TERAPI PENDUKUNG

Pendekatan Terapi Pendukung untuk Penderita TBC, Terutama Ibu Hamil, Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Pendampingan Herbal dan Akupresur

Fikes.Umsida.ac.id– Tuberkulosis (TBC) pada ibu hamil menjadi tantangan besar dalam dunia medis, mengingat kebutuhan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin secara bersamaan. Meskipun pengobatan medis utama seperti antibiotik tetap menjadi pilihan utama, penelitian terbaru menunjukkan bahwa terapi pendukung seperti akupresur dan penggunaan herbal dapat meningkatkan kualitas hidup penderita TBC.

Baca Juga: Pembekalan Profesi Bidan Umsida 2025 Siapkan Mahasiswa Jadi Tenaga Kesehatan Andal dan Humanis

Terapi ini membantu meredakan gejala, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempercepat pemulihan. Artikel ini akan membahas pendekatan terapi pendukung yang efektif untuk ibu hamil penderita TBC, serta bagaimana integrasi pengobatan konvensional dan tradisional dapat memberi manfaat yang optimal.

TBC pada Ibu Hamil – Tantangan Ganda yang Membutuhkan Pendekatan Holistik
TERAPI PELINDUNG
Sumber: AI

Tuberkulosis pada ibu hamil bukan hanya masalah kesehatan ibu, tetapi juga berisiko besar bagi janin. Ibu hamil yang terinfeksi TBC harus menjalani pengobatan yang aman untuk dirinya sendiri sekaligus mempertimbangkan keselamatan bayi yang sedang berkembang.

Pengobatan dengan antibiotik seperti Isoniazid dan Rifampisin terbukti efektif, namun harus dilakukan dengan pengawasan ketat untuk mencegah efek samping yang merugikan bagi ibu dan bayi.

Namun, pengobatan medis saja tidak cukup. Ibu hamil dengan TBC sering kali menghadapi gejala yang melemahkan, seperti batuk berkepanjangan, kelelahan, dan penurunan nafsu makan.

Di sinilah terapi pendukung seperti akupresur dan penggunaan herbal berperan penting. Terapi pendukung ini tidak hanya memberikan kenyamanan fisik tetapi juga membantu memperkuat sistem imun tubuh yang sedang tertekan akibat infeksi dan kehamilan.

Akupresur dan Herbal sebagai Terapi Pendukung – Meningkatkan Imunitas dan Meredakan Gejala TBC

Akupresur, teknik pengobatan tradisional yang menggunakan tekanan pada titik-titik tertentu di tubuh, telah terbukti efektif untuk membantu meredakan berbagai gejala pada penderita TBC, terutama yang berkaitan dengan saluran pernapasan.

Pada ibu hamil dengan TBC, akupresur dapat meredakan batuk kronis dan memperbaiki sirkulasi darah, yang penting untuk pemulihan.

Salah satu titik yang sering digunakan adalah Hegu (LI4), yang terletak di antara ibu jari dan telunjuk. Titik ini dapat membantu meredakan batuk yang mengganggu dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, titik Fengchi (GB20) di leher dapat membantu meredakan gejala flu dan sakit tenggorokan yang sering terjadi pada penderita TBC.

Selain akupresur, penggunaan herbal juga dapat menjadi tambahan yang bermanfaat dalam pengobatan TBC pada ibu hamil. Herbal seperti kunyit, jahe, dan temulawak memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat membantu mengurangi gejala pernapasan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Namun, penting untuk mengonsultasikan dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi herbal ini, untuk memastikan dosis yang aman bagi ibu hamil.

Kesimpulan dan Rekomendasi – Mengintegrasikan Pengobatan Medis dan Terapi Pendukung untuk Pemulihan yang Optimal

Kesimpulannya, pengobatan TBC pada ibu hamil harus dilakukan dengan pendekatan holistik yang mengintegrasikan terapi medis konvensional dengan terapi pendukung yang aman.

Akupresur dan penggunaan herbal terbukti dapat meredakan gejala, meningkatkan imunitas, dan memberikan kenyamanan fisik bagi ibu hamil yang menderita TBC.

