fikes.umsida.ac.id- Masa puerperium adalah periode krusial bagi pemulihan ibu pascapersalinan, di mana nutrisi esensial seperti vitamin A berperan penting. Namun, seberapa baik pengetahuan bidan tentang pemberian vitamin A kepada ibu nifas? Penelitian yang dilakukan oleh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) mengungkap bahwa cakupan pemberian vitamin A di puskesmas masih belum mencapai target nasional. Riset ini memberikan wawasan tentang pentingnya edukasi bagi tenaga kesehatan dalam meningkatkan pemenuhan nutrisi ibu pascapersalinan (masa puerperium).
Baca Juga: Mahasiswa Profesi Kebidanan Umsida Siap Jalani Praktik di Puskesmas Selama Dua Bulan
Pengetahuan Bidan tentang Pemberian Vitamin A di Masa Puerperium
Vitamin A memiliki manfaat besar bagi ibu nifas, termasuk meningkatkan kualitas ASI, membantu pemulihan tubuh pascapersalinan (Masa Puerperium), serta mengurangi risiko infeksi. Riset yang dilakukan oleh dosen Fikes Umsida bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan bidan tentang pemberian vitamin A kepada ibu nifas di puskesmas.
Penelitian ini melibatkan 19 bidan di berbagai fasilitas kesehatan, dengan menggunakan metode analitis untuk mengukur tingkat pemahaman mereka tentang manfaat, dosis, serta cara pemberian vitamin A. Hasilnya menunjukkan bahwa 63,2% bidan memiliki pengetahuan yang baik tentang pemberian vitamin A, sementara 36,8% lainnya masih kurang memahami pentingnya suplemen ini bagi ibu nifas.
Hasil ini mengindikasikan bahwa meskipun sebagian besar bidan memahami pentingnya vitamin A, masih ada tantangan dalam penerapan kebijakan pemberian suplemen ini secara merata di seluruh puskesmas.

Dampak Kurangnya Vitamin A pada Ibu Nifas dan Bayi
Masa puerperium adalah periode krusial bagi ibu setelah melahirkan, di mana tubuhnya memerlukan pemulihan optimal. Salah satu faktor penting dalam pemulihan ini adalah kecukupan asupan vitamin A. Jika ibu nifas tidak mendapatkan cukup vitamin A, dampaknya bisa sangat serius, baik bagi ibu maupun bayinya.
Bagi ibu, kekurangan vitamin A dapat menyebabkan:
– Menurunnya daya tahan tubuh
– Penyembuhan luka yang lebih lama setelah persalinan
– Risiko lebih tinggi terhadap infeksi pascapersalinan
Bagi bayi, kurangnya vitamin A dalam ASI dapat menyebabkan:
– Gangguan pertumbuhan
– Risiko lebih tinggi terhadap infeksi saluran pernapasan dan pencernaan
– Defisiensi vitamin A yang berpotensi menyebabkan gangguan penglihatan
Penelitian menunjukkan bahwa pemberian dua kapsul vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas (masa puerperium) dapat meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI hingga enam bulan setelah persalinan. Hal ini membuktikan bahwa pemenuhan vitamin A sangat penting untuk mendukung kesehatan ibu dan bayi.
Strategi Peningkatan Cakupan Pemberian Vitamin A oleh Bidan

Meskipun cakupan pemberian vitamin A di beberapa daerah cukup tinggi, cakupan di puskesmas masih berada di bawah target nasional 100%. Untuk meningkatkan cakupan ini, diperlukan beberapa langkah strategis:
1. Pelatihan dan Edukasi untuk Bidan
Meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan tentang manfaat dan pentingnya vitamin A melalui pelatihan berkala.
2. Peningkatan Kepatuhan dalam Program Suplementasi
Memastikan setiap ibu nifas menerima suplemen vitamin A sesuai prosedur, serta melakukan pencatatan dan pelaporan yang lebih baik.
3. Sosialisasi kepada Masyarakat
Meningkatkan kesadaran ibu hamil dan ibu nifas tentang pentingnya vitamin A melalui penyuluhan di fasilitas kesehatan.
4. Peningkatan Ketersediaan Vitamin A di Puskesmas
Menjamin ketersediaan stok vitamin A agar dapat diberikan kepada semua ibu nifas sesuai kebutuhan.
Riset ini menekankan pentingnya keterlibatan bidan dalam memastikan pemberian vitamin A bagi ibu pascapersalinan (Masa Puerperium). Dengan pengetahuan yang lebih baik dan penerapan program yang efektif, diharapkan cakupan pemberian vitamin A dapat meningkat sehingga kesehatan ibu dan bayi lebih terjamin.
Baca Juga: Keunggulan Metode DWT dan SVM Untuk Diagnosis Epilepsi Lebih Akurat
Penelitian ini menyoroti bahwa meskipun sebagian besar bidan memiliki pemahaman yang baik tentang manfaat vitamin A, masih terdapat kendala dalam cakupan pemberiannya. Oleh karena itu, edukasi bagi tenaga kesehatan dan peningkatan kepatuhan dalam program suplementasi vitamin A sangat penting untuk memastikan kesehatan optimal bagi ibu dan bayi.