarui pemahaman teknis, kegiatan ini juga membuka peluang kerja sama dengan RSSA.
Melalui sharing session, riset, pengabdian masyarakat, hingga potensi penyerapan alumni Sarjana Terapan MIK Umsida.
Harapan Ke Depan Untuk Mahasiswa

Laili berharap mahasiswa mampu menjelaskan kembali dan mempraktikkan apa yang mereka pelajari di RSSA.
Lebih dari itu, mereka diharapkan memiliki etos kerja yang baik, mampu beradaptasi dengan teknologi kesehatan, dan siap menjadi PMIK yang unggul di masa depan.
“Kunjungan ini adalah langkah awal. Mahasiswa harus memanfaatkannya sebagai bekal untuk menjadi PMIK yang unggul, profesional dan tangguh yg mampu beradaptasi,kompeten dan berintegritas,” tutupnya diakhir wawancara.
Penulis: Elfira Armilia























