Fikes.umsida.ac.id – Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (MIK Umsida) kembali mencatatkan pencapaian yang luar biasa pada Uji Kompetensi (UKOM) tahun 2024. Sebanyak 82 persen mahasiswa dinyatakan kompeten, hal ini menunjukkan bahwa upaya pengembangan kurikulum serta dedikasi pengajaran telah memberikan hasil yang optimal, Selasa (03/09/2024).
Keberhasilan ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh sivitas akademika. Capaian ini sekaligus mempertegas kualitas pendidikan di program studi MIK dalam menghasilkan tenaga kerja yang tidak hanya siap terjun di dunia profesional, tetapi juga memiliki kompetensi unggul di bidangnya.
Resta Dwi Yuliani, STrKes MKM selaku dosen MIK mengungkapkan “Tentu dengan pencapaian 80 persen ini kita tidak boleh berpuas diri, masih harus berjuang lebih keras lagi dan selalu berhati-hati dalam mengerjakan soal ujian,” ungkapnya.
Baca juga: Seminar SNIFEST 2024: Strategi Masa Depan dalam Menghadapi Epidemi Penyakit Tidak Menular
Kesuksesan di UKOM MIK 2024
Proses untuk mencapai keberhasilan ini tentu tidak terjadi begitu saja. Sejak awal tahun akademik, mahasiswa prodi MIK telah dipersiapkan dengan berbagai program pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan kompetensi diri.
Selain itu, ada beberapa persiapan yang sipersiapkan yakni melakukan pendampingan pembelajaran terkait dengan UKOM, selain itu para dosen MIK memberikan tenaga pengajar yang kompeten dan berpengalaman. Kemudian, telah mengikuti pelatihan tentang pembuatan soal UKOM (ID) dan rivew soal UKOM (IR).
Kemudian para dosen juga melakukan pendampingan kepada mahasiswa untuk mempersiapkan UKOM, serta memberikan kesempatan untuk mengikuti tryout uji kompetensi 2 kali sebelum melaksanakan UKOM. Dengan diadakan kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat mempersiapkan lebih matang dan siap untuk mengikuti UKOM 2024.
Perbedaan kurikulum dengan mengacu pada standar kurikulum yang baru merupakan salah satu hal yang dilakukan. Hal ini dilakukan karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan sangat cepat, khususnya di bidang tekam medis.
Materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan mereka untuk kedepannya yakni memberikan materi terkait rekam medis elektronik, pengembangan dan implementasinya. Sehingga dari materi ini nantinya mereka dapat mengusai dengan baik dan dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi rekam medis.
Peran Dosen Dalam UKOM MIK 2024
Salah satu faktor kunci yang mendukung keberhasilan ini adalah peran aktif dosen dalam membimbing dan memotivasi mahasiswa. Para dosen MIK tidak hanya memberikan materi perkuliahan secara teoritis tetapi juga melibatkan mahasiswa dalam diskusi interaktif, studi kasus, dan proyek riset yang relevan dengan kebutuhan industri kesehatan.
“Tentunya ada, selama beberapa periode ini kita selalu melakukan bimbingan yang intensif kepada mahasiswa dan mahasiswi kamu sebelum melakukan UKOM,” imbuhnya.
Selain itu, unversitas juga memberikan dukungan yang laur biasa yakni memberikan layanan fasilitas yang memadai. Umsida memberikan dasilitas berupa laboratorium komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak manajemen informasi kesehatan terbaru, yang dapat mendukung keterampilan mahasiswa.
Setelah pencapaian dalam 82 persen mahasiswa kompeten, Resta Dwi Yuliani menekankan bahwa nantinya akan meningkatkan hasil UKOM agar lebih maksimal dengan memberikan beberapa rencana kedepannya yakni, mengikutkan mahasiswa untuk tryout UKOM sehingga mereka terbiasa menghadapi soal-soal UKOM.
Baca juga: Keberhasilan Program Studi D4 TLM UMSIDA, 100% Kelulusan Uji Kompetensi
Yang kedua memberikan bimbingan intensif kepada mahasiswa 1-2 bulan sebelum pelaksanaan UKOM, kemudian mengikutkan pelatihan dosen-dosen terkait dengan pembuatan dan review soal. Ini do fokuskan bukan hanya untuk mahasiswa tetapi juga untuk para dosen sehingga mereka dapat membuat soal UKOM yang nantinya akan menjadi bank soal, serta menjadi latihan untuk para mahasiswa.
Dengan pencapaian 82 persen mahasiswa, MIK berharap bisa terus meningkatkan angka kelulusan di tahun-tahun mendatang. Selain itu, Resta Dwi Yuliani berharap agar MIK kedepannya dapat menghasilkan tenaga ahli di bidang MIK yang dapat bersaing dan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam sistem kesehatan,
Bukan hanya itu, pencapaian ini juga diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih giat, bekerja keras, dan dispilin lagi agar mendapatkan hasil yang maksimal dan mendapatkan predikat 100 persen kompeten. Selain itu, program studi MIK terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang terbaik dan memastikan setiap lulusannya siap menghadapi tantangan di dunia kerja.
Penulis: Ayunda H