sumber pexels Biomolecular

Biomolecular Exercise: Solusi Terkini untuk Meningkatkan Kesehatan Sel dan Mengatasi Nyeri

Fikes.umsida.ac.id – Biomolecular Exercise merupakan pendekatan revolusioner dalam fisioterapi, yang memadukan latihan fisik dengan pemahaman mendalam mengenai mekanisme molekuler dalam tubuh manusia. Berbeda dengan latihan konvensional, Biomolecular Exercise tidak hanya fokus pada kekuatan atau ketahanan fisik, tetapi menargetkan sel dan jaringan tubuh untuk meningkatkan kesehatan pada tingkat molekuler.

Baca juga: Pelatihan Pertolongan Pertama untuk Atlet Basket Jawa Timur: Cara Cepat Atasi Cedera di Lapangan

Dalam konteks ini, latihan fisik dianggap sebagai “sinyal” untuk memicu reaksi biokimia yang mendukung perbaikan dan pertumbuhan jaringan. Konsep ini terbukti dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah kesehatan kronis, seperti peradangan dan nyeri, yang sering dihadapi oleh banyak orang.

Menurut Arisandy Achmad MFis PhD PT(C), ahli fisioterapi yang mempopulerkan konsep ini, “Exercise bukan hanya sekadar rutinitas gerak yang kita lakukan, tetapi lebih dari itu; Exercises adalah sebuah penyelarasan simfoni ketahanan dan transformasi biomolekular tubuh kita untuk pulih, tumbuh, dan berkembang.”

Kutipan ini menggambarkan bahwa latihan fisik dalam biomolecular exercise bukan hanya untuk kebugaran, tetapi merupakan proses adaptasi tubuh untuk mengoptimalkan kesehatan seluler.

sumber pexels Biomolecula

Dok Istimewah

Dampak Biomolecular Exercise pada Kesehatan Seluler

Salah satu fokus utama dalam biomolecular exercise adalah meningkatkan adaptasi tubuh pada tingkat sel. Latihan seperti resistance training dapat mengaktifkan jalur mTOR, yang bertanggung jawab untuk sintesis protein dan pertumbuhan otot. Aktivasi jalur ini tidak hanya memperbesar ukuran otot, tetapi juga membantu memperbaiki jaringan yang rusak. Selain itu, aktivitas mitokondria yang meningkat melalui latihan aerobik memungkinkan tubuh memproduksi energi lebih efisien, yang penting untuk kesehatan sel.

Dalam latihan aerobik, misalnya, adaptasi molekular seperti biogenesis mitokondria (proses pembentukan mitokondria baru) dapat terjadi. Ini melibatkan faktor-faktor seperti nuclear respiratory factor-1 (NRF-1) dan mitochondrial transcription factor A (TFAM), yang membantu meningkatkan kapasitas oksidasi tubuh untuk memanfaatkan oksigen secara lebih efisien selama latihan intensif. Adaptasi ini tidak hanya mengurangi akumulasi laktat, tetapi juga memperpanjang daya tahan tubuh, sehingga sangat bermanfaat bagi atlet maupun individu yang ingin meningkatkan kapasitas kardiovaskularnya.

Peran dalam Manajemen Nyeri

Tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan seluler, biomolecular exercise juga berperan dalam manajemen nyeri. Melalui latihan moderat, tubuh dapat mengurangi pelepasan sitokin pro-inflamasi seperti IL-6 dan TNF-α, yang merupakan pemicu utama sensasi nyeri dan inflamasi. Sebaliknya, latihan ini mendorong pelepasan sitokin anti-inflamasi seperti IL-10, yang berfungsi untuk mengurangi peradangan dan nyeri.

Selain itu, biomolecular exercise juga dapat merangsang pelepasan opioid endogen, seperti beta-endorfin, yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dalam tubuh. Aktivitas ini mengurangi ketergantungan pada obat penghilang rasa sakit, yang sering kali memiliki efek samping negatif jika dikonsumsi jangka panjang. Dengan demikian, biomolecular exercise bisa menjadi pendekatan alami yang efektif untuk mengatasi nyeri kronis, terutama bagi pasien yang menderita kondisi seperti arthritis atau fibromyalgia.

