Fikes.umsida.ac.id – Rifka Nur Amelya mahasiswa S1 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) kembali mengukir prestasi dengan mengikuti ajang Jujitsu Unesa Open Se-Asia 2024. Ajang bergengsi ini mempertemukan atlet-atlet jujitsu dari berbagai negara bukan hanya dari Indonesia saja, dengan berbagai latar belakang serta kemampuan yang beragam, Senin, (04/11/2024).
Baca juga: Faradiva Fannysah, Mahasiswa Fikes Umsida, Raih Prestasi Nasional dan Lulus dengan Cepat
Mahasiswa yang akrab di panggil Rifka, berkompetisi di kelas A-45 Kg dengan sistem Newaza. Ia berhasil tampil dengan maksimal dan menunjukkan kemampuannya yang telah di asah melalui berbagai latihan dan kompetisi.
“Pengalaman mengikuti jujitsu Unesa Open Se-Asia 2024 ini sangat berkesan bagi saya. Kompetisinya sangat ketat, karena peserta datang dari berbagai negara dengan latar belakang dan pengalaman yang luar biasa. Saya belajar banyak tentang teknik bertarung dari lawan-lawan yang berpengalaman, serta bagaimana menjaga ketenangan di bawah tekanan,” ujar Rifka.
Dok Istimewah
Perjalanan Jujitsu dan Dukungan Umsida
Perjalanan Rifka di dunia jujitsu dimulai sejak usia 15 tahun, ketika ia pertama kali merasakan ketertarikan yang mendalam terhadap seni bela diri ini. Seiring berjalannya waktu, kecintaannya terhadap jujitsu semakin berkembang. Bagi Rifka, jujitsu bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan sebuah disiplin yang memberinya ruang untuk terus belajar, berkembang, dan mengenal dirinya lebih dalam.
Seni bela diri ini tidak hanya melatih kekuatan fisik, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang ketekunan, disiplin, dan pengendalian emosi. Setiap tantangan yang ia hadapi di dalam dojo membantunya mengasah mental yang lebih tangguh, sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri dalam menghadapi situasi sulit di luar arena. Hingga saat ini, jujitsu tetap menjadi salah satu minat utamanya, yang selalu ia tekuni dengan penuh dedikasi, serta menjadi jalan baginya untuk terus belajar tentang keseimbangan antara kekuatan fisik dan mental.
Selain itu, ia juga mendapatkan dukungan bukan hanya dari dirinya sediri, tetapi keberhasilan dalam ajang ini juga didukung oleh dukungan dari orang-orang terdekatnya. Dukungan dari mereka adalah dorongan besar yang membuat Rifka tetap fokus dan yakin pada kemampuannya.
“Keluarga, pelatih, dan teman-teman tim selalu mendukung saya. Bahkan teman-teman kuliah saya juga turut memberikan semangat, terutama saat saya merasa lelah atau ragu,” tuturnya.
Persiapan Yang Matang
Persiapan Rifka dalam menghadap kompetisi ini pun tidak main-main. Untuk menghadapi para atlet profesional dari berbagai negara ia harus melakukan latihan fisik dan teknik secara intensif yang mencakup peningkatan stamina, kekuatan otot dan teknik jujitsu yang teratur.
“Saya juga fokus pada diet sehat dan tidur yang cukup untuk memastikan tubuh saya berada dalam kondisi terbaik,” tuturnya.
Selain itu, Rifka juga melakukan sparring bersama beberapa atlet berpengalaman untuk mengasah kemampuan bertarung dan menghadapi situasi pertandingan yang sebenarnya.
Dok Istimewah
Tantangan Dan Strategi Dalam Perlombaan Jujitsu
Perjalanan Rifka tidak selalu mulus. Banyak tantangan terbesar yang ia hadapi adalah menghadapi rasa gugup, terutama saat bertemu dengan atlet yang memiliki reputasi internasional dan berpengalaman bertanding lebih banyak.
“Ada juga tantangan menghadapi lawan dengan postur tubuh yang lebih besar dan memiliki teknik yang sangat baik. Untuk mengatasinya, saya banyak menggunakan kelincahan dan strategi bertarung yang efektif, seperti membaca gerakan lawan dan mencari celah untuk menyerang,” lanjutnya.
Selain itu, strategi yang kuat juga penting untuk melatih mental yang agar kuat. Baginya, setiap pertandingan bukan hanya soal kekuatan fisik, tetapi juga mental dan strategi yang kuat.
Rifka juga percaya bahwa ketenangan dan kemampuan membaca situasi adalah kunci untuk menghadapi lawan dengan tentang dan fokus, terutama saat berada di bawah tekanan.
“Saya selalu berusaha mengingat bahwa setiap pertandingan adalah pengalaman berharga untuk memperbaiki diri,” tambahnya.
Selain itu, menyeimbangkan peran sebagai atlet dan mahasiswa aktif tentu memerlukan manajemen waktu yang baik. Rifka mengakui bahwa menyeimbangkan antara latihan intensif untuk kompetisi dan kegiatan akademis bukanlah hal yang mudah.
Baca juga: Mahasiswi Fikes Umsida Raih Wisudawan Terbaik dengan IPK 3,91 dalam Waktu Singkat
Tetapi, ia selalu berusaha membuat jadwal yang teratur dan disiplin dalam manajemen waktu. Disiplin dan konsistensi adalah kunci utama yang membuat Rifka tetap berhasil di dua bidang yang ia tekuni ini.
“Saya mengatur waktu belajar di sela-sela latihan, dan jika ada waktu luang di antara jadwal kuliah, saya manfaatkan untuk beristirahat atau latihan ringan,” paparnya.
Sebagai atlet, Rifka memberikan pesan yang semangat kepada para mahasiswa yang ingin meraih prestasi, baik di bidang olahraga maupun bidang lainnya. Selain itu, Rifka juga mengingatkan pentingnya belajar dari setiap kegagalan dan selalu berdoa kepada Allah SWT untuk memudahkan jalan mencapai impian.
“Jangan pernah takut untuk bermimpi besar dan bekerja keras untuk meraihnya. Kuncinya adalah disiplin dan konsistensi. Jika kalian punya passion di suatu bidang, baik itu olahraga, seni, atau akademis, tekuni dengan sungguh-sungguh,” ucapnya.
Penulis: Ayunda H