kids yoga

Meningkatkan Keseimbangan Berdiri Anak Down Syndrome, Ungkap Perbandingan Metode Hopscotch dan Kids Yoga

Fikes.Umsida.ac.id– Anak-anak dengan Down Syndrome seringkali menghadapi tantangan dalam hal keseimbangan tubuh, yang mempengaruhi kemampuan motorik dan postur mereka. Namun, sebuah penelitian salah satu Dosen Fsisioterapi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Herista Novia Widanti mengungkapkan bahwa metode latihan tradisional seperti hopscotch dan teknik modern seperti kids yoga dapat memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan keseimbangan berdiri mereka.

Baca Juga:  Duduk Terlalu Lama Bisa Menggerus Kualitas Hidup Lansia, Fakta Mengejutkan dari Penelitian Lansia di Sidoarjo

Dalam studi ini, peneliti membandingkan dua pendekatan tersebut untuk mengetahui mana yang lebih efektif dalam membantu anak-anak dengan Down Syndrome mempertahankan keseimbangan mereka.

Dengan hasil yang menggembirakan, artikel ini membahas lebih dalam perbandingan antara hopscotch dan kids yoga sebagai metode peningkatan keseimbangan pada anak Down Syndrome.

Tantangan Keseimbangan pada Anak Down Syndrome
DOWN SYNDROME
Sumber: AI

Anak-anak dengan Down Syndrome seringkali menghadapi kesulitan dalam menjaga keseimbangan tubuh. Keseimbangan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk kegiatan fisik yang membutuhkan koordinasi tubuh yang baik, seperti berjalan, berlari, atau bahkan berdiri tegak.

Menurut American Physical Therapy Association (2008), anak dengan Down Syndrome biasanya mengalami hipotonia (tonus otot rendah), penurunan kekuatan otot, serta gangguan kontrol postur yang berujung pada kesulitan dalam mempertahankan keseimbangan.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah dua metode latihan, hopscotch dan kids yoga, dapat membantu meningkatkan keseimbangan berdiri pada anak-anak Down Syndrome.

Metode hopscotch yang bersifat permainan tradisional, dan kids yoga yang merupakan latihan fisik modern, keduanya mengharuskan anak untuk melibatkan keseimbangan tubuh dalam prosesnya, namun dengan pendekatan yang sangat berbeda.

Metode Penelitian dan Hasil yang Diperoleh

Dalam penelitian ini, 12 anak dengan Down Syndrome yang berusia antara 7 hingga 12 tahun dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menjalani latihan dengan metode hopscotch, sementara kelompok kedua melakukan latihan dengan kids yoga.

Setiap kelompok menjalani latihan dua kali seminggu selama lima minggu berturut-turut. Untuk mengukur perkembangan keseimbangan, digunakan Sixteen Balance Test (SBT) yang menguji keseimbangan anak-anak dalam berbagai posisi, baik dalam kondisi berdiri normal, berdiri satu kaki, maupun dengan mata tertutup.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua metode ini sama-sama memberikan dampak positif dalam meningkatkan keseimbangan berdiri anak-anak Down Syndrome.

Kelompok yang menjalani latihan hopscotch menunjukkan peningkatan signifikan dengan nilai p = 0,000, yang menunjukkan bahwa metode ini efektif dalam meningkatkan keseimbangan berdiri. Demikian pula, kelompok yang melakukan kids yoga menunjukkan peningkatan yang juga signifikan dengan nilai p = 0,000.

Namun, meskipun kedua metode memberikan hasil yang positif, ada perbedaan mencolok dalam efektivitasnya. Kelompok yang menjalani latihan kids yoga menunjukkan peningkatan yang lebih besar, dengan nilai selisih rata-rata 26,83 dibandingkan dengan kelompok hopscotch yang hanya mencapai 12,83.

Hal ini menunjukkan bahwa kids yoga lebih efektif dalam meningkatkan keseimbangan berdiri pada anak-anak Down Syndrome.

 Mana yang Lebih Baik, Hopscotch atau Kids Yoga?

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa baik hopscotch maupun kids yoga memiliki manfaat dalam meningkatkan keseimbangan berdiri anak Down Syndrome. Keduanya memberikan stimulasi pada sistem proprioseptif dan vestibular yang sangat penting dalam pengaturan keseimbangan tubuh.