Meskipun pengobatan utama tetap menjadi prioritas, terapi pendukung ini membantu meningkatkan kualitas hidup ibu selama masa pengobatan.

Namun, penting untuk diingat bahwa terapi pendukung seperti akupresur dan herbal harus selalu digunakan di bawah pengawasan tenaga medis profesional.

Konsultasi dengan dokter atau tenaga medis lainnya sangat diperlukan untuk memastikan bahwa terapi ini tidak mengganggu efektivitas pengobatan medis utama dan tidak menimbulkan efek samping yang merugikan.

Rekomendasi dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya terapi pendukung dalam pengobatan TBC, khususnya bagi ibu hamil.

Pemeriksaan rutin dan pemantauan yang cermat selama pengobatan TBC sangat penting untuk mencegah komplikasi dan memastikan pemulihan yang optimal.

Baca Juga: Mengungkap Kerentanan Ibu Primigravida terhadap Emesis Gravidarum, Tantangan Awal Kehamilan yang Perlu Diwaspadai

Pendekatan terapi pendukung seperti akupresur dan herbal terbukti efektif untuk membantu meredakan gejala TBC pada ibu hamil, meningkatkan imunitas tubuh, dan mempercepat pemulihan. Penggabungan terapi ini dengan pengobatan medis utama memberikan pendekatan yang lebih holistik dan aman dalam pengobatan TBC.

Sumber: Yanik Purwanti

Penulis: Novia

Berita Terkini

Mengenal Dunia Kesehatan Lebih Dekat: School Visit FIKES Umsida Hadir di SMK Pandaan
November 26, 2025By
Mahasiswa Kebidanan Umsida Perdalam Pemeriksaan EKG Lewat Fieldtrip di RS Rahman Rahim
November 20, 2025By
UMSIDA Ciptakan Aplikasi SAINS SKATE SUPPORT, Lolos 10 Besar KISI 2025
November 14, 2025By
Kolaborasi Umsida dan Umla Wujudkan Posyandu Remaja Modern dengan Pasar Gizi dan Pencatatan Digital
November 12, 2025By
Mahasiswa Kebidanan Umsida Praktik Deteksi Dini Perkembangan Balita di TK ABA 1 Candi
November 11, 2025By
BEM dan HIMA FIKES Umsida Resmi Dilantik Siap Wujudkan Generasi Kesehatan Tanggap dan Inovatif
November 10, 2025By
Menteri Kesehatan RI Ajak Umsida Bersinergi Wujudkan Transformasi Kesehatan
November 9, 2025By
FIKES umsida dan Dinkes Sidoarjo Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Program CKG
November 5, 2025By

Prestasi

UMSIDA Menang Juara 1 KISI 2025 Berkat Aplikasi SAINS SKATE SUPPORT
November 27, 2025By
Kreativitas Video Mahasiswa MIK Umsida Berhasil Masuk 3 Besar Nasional
November 22, 2025By
Mahasiswa MIK Umsida Raih Juara 1 Cerdas Cermat Nasional 2025
November 21, 2025By
Perjalanan Friska Febriyanti, Mahasiswa TLM UMSIDA Lulus Cumlaude Berkat Rutinitas dan Lingkungan Positif
November 19, 2025By
Prestasi Mahasiswa Umsida: Syharul Romadhoni Juara 1 Kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi PTMA
November 18, 2025By
Lulus dengan Predikat Cumlaude: Rahasia Kesuksesan Mahasiswa MIK Umsida
November 17, 2025By
Laboran MIK Umsida Torehkan Prestasi Lewat Inovasi Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
October 28, 2025By
Kompak dan Membanggakan, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Tingkat Jawa Timur
October 27, 2025By

Opini

3 Tips Masuk Kuliah Kebidanan agar Bisa Menjadi Bidan Profesional
October 30, 2025By
mahasiswa baru
Simak Tips Mahasiswa Baru Fisioterapi dengan Cepat Beradaptasi
October 1, 2025By
latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By