Health Belief Model

Health Belief Model dan Digitalisasi, Strategi Inovatif Tingkatkan Partisipasi Posyandu

Fikes.Umsida.ac.id– Tingkat kunjungan orang tua ke Posyandu pasca-imunisasi dasar lengkap masih menjadi tantangan serius. Penelitian Program Studi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menegaskan bahwa pendekatan Health Belief Model (HBM) dan inovasi digital dapat menjadi strategi kunci.

Baca Juga: Posyandu Bukan Sekadar Imunisasi, Temukan Manfaat Besarnya!

“Meningkatkan persepsi manfaat dan memanfaatkan teknologi pengingat digital terbukti mampu mendorong keterlibatan orang tua secara berkelanjutan,” jelas peneliti.

Pentingnya Pendekatan Health Belief Model
Health Belief Model
Sumber: AI

Health Belief Model (HBM) menjadi kerangka analisis utama untuk memahami perilaku kesehatan masyarakat. Dalam penelitian ini, enam komponen diuji: persepsi kerentanan, keparahan, manfaat, hambatan, cues to action, dan efikasi diri. Hasil analisis menunjukkan hanya persepsi manfaat yang signifikan berhubungan dengan partisipasi orang tua (p = 0,027; r = 0,283).

“Semakin tinggi pemahaman orang tua tentang manfaat Posyandu, semakin besar pula kecenderungan mereka hadir,” tegas peneliti.

Meski faktor lain seperti hambatan dan cues to action tidak signifikan, data menunjukkan adanya potensi. Misalnya, 72,1 persen responden mengaku sering terpengaruh oleh dorongan dari kader, keluarga, maupun kampanye kesehatan.

Artinya, dengan penguatan komunikasi, cues to action dapat dioptimalkan menjadi pemicu partisipasi.

Pendekatan Health Belief Model ini memberi dasar ilmiah untuk strategi intervensi. Edukasi yang menekankan manfaat konkret—seperti imunisasi lanjutan, pemantauan tumbuh kembang, dan pemberian vitamin A—akan lebih efektif daripada sekadar menekankan risiko. Dengan demikian, Health Belief Model bukan hanya teori, tetapi panduan praktis dalam merancang program peningkatan partisipasi Posyandu.

Strategi Inovasi Digital dalam Meningkatkan Kunjungan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi memiliki peran besar sebagai pengingat partisipasi. “Penggunaan SMS reminder, aplikasi monitoring, hingga kampanye digital dapat menjadi strategi efektif,” jelas peneliti.

Langkah ini sejalan dengan temuan bahwa hambatan fisik seperti jarak tidak terlalu berpengaruh, mengingat 75,4 persen responden tinggal kurang dari 1 kilometer dari Posyandu.

Inovasi digital memungkinkan kader untuk lebih proaktif. Melalui aplikasi, data kunjungan anak dapat dipantau dan orang tua yang jarang hadir bisa mendapatkan notifikasi otomatis. Media sosial juga dapat difungsikan sebagai sarana edukasi untuk memperkuat persepsi manfaat Posyandu.

Selain itu, digitalisasi berpotensi memperkuat self-efficacy orang tua. Misalnya, aplikasi yang menyajikan grafik pertumbuhan anak dapat meningkatkan kepercayaan diri orang tua dalam memantau perkembangan buah hati. Dengan cara ini, partisipasi bukan hanya bersifat pasif (hadir ke Posyandu), tetapi aktif (memantau kesehatan anak secara mandiri).

Integrasi Strategi Health Belief Model dan Digital untuk Branding Posyandu

Kombinasi antara Health Belief Model dan digitalisasi memberikan peluang besar bagi peningkatan branding Posyandu. Riset menunjukkan 90,2 persen responden menganggap Posyandu sangat penting, dan 100 persen mendapatkan dukungan keluarga untuk hadir. Data ini mencerminkan bahwa basis dukungan sudah ada, tinggal diperkuat melalui pendekatan yang lebih sistematis.