Monitoring Efektivitas melalui Biomarker

Keunikan lain dari biomolecular exercise adalah kemampuannya untuk dimonitor melalui biomarker, seperti creatine kinase (CK) dan C-Reactive Protein (CRP). CK adalah enzim yang mengindikasikan kerusakan otot setelah latihan intensif, sedangkan CRP adalah indikator peradangan dalam tubuh. Dengan memantau biomarker ini, terapis dapat menyesuaikan program latihan pasien untuk memastikan bahwa tubuh pasien tidak mengalami overtraining atau peradangan yang tidak diinginkan.

Interleukin-6 (IL-6) juga menjadi salah satu biomarker penting yang diamati, karena memiliki peran ganda sebagai pro-inflamasi dan anti-inflamasi. Peningkatan IL-6 setelah latihan menunjukkan bahwa tubuh merespons latihan dengan baik dan memicu pemulihan serta adaptasi fisiologis yang sehat. Namun, jika kadar IL-6 terlalu tinggi, ini bisa menjadi tanda adanya stres oksidatif atau peradangan kronis yang tidak diinginkan.

Baca juga: Mahasiswi Fikes Umsida Raih Wisudawan Terbaik dengan IPK 3,91 dalam Waktu Singkat

Biomolecular exercise adalah terobosan dalam dunia fisioterapi yang menawarkan pendekatan baru untuk menjaga kesehatan tubuh dari tingkat molekuler. Dengan memahami bagaimana latihan fisik mempengaruhi ekspresi gen, sintesis protein, dan proses inflamasi, biomolecular exercise mampu memberikan manfaat kesehatan yang lebih menyeluruh dibandingkan latihan konvensional. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik secara umum, tetapi juga membantu dalam manajemen nyeri dan mencegah penyakit kronis.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arisandy Achmad, Latihan biomolekular adalah harmoni antara kekuatan, ketahanan, dan proses pemulihan tubuh yang terintegrasi secara mendalam di tingkat seluler. Dengan pengetahuan tentang biomolecular exercise, individu dapat mengambil langkah yang lebih tepat dan efektif untuk mencapai kesehatan yang optimal.

Sumber: Arisandy Achmad MFis PhD PT(C)

Penulis: Ayunda H

Leave a Reply

Berita Terkini

komprehensif
Apersepsi PKL Komprehensif MIK Umsida Dorong Sinergi Teori Praktik dan Abdimas
September 12, 2025By
HBOT
HBOT Inovasi FIKES Umsida Turunkan Gula Darah dan Perbaiki Kolesterol
September 11, 2025By
pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
kompeten
MIK Umsida Raih 100% Kompeten di UKOM, Bukti Keunggulan Pendidikan Berbasis Kompetensi
September 4, 2025By
Mahasiswa MIK Umsida Sabet Juara 1 Lomba Desain Interface Rekam Medis Elektronik
September 3, 2025By
tim pkm bima
TIM PKM BIMA Umsida Gelar Pendampingan Faster Skate Team, Meningkatkan Kinerja Atlet dengan Digitalisasi Data Latihan
September 2, 2025By
Neuromuscular
Service Activities Neuromuscular Taping dalam Health Science Seminar, Penanganan Nyeri yang Efektif dan Tanpa Efek Samping
August 31, 2025By

Prestasi

widi arti
Widi Arti Dosen Fisioterapi Umsida Ungkap Kunci Sukses Jadi Peneliti Terbaik
September 17, 2025By
pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By
Low Back Pain
Angkat Edukasi tentang Low Back Pain, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Lomba
May 5, 2025By
profesi bidan
Mahasiswa Profesi Bidan Fikes Umsida Siap Menjadi Tenaga Kesehatan Profesional dengan 100% Kompeten
April 22, 2025By
Torehkan Prestasi Nasional! Dziya Ulhaq Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara 1 Poster Edukasi Kesehatan Berbasis Visual dan Data
April 21, 2025By

Opini

latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By
Artikel ilmiah
Tangani Keseleo dengan Tepat, Intervensi Fisioterapi Cegah Risiko Cedera Kronis
July 6, 2025By
Digitalisasi
Peran MIK Umsida dalam Digitalisasi Rumah Sakit dan Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan
July 2, 2025By