Hamstring tightness

Atasi Hamstring Tightness, Studi Fikes Umsida Ungkap Cara Paling Efektif, Selamat Tinggal Pegal!

fikes.umsida.ac.id – Rasa pegal di bagian belakang paha atau hamstring tightness kini bukan lagi keluhan yang harus dianggap sepele oleh mahasiswa. Melalui riset kolaboratif antara dosen Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ( Fikes Umsida), ditemukan metode latihan yang terbukti efektif mengatasi ketegangan otot hamstring.

Baca Juga : S1 Fisioterapi Fikes Umsida Raih Predikat Akreditasi Baik Sekali, Pilar Keunggulan Pendidikan Fisioterapi

Penelitian ini mengungkap perbandingan efektivitas antara Nordic Hamstring Exercise (NHE) dan Contract Relax Stretching (CRS) sebagai solusi ilmiah untuk meningkatkan fleksibilitas otot mahasiswa yang rentan mengalami masalah akibat terlalu lama duduk. Penilitian ini sekaligus menjadi bukti bahwa Fiket Umsida aktif menciptakan inovasi berbasis penelitian demi mendukung gaya hidup sehat di kalangan generasi muda.

Mengapa Banyak Mahasiswa Mengeluh Pegal di Bagian Belakang Paha (Hamstring Tightness)?

Dalam keseharian, mahasiswa kerap dihadapkan pada rutinitas belajar yang menuntut mereka duduk dalam waktu lama baik saat kuliah, mengerjakan tugas, maupun kegiatan organisasi. Gaya hidup sedentari ini tanpa disadari bisa memicu kondisi yang disebut Hamstring Tightness, yaitu rasa kaku atau tegang berlebihan pada otot bagian belakang paha. Bukan sekadar pegal biasa, kondisi ini dapat membatasi gerakan, memicu kram saat istirahat, hingga menyebabkan postur tubuh berubah.

Melihat fenomena ini, tiga dosen dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) Lidya Shafika Putri, Bagas Anjasmara, dan Herista Novia Widanti menggali lebih dalam bagaimana mengatasi masalah tersebut lewat pendekatan terapi latihan. Penelitian mereka bertajuk: “Perbedaan Nordic Hamstring Exercise dan Contract Relax Stretching terhadap Peningkatan Fleksibilitas pada Mahasiswa dengan Hamstring Tightness”.

Tujuan dari studi ini jelas yaitu mencari tahu metode mana yang paling efektif dalam meningkatkan fleksibilitas otot hamstring, sehingga mahasiswa bisa terbebas dari ketegangan otot dan kembali bergerak dengan nyaman.

Nordic vs. Contract Relax: Siapa yang Lebih Unggul?
Hamstring Tightness
Sumber : AI

Penelitian dilakukan terhadap 26 mahasiswa berusia 19–24 tahun yang mengalami hamstring tightness akibat aktivitas duduk lebih dari 6 jam per hari. Mereka dibagi ke dalam dua kelompok: satu kelompok melakukan Nordic Hamstring Exercise (NHE), dan kelompok lainnya menjalani Contract Relax Stretching (CRS). Masing-masing latihan dilakukan selama empat minggu, dengan frekuensi tiga kali per minggu dan durasi ±10 menit per sesi.

Nordic Hamstring Exercise merupakan Latihan ini bersifat eksentrik, di mana mahasiswa berlutut dan secara perlahan menurunkan tubuh bagian atas ke depan—dengan pergelangan kaki difiksasi—sambil menjaga postur tubuh tetap lurus. Gerakan ini memaksimalkan peregangan dan penguatan otot hamstring, sekaligus melatih kontrol tubuh.

 Contract Relax Stretching merupakan bagian dari teknik PNF (Proprioceptive Neuromuscular Facilitation), menggabungkan kontraksi isometrik dan peregangan pasif. Mahasiswa diminta menahan tekanan dengan otot paha belakang, lalu melakukan relaksasi dan peregangan. Teknik ini membantu memanjangkan jaringan lunak otot secara perlahan.

Hasil yang didapat kan yaitu Kedua metode memang terbukti berhasil meningkatkan fleksibilitas otot hamstring. Namun, analisis statistik menunjukkan bahwa Nordic Hamstring Exercise menghasilkan peningkatan yang lebih signifikan dibandingkan dengan Contract Relax Stretching. Rata-rata skor fleksibilitas mahasiswa kelompok NHE berubah dari 42,69 menjadi 20,77, sedangkan kelompok CRS hanya berubah dari 43,85 menjadi 32,31.

P-value dari analisis perbandingan kedua kelompok juga menunjukkan angka signifikan (p = 0.004), membuktikan secara ilmiah bahwa metode Nordic lebih unggul dalam hal efektivitas.

