Fikes.umsida.ac.id – Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menunjukkan komitmennya dalam menyediakan metode pembelajaran yang interaktif dan menarik melalui penerapan Discovery Learning.
Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Sakit Siti Fatimah Tulangan pada Selasa, (24/06/2025), melibatkan mahasiswa dari semester 2 dan 4, serta dosen pengampu yaitu Laili Rahmatul Ilmi A Md SKM MPH dan Umi Khoirun Nisak SKM M Epid. Discovery Learning memungkinkan mahasiswa untuk tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga berinteraksi langsung dengan praktisi di lapangan, mengamati proses kerja di unit rekam medis, dan menghasilkan laporan proyek yang relevan dengan dunia profesional.
Tujuan dan Implementasi Discovery Learning di MIK Umsida

Discovery Learning merupakan metode pembelajaran yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa aktif dalam mencari dan menemukan informasi secara mandiri. Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Siti Fatimah Tulangan, mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan observasi langsung terhadap sistem rekam medis di rumah sakit tersebut.
Kegiatan ini juga melibatkan wawancara dengan kepala unit rekam medis, yaitu Bu Feltra dan Bu Mala, yang memberikan wawasan praktis terkait operasional rekam medis di rumah sakit.
Metode ini tidak hanya fokus pada teori mata kuliah klasifikasi dan kodifikasi pada sistem respirasi, sirkulasi, dan endokrin, tetapi juga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mendalami mata kuliah lain seperti keamanan dan perlindungan data.
Mahasiswa semester 2 dilibatkan dalam observasi terkait dengan mata kuliah yang sudah mereka pelajari, sementara mahasiswa semester 4 juga terlibat dalam pengambilan data sekunder untuk mata kuliah statistik dan pelayanan kesehatan. Hal ini memberikan pengalaman praktis yang sangat berharga bagi mahasiswa untuk mengaitkan teori yang dipelajari di kelas dengan praktik nyata di lapangan.
Laili Rahmatul Ilmi, dosen pengampu mengungkapkan bahwa metode ini terbukti sangat efektif dalam meningkatkan keterlibatan mahasiswa.
“Mahasiswa jadi lebih aktif, bisa membandingkan teori yang sudah diperoleh di kampus, dan setelah terjun ke lapangan, mereka bisa lebih memahami studi kasus yang ada,” ujarnya dengan antusias.
Ini menunjukkan bahwa Discovery Learning berhasil mengatasi monotoninya pembelajaran di kelas dan memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata.
Pembelajaran Berbasis Proyek yang Terintegrasi
Selain melakukan observasi, mahasiswa semester 4 juga mengambil data pelaporan dari rumah sakit, termasuk data kunjungan pasien dan rekapitulasi data yang mendukung mata kuliah statistik dan pelayanan kesehatan.
Mereka juga mengukur kebutuhan ruang penyimpanan rekam medis serta melakukan perhitungan terkait dengan sumber daya manusia (SDM) yang diperlukan untuk mengelola unit rekam medis. Data ini akan diolah oleh mahasiswa dan digunakan untuk membuat laporan proyek yang menjadi bagian dari tugas akhir semester.
Laporan proyek ini tidak hanya menjadi bentuk tugas individu, tetapi juga merupakan bahan evaluasi yang diawasi oleh dosen pengampu setiap minggunya. Dengan adanya evaluasi dan diskusi mingguan, mahasiswa mendapatkan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan kualitas laporan dan pemahaman mereka terhadap mata kuliah yang sedang dipelajari.
Umi Khoirun Nisak, dosen pengampu lainnya, menekankan pentingnya integrasi antar mata kuliah dalam Discovery Learning.
“Setiap mata kuliah saling terhubung, yang membuat mahasiswa dapat melihat gambaran besar dari keseluruhan proses manajemen informasi kesehatan, bukan hanya terfokus pada satu topik saja,” jelasnya.
Misalnya, dalam mata kuliah statistik dan pelayanan kesehatan, mahasiswa akan menganalisis data yang relevan dengan kondisi nyata yang mereka temui di rumah sakit, memperkuat pemahaman mereka tentang penggunaan data dalam pengambilan keputusan.
Dampak Positif dan Rencana Pengembangan Ke Depan
Salah satu hasil yang sangat positif dari metode Discovery Learning ini adalah mahasiswa menjadi lebih aktif bertanya dan terlibat dalam diskusi. Proses diskusi antara mahasiswa, dosen, dan praktisi di rumah sakit memperkaya pemahaman mereka tentang isu-isu yang berkaitan dengan rekam medis dan manajemen informasi kesehatan. Metode ini juga memotivasi mahasiswa untuk mencari solusi terhadap masalah yang mereka temui di lapangan.
Menurut dosen D4 MIK Umsida, “Metode ini terbukti sangat efektif, dan mahasiswa lebih suka langsung ke lapangan daripada hanya berada di kelas. Dengan Discovery Learning, mahasiswa lebih aktif bertanya dan proses diskusi menjadi sangat hidup.”
Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman langsung di lapangan membuat mahasiswa lebih tertarik dan terlibat dalam pembelajaran, serta memupuk rasa ingin tahu yang lebih dalam.
Ke depan, rencana pengembangan metode Discovery Learning akan semakin terintegrasi antar mata kuliah. Dengan adanya kolaborasi antara teori dan praktik, diharapkan mahasiswa tidak hanya mampu memahami materi yang diberikan, tetapi juga dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam situasi nyata.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya MIK Umsida untuk mengembangkan kualitas pembelajaran yang lebih menyeluruh, kreatif, dan berbasis pada kompetensi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Sebagai bagian dari proses transformasi digital, Kepala Program Studi (Kaprodi) D4 MIK menambahkan, “Harapannya, setiap dosen di Prodi D4 MIK lebih kreatif dan memiliki motivasi tinggi dalam mengembangkan metode pembelajaran yang tidak membosankan, agar mahasiswa tidak hanya mampu memahami teori, tetapi juga mendemonstrasikan dan mengaplikasikan teori tersebut dalam praktik nyata.”
Baca Juga : Siapkan Mahaiswa Melek Teknologi dan Siap Hadapi Era Digitalisasi
Metode Discovery Learning yang diterapkan di Prodi MIK Umsida memberikan dampak positif yang signifikan bagi mahasiswa, baik dari segi keterlibatan aktif dalam pembelajaran maupun pemahaman tentang penerapan teori di lapangan.
Dengan adanya pengalaman langsung di rumah sakit, mahasiswa dapat mengaitkan materi yang dipelajari dengan kondisi nyata, serta mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Ke depan, pengembangan metode ini akan semakin terintegrasi antar mata kuliah, menghasilkan proyek yang tidak hanya mendukung pembelajaran mahasiswa tetapi juga berfungsi sebagai branding prodi.
Penulis : Novia