fikes.umsida.ac.id– Kekayaan alam Nusantara kembali membuktikan potensinya. Penelitian terbaru dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) mengungkap bahwa kombinasi ekstrak biji ketumbar (Coriandrum sativum L.) dan jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) mampu memperbaiki profil hematologi pada kondisi hiperlipidemia.
Baca Juga: Simak Tips Mahasiswa Baru Fisioterapi dengan Cepat Beradaptasi
“Hasil riset kami menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan hematokrit setelah pemberian kombinasi herbal ini,” jelas Puspitasari, peneliti utama.
Temuan ini menjadi bukti ilmiah bahwa herbal Nusantara bukan sekadar warisan tradisi, tetapi juga solusi kesehatan berbasis riset modern.
Kekayaan Herbal Nusantara Kombinasi Ketumbar dan Jahe Merah yang Terbukti Ilmiah

Indonesia dikenal dengan lebih dari 38.000 spesies tanaman, dan 55 persen di antaranya endemik. Ketumbar dan jahe merah termasuk di dalamnya, lama digunakan sebagai bumbu sekaligus obat tradisional.
Namun, penelitian ini menjadi langkah maju karena memadukan keduanya dalam uji in vivo pada tikus Wistar yang diinduksi hiperlipidemia.
Menurut Puspitasari, “Kombinasi ekstrak ketumbar dan jahe merah terbukti lebih efektif dibandingkan pemberian tunggal. Ini membuktikan adanya efek sinergis.”
Flavonoid dalam jahe merah berperan sebagai antioksidan yang melindungi membran eritrosit, sementara ketumbar membantu menjaga integritas sel darah merah dari kerusakan akibat stres oksidatif.
Temuan ini mempertegas bahwa herbal Nusantara tidak kalah dengan obat sintetis, bahkan memiliki keunggulan dalam mencegah efek samping jangka panjang.
Khasiat untuk Profil Darah dan Kesehatan Jantung

Hiperlipidemia adalah kondisi tingginya kadar lemak darah yang berhubungan erat dengan risiko penyakit jantung. Dalam penelitian, kelompok hewan yang mendapat kombinasi ketumbar dan jahe merah menunjukkan peningkatan kadar hemoglobin hingga 14,4 g/dL dan hematokrit mencapai 38,9%, masuk dalam kisaran normal.
“Peningkatan ini sangat penting, karena hemoglobin dan hematokrit berperan dalam transportasi oksigen serta daya tahan tubuh,” ungkap Andika Aliviameita, salah satu tim peneliti.
Dengan demikian, kombinasi herbal ini tidak hanya menurunkan risiko kerusakan pembuluh darah akibat hiperlipidemia, tetapi juga memperbaiki kualitas darah.
Data riset juga menunjukkan bahwa ketumbar kaya linalool, flavonoid, dan saponin yang menurunkan kolesterol, sementara jahe merah mengandung gingerol dan shogaol yang melawan radikal bebas.
Sinergi keduanya menjadikan tubuh lebih siap melawan stres oksidatif penyebab berbagai penyakit kronis.
Harapan dan Kontribusi untuk Kesehatan Masyarakat
Meski dilakukan pada hewan uji, penelitian ini membuka jalan bagi pengembangan terapi herbal berbasis evidensi di Indonesia.
“Kami berharap hasil riset ini bisa menjadi dasar pengembangan fitofarmaka yang aman, terjangkau, dan dekat dengan masyarakat,” tutur Anggun Puspita.
Herbal Nusantara seperti ketumbar dan jahe merah mudah ditemukan di pasar tradisional, namun riset ini menegaskan pentingnya pemrosesan ilmiah dan dosis yang tepat.
Hal ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) 3: Good Health and Well-being, yakni meningkatkan kesehatan global dengan cara yang ramah lingkungan dan berbasis kearifan lokal.
Dengan branding ilmiah dari Fikes Umsida, riset ini menjadi bukti bahwa perguruan tinggi Muhammadiyah tidak hanya berperan di ranah akademik, tetapi juga berkontribusi nyata pada kesehatan masyarakat melalui inovasi berbasis kekayaan Nusantara.
Baca Juga: Terobosan Herbal Ketumbar dan Jahe Merah Tingkatkan Profil Darah pada Penderita Hiperlipidemia
Penelitian kombinasi ketumbar dan jahe merah yang dilakukan Fikes Umsida berhasil menunjukkan bukti ilmiah khasiat herbal Nusantara dalam meningkatkan profil darah pada kondisi hiperlipidemia.
Dari peningkatan eritrosit hingga normalisasi kadar hemoglobin dan hematokrit, hasil ini menegaskan bahwa “obat” dari alam dapat menjadi solusi nyata di era modern.
Sebagaimana ditegaskan Puspitasari, “Herbal Nusantara adalah warisan yang perlu terus dikaji agar bisa memberi manfaat luas, dari laboratorium hingga masyarakat.”
Sumber: Puspitasari
Penulis: Novia