tidur sehat

Mitos vs. Fakta Seputar Tidur, Makanan, dan Gaya Hidup. 7 Fakta Kesehatan yang Wajib Anda Ketahui

Fikes.umsida.ac.id- Banyak informasi kesehatan yang beredar, tapi tidak semuanya benar. Ada yang mengatakan kurang istirahat bisa menyebabkan berbagai penyakit, makanan pedas bisa merusak lambung, hingga penggunaan ponsel sebelum tidur dapat merusak kualitas istirahat.

Tanpa disadari, beberapa kebiasaan sehari-hari dapat berdampak besar pada kesehatan. Berikut tujuh fakta kesehatan yang sering menjadi perdebatan, lengkap dengan penjelasan ilmiahnya.

Baca Juga: Pra Klinik Prodi Kebidanan Umsida Persiapan Matang Mahasiswa Jelang Praktik

tidur sehat
Sumber Google Images
1. Kurang Tidur Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan

Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh. Orang dewasa membutuhkan 7-8 jam  per malam agar tubuh dapat berfungsi dengan optimal. Waktu yang ideal berada di antara pukul 21.00 – 23.00, karena proses pemulihan terbaik terjadi pada rentang 22.00 – 02.00.

Kurang tidur yang terjadi terus-menerus dapat menurunkan fungsi otak, meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes, serta melemahkan sistem imun. Selain itu, hormon yang mengatur nafsu makan dapat terganggu, yang akhirnya berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan.

2. Minum Air Putih Tidak Secara Langsung Membersihkan Racun dalam Tubuh

Air putih memang sangat penting untuk tubuh, tetapi proses detoksifikasi utama dilakukan oleh hati dan ginjal. Minum air dalam jumlah cukup dapat membantu organ ini bekerja lebih baik dalam membuang zat beracun.

Air juga mendukung kelancaran pencernaan, mengoptimalkan fungsi hati, serta mencegah dehidrasi yang bisa memperlambat metabolisme. Kebutuhan air harian berkisar antara 2-3 liter untuk orang dewasa, tergantung pada aktivitas dan kondisi tubuh. Tidak perlu minum secara berlebihan, cukup pastikan tubuh tetap terhidrasi.

3. Makanan Pedas Bisa Memicu Masalah Pencernaan, Tapi Tidak Selalu Berbahaya

Makanan pedas mengandung capsaicin yang dapat mengiritasi lambung, terutama bagi yang memiliki lambung sensitif atau riwayat maag. Konsumsi cabai berlebihan dapat merangsang produksi asam lambung yang menyebabkan perut terasa mulas atau bahkan diare.

Namun, bagi sebagian orang yang tidak memiliki masalah pencernaan, makanan pedas tidak memberikan dampak negatif yang berarti.

4. Mandi Setelah Makan Tidak Berbahaya, Tapi Bisa Membuat Tidak Nyaman

Mandi setelah makan tidak menyebabkan gangguan pencernaan, tetapi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi sebagian orang. Setelah makan, tubuh mengalirkan darah lebih banyak ke sistem pencernaan untuk memproses makanan.

Jika langsung mandi, terutama dengan air hangat, sirkulasi darah bisa berubah dan menimbulkan rasa lemas atau pusing ringan. Untuk kenyamanan, lebih baik beri jeda waktu sekitar 20-30 menit setelah makan sebelum mandi.

5. Makan Larut Malam Bisa Mengganggu Metabolisme dan Kualitas Tidur

Makan terlalu malam, terutama makanan tinggi lemak dan karbohidrat, dapat meningkatkan risiko obesitas dan resistensi insulin. Kalori yang masuk pada malam hari lebih cenderung disimpan sebagai lemak karena aktivitas tubuh berkurang.

Selain itu, makan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat menyebabkan refluks asam lambung (GERD) dan mengganggu kualitas tidur. Sebaiknya, makan malam dilakukan 3-4 jam sebelum tidur untuk memberi waktu tubuh mencerna makanan dengan baik.