“Intervensi berbasis digital yang disertai edukasi manfaat akan jauh lebih efektif dalam membangun partisipasi berkelanjutan,” terang peneliti. Strategi ini dapat diwujudkan melalui tiga langkah utama:

1. Edukasi Interaktif: Kader dilatih menyampaikan manfaat Posyandu dengan metode storytelling atau simulasi digital.
2. Pengingat Otomatis: Sistem SMS dan aplikasi pengingat jadwal Posyandu dipakai secara masif.
3. Kampanye Branding Digital: Media sosial dimanfaatkan untuk menyebarkan testimoni, video edukasi, dan konten kesehatan berbasis bukti.

Langkah-langkah ini bukan hanya meningkatkan kunjungan, tetapi juga mengubah citra Posyandu sebagai layanan kesehatan modern yang adaptif dengan perkembangan zaman.

Baca Juga: Inovasi Mannequin Acupressure LED dan Audio, Kebidanan Umsida Tembus Kilab 2025 Kemdikti Saintek

Penelitian Kebidanan Umsida menegaskan bahwa strategi peningkatan partisipasi Posyandu harus menitikberatkan pada peningkatan persepsi manfaat melalui pendekatan Health Belief MOdel, serta penguatan cues to action dengan inovasi digital. “Memadukan edukasi berbasis manfaat dengan teknologi pengingat otomatis menjadi kunci keberlanjutan kunjungan orang tua ke Posyandu,” simpul peneliti.

Dengan integrasi HBM dan digitalisasi, Posyandu dapat tampil sebagai pusat layanan kesehatan masyarakat yang tidak hanya relevan, tetapi juga visioner. Branding ini penting untuk memperkuat kepercayaan masyarakat sekaligus meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak secara berkesinambungan.

Sumber: Evi Rinata

Penulis: Novia

Berita Terkini

komprehensif
Apersepsi PKL Komprehensif MIK Umsida Dorong Sinergi Teori Praktik dan Abdimas
September 12, 2025By
HBOT
HBOT Inovasi FIKES Umsida Turunkan Gula Darah dan Perbaiki Kolesterol
September 11, 2025By
pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
kompeten
MIK Umsida Raih 100% Kompeten di UKOM, Bukti Keunggulan Pendidikan Berbasis Kompetensi
September 4, 2025By
Mahasiswa MIK Umsida Sabet Juara 1 Lomba Desain Interface Rekam Medis Elektronik
September 3, 2025By
tim pkm bima
TIM PKM BIMA Umsida Gelar Pendampingan Faster Skate Team, Meningkatkan Kinerja Atlet dengan Digitalisasi Data Latihan
September 2, 2025By
Neuromuscular
Service Activities Neuromuscular Taping dalam Health Science Seminar, Penanganan Nyeri yang Efektif dan Tanpa Efek Samping
August 31, 2025By

Prestasi

pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By
Low Back Pain
Angkat Edukasi tentang Low Back Pain, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Lomba
May 5, 2025By
profesi bidan
Mahasiswa Profesi Bidan Fikes Umsida Siap Menjadi Tenaga Kesehatan Profesional dengan 100% Kompeten
April 22, 2025By
Torehkan Prestasi Nasional! Dziya Ulhaq Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara 1 Poster Edukasi Kesehatan Berbasis Visual dan Data
April 21, 2025By
doktor
Dosen FIKES Umsida Raih Gelar Doktor dalam Kebidanan dan Kesehatan Ibu-Anak, Siap Berkontribusi Lebih Besar untuk Dunia Pendidikan
March 5, 2025By

Opini

R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By
Artikel ilmiah
Tangani Keseleo dengan Tepat, Intervensi Fisioterapi Cegah Risiko Cedera Kronis
July 6, 2025By
Digitalisasi
Peran MIK Umsida dalam Digitalisasi Rumah Sakit dan Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan
July 2, 2025By
Kesehatan Reproduksi
Berdampak Buruk bagi Kesehatan Reproduksi, Fikes Umsida Ungkap Menyikapi Kebiasaan Mengonsumsi Seblak dengan Bijak
June 26, 2025By