ROKOK ELEKTRIK

Fikes Umsida Buktikan dengan Data Rokok Elektrik Sama Berisiko dengan Tembakau

Fikes.Umsida.ac.id – Mahasiswa aktif organisasi sering kali menjadikan rokok sebagai bagian dari gaya hidup. Namun, penelitian terbaru Universitas Muhammadiyah Sidoarjo membuktikan bahwa baik rokok tembakau maupun rokok elektrik sama-sama berdampak pada kadar trigliserida dalam darah. Meski kadarnya masih berada di batas normal, peningkatan ini tetap menjadi sinyal bahaya bagi kesehatan jantung dan risiko penyakit kardiovaskular di masa depan.

Baca Juga: Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio

Pengaruh Tembakau dan Rokok Elektrik terhadap Kadar Trigliserida
rokok elektronik
Sumber: AI

Trigliserida adalah jenis lemak yang ditemukan dalam darah dan berfungsi untuk menyimpan energi yang digunakan tubuh. Kadar trigliserida yang tinggi dapat menjadi indikasi risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, baik perokok tembakau maupun perokok elektrik menunjukkan kadar trigliserida yang masih berada dalam kategori normal, namun tetap ada peningkatan yang patut diperhatikan.

Riset ini melibatkan 32 mahasiswa yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu perokok tembakau dan perokok elektrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perokok tembakau memiliki kadar trigliserida rata-rata 103,8 mg/dl, sedangkan perokok elektrik memiliki kadar trigliserida sedikit lebih rendah, yaitu 86,75 mg/dl.

Meskipun kedua kelompok ini masih berada dalam rentang normal (di bawah 150 mg/dl), peningkatan kadar trigliserida ini menunjukkan dampak yang cukup signifikan bagi kesehatan jantung mahasiswa.

Menurut Rizka Aisya Mukarromah, peneliti utama, “Meskipun perbedaan kadar trigliserida antara perokok tembakau dan elektrik tidak terlalu besar, keduanya tetap dapat meningkatkan risiko penyakit jantung jika tidak diwaspadai.”

Kaitan Nikotin dengan Kadar Trigliserida dalam Darah

Nikotin, komponen utama dalam rokok baik tembakau maupun elektrik, merupakan zat adiktif yang dapat meningkatkan produksi trigliserida dalam tubuh. Pada perokok tembakau, nikotin menyebabkan peningkatan sekresi adrenalin pada korteks adrenal yang memicu perubahan metabolisme lemak, termasuk trigliserida.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun rokok elektrik tidak menghasilkan zat berbahaya seperti tar dan karbon monoksida yang ada dalam tembakau, nikotin dalam rokok elektrik tetap memiliki dampak yang sama terhadap kadar trigliserida.

Galuh Ratmana Hanum, salah satu peneliti, menjelaskan, “Meskipun rokok elektrik tidak mengandung beberapa bahan kimia berbahaya dari tembakau, nikotin tetap memengaruhi metabolisme lemak dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan peningkatan kadar trigliserida.”

Berdasarkan hasil penelitian, meskipun kadar trigliserida pada perokok elektrik lebih rendah dibandingkan dengan perokok tembakau, keduanya tetap menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.

Hal ini membuktikan bahwa meskipun rokok elektrik sering dianggap lebih aman, nikotin tetap memberikan dampak yang tidak bisa diabaikan pada kesehatan tubuh.

Kesimpulan dan Implikasi Kesehatan Jangka Panjang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik perokok tembakau maupun perokok elektrik memiliki kadar trigliserida yang lebih tinggi dibandingkan dengan standar normal yang disarankan. Meskipun tidak ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok tersebut, keduanya tetap menunjukkan peningkatan yang berpotensi membahayakan kesehatan jantung.

“Penelitian ini memberikan gambaran bahwa merokok, baik dengan tembakau maupun elektrik, tetap berdampak pada kesehatan, terutama pada kadar trigliserida.

Meskipun tidak ada perbedaan signifikan, namun potensi risiko jangka panjang seperti penyakit jantung tetap harus diperhatikan,” ujar Jamilatur Rohmah, peneliti lainnya.

Baca Juga: Ciptakan Solusi Penyembuhan Luka Diabetes Berbasis Limbah Cangkang Kupang, Tim PKM TLM Umsida Sukses Peroleh Hibah

Merokok, baik tembakau maupun elektrik, berisiko meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penyakit jantung dan gangguan metabolisme lainnya.

Meskipun rokok elektrik dianggap lebih aman, penelitian ini menunjukkan bahwa nikotin yang terkandung di dalamnya tetap memberikan dampak pada kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk menyadari bahaya dari kebiasaan merokok dan mempertimbangkan gaya hidup yang lebih sehat guna mencegah masalah kesehatan jangka panjang.

Dengan demikian, anggapan bahwa rokok elektrik lebih aman dibandingkan rokok tembakau perlu diluruskan. Keduanya tetap berpotensi menimbulkan masalah kesehatan serius, terutama penyakit kardiovaskular. Mahasiswa, sebagai generasi intelektual dan calon pemimpin, sebaiknya menjadikan temuan ini sebagai peringatan untuk lebih bijak dalam menjaga gaya hidup, menghindari kebiasaan merokok, dan memilih pola hidup sehat yang mendukung masa depan mereka.

Sumber: Galuh Ratmana Hanum

Penulis: Novia

Berita Terkini

pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
kompeten
MIK Umsida Raih 100% Kompeten di UKOM, Bukti Keunggulan Pendidikan Berbasis Kompetensi
September 4, 2025By
Mahasiswa MIK Umsida Sabet Juara 1 Lomba Desain Interface Rekam Medis Elektronik
September 3, 2025By
tim pkm bima
TIM PKM BIMA Umsida Gelar Pendampingan Faster Skate Team, Meningkatkan Kinerja Atlet dengan Digitalisasi Data Latihan
September 2, 2025By
Neuromuscular
Service Activities Neuromuscular Taping dalam Health Science Seminar, Penanganan Nyeri yang Efektif dan Tanpa Efek Samping
August 31, 2025By
nyeri postpartum
Penanganan Nyeri Postpartum, Fikes Umsida Gelar Health Science Seminar Kenalkan Neuromuscular Taping
August 30, 2025By
recovery
Praktik Fisioterapi Umsida Gelar Layanan Recovery Gratis untuk Peserta Jalan Sehat
August 29, 2025By

Prestasi

pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By
Low Back Pain
Angkat Edukasi tentang Low Back Pain, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Lomba
May 5, 2025By
profesi bidan
Mahasiswa Profesi Bidan Fikes Umsida Siap Menjadi Tenaga Kesehatan Profesional dengan 100% Kompeten
April 22, 2025By
Torehkan Prestasi Nasional! Dziya Ulhaq Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara 1 Poster Edukasi Kesehatan Berbasis Visual dan Data
April 21, 2025By
doktor
Dosen FIKES Umsida Raih Gelar Doktor dalam Kebidanan dan Kesehatan Ibu-Anak, Siap Berkontribusi Lebih Besar untuk Dunia Pendidikan
March 5, 2025By

Opini

R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By
Artikel ilmiah
Tangani Keseleo dengan Tepat, Intervensi Fisioterapi Cegah Risiko Cedera Kronis
July 6, 2025By
Digitalisasi
Peran MIK Umsida dalam Digitalisasi Rumah Sakit dan Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan
July 2, 2025By
Kesehatan Reproduksi
Berdampak Buruk bagi Kesehatan Reproduksi, Fikes Umsida Ungkap Menyikapi Kebiasaan Mengonsumsi Seblak dengan Bijak
June 26, 2025By