Fikes.umsida.ac.id – Fikes Festifal (Fi-Fest) 2024 kembali digelar di Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida). Seminar Ilmiah Fisioterpai (SEMIFIS), ini mengangkat tema Running Smarter: Physiotherapy Strategies for Enhancing Performance and Preventing Injuries. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Umsida, dosen dan clinical educator fisioterapi.
Kegiatan seminar ini dilakukan via zoom dengan sasaran kalangan mahasiswa, praktisi fisioterapi, pelatih dan kalangan masyarakat, Sabtu, (27/7/2024). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui untuk memberikan wawasan mendalam tentang strategi fisioterapi dalam meningkatkan kinerja dan mencegah cedera pada pelari.
Dengan meningkatnya olahraga lari ini, tentu angka cedera yang dialami pelari semakin tinggi dari berbagai tingkat, mulai dari pemula hingga atlet profesional. Cedera-cedera ini bukan hanya mengganggu aktivitas sehari-haru, tetapi juga menghambat performa atlet dan mengurangi kualitas hidup.
Herista Novia Widanti Ftr Mfis sebagai dosen fisioterapi mengungkapkan, “Banyak pelari yang mengalami cedera akibat teknik lari yang salah, program latihan yang tidak seimbang, overtraining dan kurangnya pengetahuan tentang pencegahan cedera, serta pemulihan cedera dengan strategis” ujarnya.
Untuk itu Fi-Fest mengangkat dua topik utama yang relevan, dengan dua narasumber yakni Running Efficiency: The Role of Biomechanics in Enhancing Endurance and Speed yang akan dibawakan oleh Andi Fadhilah Tenriwulan Ftr MSc. Serta yang kedua Integrating Strength and Conditioning Programs to Boost Running Performance and Prevent Injuries, yang akan dibawakan Asep Aziz Muslim SST FT.
Pembahasan mendalan tentang cedera
Materi pertama yang dibawakan oleh Andi Fadhilah Tenriwulan Ftr MSc adalah Running Efficiency: The Role of Biomechanics in Enhancing Endurance and Spee. Materi ini menjelaskan tentang bagaimana analisis biomekanika yang baik bagi pelari dan prisip-prinsip dasar biomekanika.
Analisis yang baik bagi pelari merupakan hal yang penting diketahui oleh pelari, pasalnya lari merupakan olahraga yang bentuk latihan fisik yang paling umum dan efektif untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular, daya tahan, dan kecepatan.
Baca juga: Fisioterapi Umsida Edukasi Penerapan Ergonomi dan Manajemen Risiko K3
Biomekanika merupakan dasar materi yang disampaikan, dalam materi ini biomekanikan berperan sebagai membantu pelari untuk mencapai kecepatan dan daya tahan tubuh agar menjadi lebih baik. Selain itu biomekanika juga membantu mengurangi resiko cedera yang sering terjadi ketika sedang belari.
Selain itu analisis biomekanika yang baik adalah kecepatan yang dimana ini adala salah satu aktor penting, karena merupakan kunci dari yang perlu diperhatikan. Lalu ketika pelari menggunakan analisis biomeknaika yang baik diakan mendapatkan performa yang bagus, efisiensi dan mencegah serta memnimalisir cedera.
Kemudian aspek-aspek yang ada pada biomekanik yakni frekuensi langkah yang tergantung degan fungsi sistem saraf, koordinasi antar dan intra otot serta kelelahan saraf pusat dan perifer. Ini merupakan frekuensi langkah ketika kita berlari.
Materi kedua dengan mengusung tema Integrating Strength and Conditioning Programs to Boost Running Performance and Prevent Injuries. Materi ini dibawakan oleh Asep Aziz Muslim SST FT, tujuan materi ini adalah membahas tentang pentingnya program strengthening exercise serta conditioning dalam pencegahan cedera dan peningkatan performa lari.
Kekuatan otot yang memadai memungkinkan pelari untuk menjaga poster tubuh dan teknik lari yang optimal. Selain itu, latihan pengkondisian yang melibatkan peningkatan kapasitas aerobik dan anaerobik memungkinkan tubuh untuk beradaptasi lebih baik.
Asep menjelaskan bagaimana program ini penting dilakukan. Karena bagi seorang pelari program kekuatan dan pengkondisian latihan merupakan program yang berperan penting dalam mengurangi resiko cedera.
Cedera umum yang biasa di rasakan oleh para pelari adalah shin splints, cedera lutut, dan tendinitis seringkali diakibatkan oleh ketidakseimbangan otot dan beban yang berlebihan pada sendi. Dengan kejadian tersebut, Asep menganjurkan untuk memperkuat otot-otot pendung dan meningkatkan fleksibilitas pada pelari.
Struktur sesi
- Pemanasan
pada proses pertama yang harus dilakukan oleh pelari adalah pemanasan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa tegang pada otot. Yang bisa dilakukan untuk pemanasan adalah joging ringan dan dynamic stretches, pemanasan ini bisa dilakukan selama 10 menit.
- Latihan kekuatan
Proses slanjutnya adalah latihan kekuatan, pada latihan ini pelari dapat melakukan squats, lunges, deadlifts, step-ups, dan core stability atau plank. Dalam pemanasan ini dilakukan selama 30 menit dengan membaginya 3 set.
- Latihan plyometric
Selanjutnya, latihan plyometric pada latihan ini para pelari dapat melakukan box jumps, bounding, single-leg hops dan lateral jumps. Tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan reaksi saraf otot. Pemanasan ini dapat dilakukan selama 15 menit dengan membaginya 3 set.
- Latihan keseimbangan
Latihan keempat yang dapat dilakukan yakni latihan keseimbangan. Dalam latihan ini para pelari dapat melakukan singel-leg balance with eyes closed dan bosu ball squats. Latihan ini dilakukan selama 10.
- Pendinginan
Yang terakhir adalah pendinginan. Dalam sesi ini bisanya para pelari melakukan static stretche dam foam rolling selama 10 menit. pendinginan ini bertujuan untuk meregangkan tubuh dan memberikan waktu kepada tubuh utnuk mengatur nafas.
Harapan dari kegiatan ini adalah para peserta seminar dapat memahami terkait analisis biomekanika untuk memperbaiki kesalahan dalam teknik lari. Selain itu juga, dari materi ini dapat memberikan ilmu-ilmu baru terkait strategi fisioterapi berdasarkan evidence based untuk pencegahan cedera. Serta, memberikan informasi program latihan yang tepat untuk meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan daya tahan pelari.
Penulis: Ayunda H