Fikes.umsida.ac.id – Nyeri dan keterbatasan fungsi tangan akibat Carpal Tunnel Syndrome (CTS) kini menemukan harapan baru. Peneliti dari Program Studi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) membuktikan bahwa latihan saraf medianus atau Median Nerve Mobilization Techniques mampu menurunkan rasa sakit sekaligus meningkatkan kemampuan fungsional tangan pasien.
Baca Juga: Fortama Fikes Umsida 2025 Cetak Generasi Sehat Tangguh dan Siap Mengabdi
“Setelah empat minggu latihan, terlihat penurunan nyeri signifikan dan pasien lebih leluasa menggunakan tangannya untuk aktivitas sehari-hari,” ungkap tim peneliti.
Nyeri CTS dan Harapan Baru dari Fisioterapi Umsida

CTS adalah gangguan saraf akibat terjepitnya nervus medianus pada pergelangan tangan. Kondisi ini menyebabkan nyeri, kesemutan, hingga gangguan fungsi motorik yang menghambat aktivitas seperti menulis, mengancingkan baju, atau menggenggam benda.
Menurut peneliti, pasien dalam studi kasus ini adalah seorang perempuan berusia 50 tahun dengan keluhan nyeri, kebas, dan kesemutan di kedua tangan selama enam bulan.
“Pasien kesulitan melakukan pekerjaan rumah tangga sederhana, bahkan rasa nyeri muncul saat diam maupun bergerak,” jelas tim.
Melalui intervensi fisioterapi berbasis latihan mobilisasi saraf, pasien menjalani program selama 4 minggu dengan 8 kali pertemuan.
Hasilnya, intensitas nyeri berkurang dari kategori berat menjadi sedang, dan kemampuan fungsional meningkat signifikan berdasarkan skor Boston Carpal Tunnel Questionnaire (BCTQ).
Latihan Saraf Medianus: Teknik Sederhana dengan Efek Besar
Penelitian ini menggunakan dua teknik utama, yakni Median Nerve Tensioning Techniques dan Median Nerve Sliders Techniques. Keduanya dirancang untuk mengurangi tekanan pada saraf medianus serta memperbaiki mobilitas jaringan saraf.
“Mobilisasi saraf berfokus pada penguluran jaringan saraf sehingga aliran darah dan fungsi mekanik saraf bisa kembali normal,” terang peneliti.
Efeknya tidak hanya meredakan nyeri, tetapi juga mempercepat regenerasi saraf dan mengembalikan fungsi motorik tangan.
Data penelitian menunjukkan adanya penurunan nyeri pada tiga kondisi – nyeri diam, nyeri tekan, dan nyeri gerak – di kedua tangan pasien.
Sementara pada pengukuran fungsi, skor Functional Status Scale (FSS) turun dari kategori sedang menjadi ringan, menandakan pasien lebih mudah beraktivitas sehari-hari.
Dampak Riset dan Harapan untuk Pasien CTS

Peneliti menegaskan bahwa metode ini efektif khususnya bagi pasien CTS dengan derajat ringan hingga sedang. “Latihan saraf medianus bisa menjadi terapi konservatif yang membantu pasien terhindar dari intervensi operasi,” jelas tim.
Selain manfaat klinis, penelitian ini juga memperkuat peran Umsida dalam pengembangan terapi fisioterapi berbasis riset. “Harapannya, latihan ini bisa dijadikan program mandiri di rumah dengan bimbingan fisioterapis, sehingga pasien mendapatkan manfaat jangka panjang,” tambah peneliti.
Dengan bukti nyata dari penelitian ini, Fikes Umsida semakin menegaskan diri sebagai pusat inovasi dalam bidang kesehatan, khususnya terapi rehabilitatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien CTS.
Baca Juga: Inovasi Neuromuscular Taping di Fikes Umsida: Menangani Nyeri Tanpa Efek Samping
Riset Fisioterapi Umsida membuktikan bahwa Median Nerve Mobilization Techniques adalah solusi sederhana namun efektif untuk pasien CTS.
Tidak hanya menurunkan intensitas nyeri, tetapi juga mengembalikan fungsi tangan sehingga pasien bisa kembali beraktivitas dengan lebih nyaman.
“Latihan saraf medianus adalah terobosan non-invasif yang bisa menjadi andalan pasien CTS untuk menghindari komplikasi lebih lanjut,” simpul tim peneliti.
Melalui penelitian ini, Fikes Umsida tidak hanya menghadirkan inovasi terapi, tetapi juga kontribusi nyata bagi masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian pasien dengan gangguan saraf tangan.
Sumber: Herista Novia
Penulis: Novia