Fikes.umsida.ac.id – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) telah menghadiri undangan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ( Ilkom Umsida) mengadakan acara Podcast Ruang Belajar yang membahas tentang kebiasaan mengonsumsi seblak, terutama dari perspektif kesehatan reproduksi.
Baca Juga : Mahasiswa RPL S1 Kebidanan Field Trip PT Bayi Bunda, Menyongsong Inovasi Kebidanan dan Kewirausahaan
Dalam acara yang dilaksanakan di GKB 2 lantai 8 Laboratorium Radio,pada Kamis, (19/06/2025) dengan mengundang Hesti Widowati S Keb Bd M Keb yang merupakan dosen S1 Kebidanan dan Profesi Bidan Umsida yang berpengalaman mengajar mata kuliah Gizi dan Kesehatan Reproduksi (Kespro), memberikan penjelasan tentang dampak konsumsi seblak bagi kesehatan tubuh, terutama bagi kesehatan reproduksi.
Mengenal Seblak dan Kandungan Gizi di Dalamnya

Seblak, makanan khas yang terkenal dengan rasa pedas dan gurihnya, sering menjadi pilihan camilan favorit di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Namun, di balik kenikmatannya, seblak memiliki kandungan yang perlu diperhatikan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Hesti Widowati, dosen kebidanan di Fakultas Ilmu Kesehatan Umsida, mengingatkan bahwa meskipun seblak mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, komposisinya cenderung tinggi kalori, lemak, dan natrium komponen yang berasal dari garam dan monosodium glutamat (MSG).
Dalam penjelasannya, Hesti menyebutkan bahwa “Seblak memang memiliki komposisi yang seimbang, namun kecenderungan kandungan lemak, kalori, dan natrium yang tinggi dapat berisiko buruk jika dikonsumsi berlebihan.” Hal ini penting untuk diperhatikan, karena konsumsi berlebihan akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh, terutama dalam jangka panjang.
Sekertaris program studi (Sekprodi) S1 Kebidanan dan Profesi Bidan tersebut juga menekankan, “Apapun yang berlebihan itu tidak baik,” dan menyarankan agar konsumsi seblak dilakukan dengan bijak, menghindari konsumsi yang berlebihan yang dapat berisiko merusak kesehatan.
Dampak Konsumsi Seblak Berlebihan terhadap Kesehatan Reproduksi
Mengonsumsi seblak dalam jumlah yang berlebihan bukan hanya berisiko terhadap kesehatan lambung, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan reproduksi. Dalam sesi Podcast Ruang Belajar tersebut, Hesti mengungkapkan bahwa konsumsi seblak yang tinggi kalori, lemak, dan natrium bisa mengarah pada masalah keseimbangan hormon dan stres oksidatif.
“Jika terlalu sering dan banyak, dampaknya akan muncul dalam jangka panjang, seperti gangguan pada kesehatan reproduksi,” jelas Hesti.
Menurutnya, bahan-bahan dalam MSG yang terkandung dalam seblak dapat menyebabkan stres oksidatif, yang pada gilirannya memengaruhi keseimbangan hormon tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kesuburan, baik pada pria maupun wanita.
Selain itu, Hesti juga menjelaskan bahwa dampak jangka pendek dari mengonsumsi seblak khususnya bagi mereka yang tidak tahan pedas atau memiliki masalah lambung—dapat langsung terlihat melalui peradangan lambung, diare, atau peningkatan asam lambung.
“Seblak yang identik dengan rasa pedas bisa memicu reaksi tubuh, seperti peradangan dalam lambung atau gangguan pencernaan lainnya,” tambahnya.
Narasumber ruang belajar juga memperingatkan bahwa meskipun dampak tidak langsung seperti penurunan kesuburan mungkin tidak terlihat seketika, konsumsi berlebihan dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah yang lebih serius. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk mengonsumsi seblak dengan bijak dan tidak berlebihan.
Tips Camilan Sehat untuk Mendukung Kesehatan Tubuh dan Reproduksi

Untuk mengganti kebiasaan ngemil yang tidak sehat, Hesti memberikan beberapa tips dalam memilih camilan yang lebih sehat.
“Pilih camilan yang tinggi serat, protein, rendah gula, garam, dan kalori,” ujarnya. Hesti menekankan bahwa camilan seharusnya tidak menggantikan makanan utama, melainkan menjadi makanan selingan yang terjadwal.
Sebagai alternatif, narasumber merekomendasikan camilan yang lebih alami, seperti buah-buahan segar atau kacang-kacangan, yang mengandung banyak serat dan protein.
Meskipun ada camilan seperti keripik buah yang banyak dijual, dosen kebidanan tersebut mengingatkan bahwa proses pengeringan buah tersebut biasanya mengandung banyak campuran bahan tidak alami, yang tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan.
“Teman-teman jangan sampai makan seblak setiap hari, sesekali boleh,” pesan Hesti dengan tegas. Dengan pola konsumsi yang lebih teratur dan selektif, kita bisa menjaga kesehatan tubuh, termasuk kesehatan reproduksi, tanpa harus mengorbankan kenikmatan menikmati camilan.
Baca Juga : Kebidanan Umsida Ungkap Bukti Ilmiah Lavender sebagai Terapi Nonfarmakologis Dismenorea
Acara Podcast Ruang Belajar yang diadakan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi Umsida memberikan wawasan penting tentang dampak konsumsi seblak bagi kesehatan, terutama dalam hal kesehatan reproduksi.
Hesti Widowati, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, mengingatkan bahwa meskipun seblak mengandung beberapa zat gizi, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang, terutama terkait keseimbangan hormon dan kesuburan. Dengan memilih camilan sehat yang kaya serat, protein, dan rendah gula, garam, serta kalori, kita dapat menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.
Penulis : Novia