Dampak untuk Dunia Pendidikan dan Kesehatan Mahasiswa

Penelitian hamstring tightness bukan hanya sekadar perbandingan dua jenis latihan, tetapi memiliki implikasi lebih luas terhadap dunia pendidikan tinggi. Mahasiswa sebagai kelompok usia produktif ternyata sangat rentan terhadap gangguan fungsional akibat kurangnya aktivitas fisik. Fikes Umsida hadir memberikan solusi berbasis riset, yang bukan hanya mencegah cedera, tetapi juga mengoptimalkan kondisi fisik mahasiswa untuk mendukung produktivitas akademik dan organisasi.

Lebih dari itu, hasil penelitian ini juga menjadi bahan penting untuk kampanye gaya hidup sehat di kalangan pelajar dan mahasiswa. Latihan Nordic yang sederhana bisa dilakukan di rumah, di gym, atau bahkan di sela aktivitas kampus—dan telah terbukti secara ilmiah meningkatkan kelenturan dan kekuatan otot belakang paha.

Penelitian ini juga memperkuat peran Fikes Umsida sebagai institusi yang tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga mendorong solusi praktis yang aplikatif untuk masalah kesehatan masa kini. Dosen-dosen di Fikes Umsida menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan mahasiswa melalui inovasi berbasis penelitian ilmiah.

Baca Juga : Brain Gym Terbukti Efektif dalam Perkembangan Motorik yang Lebih Baik Optimalkan Koordinasi Mata dan Tangan pada Anak Pra-Sekolah

 Gerak Lebih Bebas, Belajar Lebih Maksimal

Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang mengalami keluhan pegal atau nyeri di bagian belakang paha (hamstring tightness), penting untuk mengenali dan mengatasi masalah hamstring tightness sejak dini. Penelitian dosen Fikes Umsida membuktikan bahwa latihan eksentrik seperti Nordic Hamstring Exercise jauh lebih efektif dibandingkan teknik peregangan pasif dalam meningkatkan fleksibilitas otot hamstring.

Sumber : Herista Novia Widanti

Penulis : Novia

Berita Terkini

Mahasiswa Kebidanan Umsida Perdalam Pemeriksaan EKG Lewat Fieldtrip di RS Rahman Rahim
November 20, 2025By
UMSIDA Ciptakan Aplikasi SAINS SKATE SUPPORT, Lolos 10 Besar KISI 2025
November 14, 2025By
Kolaborasi Umsida dan Umla Wujudkan Posyandu Remaja Modern dengan Pasar Gizi dan Pencatatan Digital
November 12, 2025By
Mahasiswa Kebidanan Umsida Praktik Deteksi Dini Perkembangan Balita di TK ABA 1 Candi
November 11, 2025By
BEM dan HIMA FIKES Umsida Resmi Dilantik Siap Wujudkan Generasi Kesehatan Tanggap dan Inovatif
November 10, 2025By
Menteri Kesehatan RI Ajak Umsida Bersinergi Wujudkan Transformasi Kesehatan
November 9, 2025By
FIKES umsida dan Dinkes Sidoarjo Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Program CKG
November 5, 2025By
Fisioterapi Umsida Dukung Kesehatan Peserta dalam Sidoarjo Run & Camp 2025
November 4, 2025By

Prestasi

Kreativitas Video Mahasiswa MIK Umsida Berhasil Masuk 3 Besar Nasional
November 22, 2025By
Mahasiswa MIK Umsida Raih Juara 1 Cerdas Cermat Nasional 2025
November 21, 2025By
Perjalanan Friska Febriyanti, Mahasiswa TLM UMSIDA Lulus Cumlaude Berkat Rutinitas dan Lingkungan Positif
November 19, 2025By
Prestasi Mahasiswa Umsida: Syharul Romadhoni Juara 1 Kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi PTMA
November 18, 2025By
Lulus dengan Predikat Cumlaude: Rahasia Kesuksesan Mahasiswa MIK Umsida
November 17, 2025By
Laboran MIK Umsida Torehkan Prestasi Lewat Inovasi Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
October 28, 2025By
Kompak dan Membanggakan, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Tingkat Jawa Timur
October 27, 2025By
kupang
Inovasi dari Limbah Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Torehkan Prestasi Nasional lewat Obat Luka Diabetes
October 18, 2025By

Opini

3 Tips Masuk Kuliah Kebidanan agar Bisa Menjadi Bidan Profesional
October 30, 2025By
mahasiswa baru
Simak Tips Mahasiswa Baru Fisioterapi dengan Cepat Beradaptasi
October 1, 2025By
latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By