Fikes.Umsida.ac.id– Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) sukses menjadi tuan rumah Simulasi Objective Structured Clinical Examination (OSCE), yang selenggaarakan oleh Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND) Korwil Jatim, pada Sabtu (20/9/2025) di Lab OSCE Center Umsida.
Baca Juga: Nurul Azizah Dosen Kebidanan Umsida Torehkan Publikasi Scopus Terbaik Life Science
Acara prestisius ini diikuti oleh 40 dosen dari berbagai perguruan tinggi se-Jawa Timur dan menjadi momentum penting bagi Umsida dalam memperluas jaringan akademik serta memperkenalkan fasilitas modern yang dimiliki.
Hesty Widowati S Keb Bd M Keb selaku Koorniator Simulasi OSCE menegaskan bahwa penunjukan Umsida tidak lepas dari dukungan penuh pimpinan fakultas.
“Penerimaan ini oleh Dekan Fikes Umsida, Evi Rinata S ST M Keb, merupakan salah satu langkah untuk memperkenalkan Umsida, khususnya Fikes, kepada jaringan pendidikan kebidanan di Jawa Timur,” ujarnya.
Rangkaian Simulasi OSCE yang Terstruktur dan Inovatif

Simulasi ini berbeda dari pelaksanaan OSCE pada umumnya. Bila biasanya menggunakan 10 station, maka kali ini dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-masing lima station.
Pada setiap station terdapat lima penguji dan satu pasien simulasi, sehingga interaksi berjalan lebih intensif dan mendalam.
Materi yang diujikan pun terstruktur sesuai kompetensi kebidanan, mulai dari ANC kehamilan (station 1), persalinan (station 2), nifas (station 3), hingga keluarga berencana (station 4). Hesty menyebut bahwa simulasi ini dirancang agar peserta tidak hanya memahami prosedur teknis, tetapi juga merasakan suasana evaluasi yang sebenarnya.
Sebelum pelaksanaan, peserta telah mengikuti webinar intensif selama empat hari berturut-turut pada Selasa (16/09/2025) hingga Jum’at(19/09/2025).
Webinar ini berisi materi mendalam terkait OSCE, sehingga para peserta datang ke laboratorium dengan bekal teori yang matang.
Meski persiapannya diwarnai tantangan, terutama karena berbarengan dengan agenda besar Fortama (Forum Ta’aruf Mahasiswa) Umsida, panitia dari Fikes Umsida tetap mampu menyiapkan peralatan, berkas, serta koordinasi dengan AIPKIND Korwil Jatim secara maksimal.
“Kunci suksesnya ada pada kerja tim. Alhamdulillah, semua kebutuhan dapat terkoordinasi dengan baik,” tambahnya.
Testimoni Peserta: Fikes Umsida Jadi Role Model
Simulasi OSCE ini tidak hanya meninggalkan kesan teknis, tetapi juga pengalaman emosional bagi peserta. Sekprodi Kebidanan menyampaikan bahwa ada beragam ekspresi yang muncul.
“Mahasiswa yang ikut mengamati bilang seru, ada yang merasa blank, bahkan ada juga yang mengaku ini pengalaman pertama. Semua memberi warna tersendiri,” ungkapnya.
Dari sisi peserta dosen, apresiasi datang silih berganti. Mereka menilai fasilitas Fikes Umsida lengkap, modern, dan nyaman, sehingga layak dijadikan contoh untuk perguruan tinggi lain.
“Tempatnya seru dan lengkap. Fikes Umsida bisa jadi role model yang diterapkan di kampus kami,” komentar salah satu peserta.
Pernyataan ini disambut gembira oleh panitia. Menurut mereka, keberhasilan menjadi tuan rumah membuktikan bahwa Fikes Umsida memiliki standar tinggi dalam penyelenggaraan kegiatan akademik.
“Momen seperti ini bisa dijadikan sarana agar Umsida lebih dikenal, sekaligus membuka jalan kerja sama, baik dalam bentuk pelatihan maupun role model bagi kampus lain,”* tegas Hesti.
Fikes Umsida juga menaruh perhatian besar pada kenyamanan peserta. Segala kebutuhan teknis dipastikan terpenuhi agar suasana simulasi berjalan lancar.
“Kami ingin para peserta merasa diterima dengan baik, sehingga fokus mereka hanya pada materi dan evaluasi,” imbuhnya.
Harapan dan Tindak Lanjut
Simulasi OSCE ini tidak berhenti pada satu momentum. Ada rencana tindak lanjut yang lebih besar, yakni menjalin kerja sama formal antara Umsida dan Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND).
“Selain memperluas jejaring, kami ingin tindak lanjut berupa MoU dengan AIPKIND agar ke depan ada kesinambungan dalam peningkatan kualitas pendidikan kebidanan,” ungkap Hesty.
Dekan Fikes Umsida, Evi Rinata, turut menyampaikan optimismenya. Menurutnya, kesempatan menjadi tuan rumah ini adalah batu loncatan bagi Umsida untuk memperkuat citra sebagai fakultas yang inovatif dan terbuka untuk kolaborasi.
“Fikes Umsida siap menjadi bagian dari ekosistem pendidikan kebidanan yang lebih maju, bukan hanya di Jawa Timur, tetapi juga di level nasional,” tuturnya.
Baca Juga: Dua Dosen Kebidanan Umsida Raih Nominasi Peneliti Terbaik Hibah Internal 2024–2025
Ke depan, Fikes Umsida berharap semakin banyak kegiatan bertaraf regional maupun nasional yang dapat dilaksanakan di kampus. Dengan demikian, mahasiswa dan dosen akan semakin terpapar pada pengalaman akademik yang kompetitif dan berkualitas.
“Simulasi OSCE di Umsida adalah bukti bahwa kolaborasi, persiapan matang, dan dukungan semua pihak mampu melahirkan kegiatan yang berkesan. Harapannya, Fikes Umsida bisa terus menjadi tuan rumah kegiatan serupa, sekaligus memperkuat reputasi Umsida di dunia pendidikan kesehatan,” simpul Hesty.
Sumber: Hesty Widowati
Penulis: Novia