Namun, latihan dengan metode kids yoga terbukti lebih unggul dalam meningkatkan keseimbangan, berkat fokusnya yang tidak hanya pada koordinasi gerakan ekstremitas, tetapi juga pada penguatan postur tubuh secara keseluruhan, termasuk trunk-pelvic stability.

“Latihan dengan kids yoga tidak hanya membantu memperkuat otot-otot ekstremitas, tetapi juga meningkatkan kontrol postural dan keseimbangan dengan cara yang lebih menyeluruh,” jelas Herista Novia Widanti, peneliti utama dalam studi ini.

Latihan yoga yang melibatkan berbagai pose tubuh dapat membantu anak-anak dengan Down Syndrome memperbaiki keselarasan postur mereka, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan mereka untuk menjaga keseimbangan.

Dengan demikian, meskipun kedua metode ini efektif, kids yoga menjadi pilihan yang lebih baik bagi anak-anak dengan Down Syndrome yang membutuhkan pendekatan yang lebih holistik dalam meningkatkan keseimbangan dan stabilitas tubuh. Latihan ini dapat diintegrasikan dalam program terapi anak Down Syndrome untuk memberikan manfaat jangka panjang yang lebih besar.

Baca Juga: Mengenal Kekuatan Data Atlet Sepatu Roda Rahasia di Balik Prestasi Emas

Dalam upaya meningkatkan keseimbangan berdiri anak-anak dengan Down Syndrome, kedua metode yaitu hopscotch dan kids yoga memiliki peran penting. Meskipun hopscotch memberikan dampak positif, kids yoga terbukti lebih unggul dalam meningkatkan keseimbangan secara signifikan.

Oleh karena itu, bagi para orang tua, pendidik, dan terapis, metode kids yoga dapat menjadi alternatif yang sangat baik untuk mengembangkan keterampilan motorik dan keseimbangan pada anak-anak dengan Down Syndrome.

Sumber: Herista Novia Widanti

Penulis: Novia

Berita Terkini

UMSIDA Ciptakan Aplikasi SAINS SKATE SUPPORT, Lolos 10 Besar KISI 2025
November 14, 2025By
Kolaborasi Umsida dan Umla Wujudkan Posyandu Remaja Modern dengan Pasar Gizi dan Pencatatan Digital
November 12, 2025By
Mahasiswa Kebidanan Umsida Praktik Deteksi Dini Perkembangan Balita di TK ABA 1 Candi
November 11, 2025By
BEM dan HIMA FIKES Umsida Resmi Dilantik Siap Wujudkan Generasi Kesehatan Tanggap dan Inovatif
November 10, 2025By
Menteri Kesehatan RI Ajak Umsida Bersinergi Wujudkan Transformasi Kesehatan
November 9, 2025By
FIKES umsida dan Dinkes Sidoarjo Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Program CKG
November 5, 2025By
Fisioterapi Umsida Dukung Kesehatan Peserta dalam Sidoarjo Run & Camp 2025
November 4, 2025By
Mahasiswa MIK UMSIDA Laksanakan Pelayanan Kesehatan
November 3, 2025By

Prestasi

Perjalanan Friska Febriyanti, Mahasiswa TLM UMSIDA Lulus Cumlaude Berkat Rutinitas dan Lingkungan Positif
November 19, 2025By
Prestasi Mahasiswa Umsida: Syharul Romadhoni Juara 1 Kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi PTMA
November 18, 2025By
Lulus dengan Predikat Cumlaude: Rahasia Kesuksesan Mahasiswa MIK Umsida
November 17, 2025By
Laboran MIK Umsida Torehkan Prestasi Lewat Inovasi Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
October 28, 2025By
Kompak dan Membanggakan, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Tingkat Jawa Timur
October 27, 2025By
kupang
Inovasi dari Limbah Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Torehkan Prestasi Nasional lewat Obat Luka Diabetes
October 18, 2025By
paramitha
Paramitha Amelia Peneliti Terbaik Umsida dengan Riset Aktivitas Fisik dan Risiko Depresi Remaja
September 21, 2025By
nurul
Nurul Azizah Dosen Kebidanan Umsida Torehkan Publikasi Scopus Terbaik Life Science
September 20, 2025By

Opini

3 Tips Masuk Kuliah Kebidanan agar Bisa Menjadi Bidan Profesional
October 30, 2025By
mahasiswa baru
Simak Tips Mahasiswa Baru Fisioterapi dengan Cepat Beradaptasi
October 1, 2025By
latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By