6. Penggunaan Ponsel Sebelum Tidur Bisa Merusak Kualitas Istirahat

Cahaya biru dari layar ponsel dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu tubuh merasa mengantuk. Paparan cahaya di malam hari membuat otak berpikir masih siang, sehingga mengganggu ritme alami tidur.

Selain itu, membaca berita atau berselancar di media sosial sebelum tidur bisa meningkatkan kecemasan dan membuat otak tetap aktif. Akibatnya, tidur menjadi tidak nyenyak dan sering terbangun di tengah malam. Menjauhkan ponsel setidaknya 30-60 menit sebelum tidur dapat membantu meningkatkan kualitas istirahat.

7. Stres Bisa Memicu Jerawat, Tapi Bukan Satu-Satunya Penyebab

Stres dapat meningkatkan produksi hormon kortisol yang memicu produksi minyak berlebih pada kulit. Minyak yang berlebih ini dapat menyumbat pori-pori dan memicu munculnya jerawat. Selain stres, faktor lain seperti perubahan hormon, pola makan tinggi gula dan produk susu, serta kurang tidur juga berkontribusi terhadap munculnya jerawat. Mengelola stres dengan baik, menjaga pola makan sehat, serta tidur yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan kulit.

Baca Juga: 72 Lulusan Fikes Umsida Resmi di Sumpah Profesi, Ini Harapan Untuk Masa Depan Mereka

Banyak informasi kesehatan yang sering disalahpahami. Memahami fakta ilmiah di balik berbagai kebiasaan sehari-hari dapat membantu mengambil keputusan yang lebih baik untuk kesehatan. Tidur yang cukup, makan dengan pola yang sehat, mengelola stres, serta menghindari kebiasaan yang dapat mengganggu metabolisme tubuh adalah langkah sederhana untuk menjaga kesehatan secara optimal.

 

Berita Terkini

Inovasi Laboran FIKES Umsida: Mannequin Akupresur Cerdas Diperkenalkan di KILab 2025
October 29, 2025By
Laboran MIK Umsida Torehkan Prestasi Lewat Inovasi Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
October 28, 2025By
Kompak dan Membanggakan, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Tingkat Jawa Timur
October 27, 2025By
kupang
Inovasi dari Limbah Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Torehkan Prestasi Nasional lewat Obat Luka Diabetes
October 18, 2025By
IPE
Fikes Umsida Hadirkan Inovasi IPE untuk Cetak Tenaga Kesehatan Kolaboratif dan Humanis
October 17, 2025By
turi putih
Mengungkap Pengaruh Ekstrak Bunga Turi Putih terhadap Keseimbangan Elektrolit Ginjal
October 14, 2025By
NYERI
Kompres Dingin Bantu Redakan Nyeri Carpal Tunnel Syndrome Secara Efektif
October 12, 2025By
workshop srikandi
FIKES UMSIDA Gelar Workshop SRIKANDI Hadirkan Inovasi Sistem Terpadu untuk Pengelolaan Praktikum Digital
October 10, 2025By

Prestasi

Laboran MIK Umsida Torehkan Prestasi Lewat Inovasi Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
October 28, 2025By
Kompak dan Membanggakan, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Tingkat Jawa Timur
October 27, 2025By
kupang
Inovasi dari Limbah Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Torehkan Prestasi Nasional lewat Obat Luka Diabetes
October 18, 2025By
paramitha
Paramitha Amelia Peneliti Terbaik Umsida dengan Riset Aktivitas Fisik dan Risiko Depresi Remaja
September 21, 2025By
nurul
Nurul Azizah Dosen Kebidanan Umsida Torehkan Publikasi Scopus Terbaik Life Science
September 20, 2025By
widi arti
Widi Arti Dosen Fisioterapi Umsida Ungkap Kunci Sukses Jadi Peneliti Terbaik
September 17, 2025By
pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By

Opini

3 Tips Masuk Kuliah Kebidanan agar Bisa Menjadi Bidan Profesional
October 30, 2025By
mahasiswa baru
Simak Tips Mahasiswa Baru Fisioterapi dengan Cepat Beradaptasi
October 1, 2025By
latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By