Fikes.umsida.ac.id -Musim hujan yang berlangsung saat ini, ditambah maraknya bencana banjir di berbagai wilayah, membuat kasus perkembangbiakan nyamuk meningkat pesat.
Genangan air yang tak kunjung surut menjadi habitat ideal bagi larva Aedes aegypti untuk berkembang biak.
Di tengah kondisi tersebut, masyarakat masih banyak mengandalkan abate sebagai larvasida utama untuk mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Namun penggunaan abate dalam jangka panjang mulai menimbulkan kekhawatiran.
Karena residunya dapat mencemari lingkungan serta menimbulkan risiko gangguan saraf apabila tidak digunakan dengan bijak.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan potensi resistensi larva terhadap bahan kimia sintetis tersebut.
Situasi musim hujan dan banjir membuat kebutuhan akan alternatif larvasida yang lebih aman semakin mendesak.
Menjawab tantangan ini, tim peneliti dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menghadirkan inovasi berbasis tanaman lokal yang ramah lingkungan.
Baca Juga: Olah Limbah Cangkang Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Raih Juara 2 PKP2 PTMA 2025
Kombinasi Kelor dan Tin: Efektif Bunuh 95% Larva di Lingkungan Rentan

Riset yang dilakukan oleh dosen Syahrul Ardiansyah, S Si M Si bersama mahasiswa Selani Rachian Hikma dari Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medis(TLM).
Menguji efektivitas kombinasi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dan daun tin (Ficus carica).
Kedua tanaman ini mengandung metabolit sekunder seperti saponin, flavonoid, dan tanin senyawa aktif yang dapat menyerang sistem pencernaan dan pernapasan larva.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi 75% kelor dan 25% tin mampu membunuh 95% larva Aedes aegypti dalam 24 jam, menjadikannya konsentrasi paling efektif.
Temuan ini konsisten pada berbagai pengulangan uji laboratorium, memperkuat potensi kelor dan tin sebagai pilihan larvasida alami.
Dapat dimanfaatkan masyarakat, terutama saat musim hujan ketika potensi sarang nyamuk meningkat drastis.
Cek Juga: Keunggulan Sari Daun Pandan untuk Pengurangan Kadar Formalin pada Makanan, yang Wajib Kamu Ketahui!
Solusi Hijau untuk Pengendalian Nyamuk di Musim Bencana

Dengan sifatnya yang biodegradable dan minim residu berbahaya, pestisida nabati berbahan kelor dan tin dapat menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan abate.
Temuan ini hadir di saat yang tepat, ketika masyarakat membutuhkan metode pengendalian nyamuk yang efektif namun tetap aman bagi lingkungan.
Cek Selengkapnya: TLM Umsida Ungkap Jenis Dermatofita Penyebab Tinea Unguium di Bangkalan
Penelitian ini memberi harapan baru bahwa Indonesia memiliki potensi besar mengembangkan larvasida berbahan alami, terlebih saat musim hujan dan banjir yang meningkatkan risiko DBD.
Dengan memanfaatkan tanaman lokal, upaya pengendalian vektor dapat dilakukan secara lebih murah, aman, dan berkelanjutan.
Sumber: Riset Syahrul Ardiansyah, S Si M Si
Penulis: Elfira Armilia























