Fikes.Umsida.ac.id – Badan Eksekutif Mahaiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (BEM Fikes Umsida) menggelar kegiatan ILP Care yang digelar secara daring melalui Zoom, pada Sabtu, (28/06/2025) dengan menggandeng BEM Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla).
Kegiatan ILP Care dimulai pukul 09.00 dengan diwarnai sambutan penuh semangat dari berbagai pihak. Dengan mengusung tema “Manajemen Organisasi bagi Mahasiswa Kesehatan Menuju Kesehatan Unggul dan Islami”, acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan bagi mahasiswa kesehatan mengenai pentingnya mengintegrasikan ilmu, iman, dan akhlak dalam praktik kedokteran serta mengelola waktu secara efektif.
Membangun Nakes Unggul: Integrasi Ilmu, Iman, dan Akhlak Mediasi ILP Care
Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Pelaksana, Zida Ilma, yang berharap semua peserta dapat meraih manfaat dari kegiatan ini. Sambutan juga disampaikan oleh Gubernur BEM FIKES, Ibrahim Kamil, yang mengingatkan mahasiswa untuk serius memperhatikan materi yang disampaikan sehingga bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam materi pertama, Ibrahim Kamil, selaku pemateri dan Gubernur BEM FIKES, mengangkat tema “Menjadi Tenaga Kesehatan Unggul: Integrasi Profesionalisme dan Spiritualitas Islam”.
Ibrahim mengungkapkan bahwa menjadi tenaga kesehatan (nakes) yang unggul bukan hanya sekadar menguasai teori, tetapi juga harus memiliki pemahaman tentang iman dan akhlak yang baik. Ia menjelaskan bahwa integrasi ilmu, iman, dan akhlak adalah tiga unsur yang harus dipahami setiap calon nakes.
“Ilmu itu adalah menguasai teori dengan jujur dan menganggapnya sebagai ibadah. Iman adalah menyadari bahwa kita hanyalah perantara, dan Allah-lah yang maha penyembuh. Akhlak mengajarkan kita untuk menjadi orang yang empati, jujur, dan amanah,” jelas Ibrahim dengan penuh semangat.
Ibrahim juga menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan pasien, serta berperilaku jujur dalam segala hal, termasuk dalam kegiatan akademik seperti menyontek. Ia mengajak peserta untuk merefleksikan sejauh mana mereka mengintegrasikan ilmu dan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari sebagai calon nakes.
Manajemen Waktu dalam Dunia Mahasiswa Kesehatan

Kegiatan ILP Care dilanjutkan dengan materi dari Rachel Marcellino, gubernur dari BEM Umla yang membawakan topik Time Management: Mengurai Pengelolaan Manajemen Waktu dalam Peranan Kehidupan. Dalam sesi ini, Rachel mengupas pentingnya manajemen waktu bagi mahasiswa, terutama mahasiswa yang terlibat dalam berbagai kegiatan seperti kuliah, organisasi, dan pekerjaan.
Rachel menjelaskan bahwa manajemen waktu bukan hanya tentang merencanakan setiap kegiatan secara rinci, melainkan juga tentang efisiensi dalam menjalankan setiap aktivitas.
“Mengelola waktu itu bukan hanya soal membuat perencanaan, tapi bagaimana perencanaan itu dijalankan dengan efisien dan menjadi investasi untuk masa depan,“ ujar Rachel.
Ia juga menyoroti tiga pilar penting dalam manajemen waktu, yaitu aksi, komunikasi, dan konsistensi.
“Learning be doing, lakukan saja dulu, masalah salahnya harus kita perbaiki. Kita tidak akan tahu apakah berhasil jika kita tidak pernah memulai,” tambah Rachel.
Ia mengingatkan mahasiswa untuk memprioritaskan waktu mereka, menyarankan agar mereka fokus pada hal-hal yang lebih penting, serta menjaga konsistensi dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Gubernur BEM Umla juga menyarankan agar mahasiswa mengatur waktu dengan bijak, mengingat betapa sibuknya kehidupan mereka dengan berbagai kegiatan akademik dan non-akademik. Kuncinya, kata Rachel, adalah perencanaan yang baik dan penggunaan skala prioritas yang tepat.
Menjadi Mahasiswa Kesehatan yang Profesional dan Islami
Acara ILP Care ini mengajak peserta untuk merenungkan kembali tujuan mereka sebagai calon tenaga kesehatan. Dengan menekankan pada pengembangan diri dalam aspek akademik, spiritual, dan sosial, para pemateri berhasil menyampaikan pesan yang sangat relevan bagi mahasiswa kesehatan di era modern ini.
“Sebagai calon nakes, kita tidak hanya dituntut untuk menjadi profesional yang kompeten, tetapi juga sebagai pribadi yang berakhlak mulia, jujur, dan amanah. Ini adalah dasar untuk membangun kesehatan yang unggul dan Islami,” tutup Gubernur BEM Fikes Umsida dalam pemaparannya.
Dalam dunia yang terus berkembang, kegiatan seperti ILP Care menjadi platform yang sangat penting bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan mereka, tidak hanya dalam bidang akademik tetapi juga dalam aspek pengelolaan diri yang lebih luas, seperti manajemen waktu dan integrasi nilai-nilai spiritual dalam profesi kesehatan.
ILP Care menjadi momentum bagi mahasiswa untuk lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan sebagai tenaga kesehatan yang unggul.
Penulis : Novia