Fikes.umsida.ac.id – Program Studi D4 Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan kuliah pakar yang mengundang Suryo Nugroho Markus AmdPerKes SEMPH seorang ahli rekam medis dan ketua bidang IT dan Humas di Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (DPP PORMIKI).
Dalam kesempatan tersebut, Suryo menyampaikan pentingnya implementasi Rekam Medis Elektronik (RME) yang terintegrasi dalam program Satu Sehat sebagai langkah untuk memperkuat digitalisasi di sektor kesehatan.
Baca juga: Biomolecular Exercise: Solusi Terkini untuk Meningkatkan Kesehatan Sel dan Mengatasi Nyeri
Peran RME dalam Digitalisasi Rumah Sakit
Suryo Nugroho Markus menekankan bahwa transformasi digital di rumah sakit tidak lagi sekadar pilihan tetapi sudah menjadi kebutuhan. Menurutnya, dengan menggunakan RME yang terintegrasi, proses diagnosa dan pengambilan keputusan medis menjadi lebih efektif, terutama dalam situasi darurat.
“Rekam medis elektronik memungkinkan tenaga medis untuk mengakses informasi pasien secara cepat dan akurat, sehingga kualitas pelayanan kesehatan dapat meningkat,” ungkap.
Dalam implementasi RME, terdapat beberapa elemen penting yang harus dipenuhi, di antaranya adalah infrastruktur jaringan yang kuat, kesiapan sumber daya manusia (SDM), dan aplikasi yang mendukung konektivitas internet.
“Tanpa infrastruktur dan kesiapan SDM yang memadai, RME tidak akan bisa berjalan optimal,” tambah Suryo.
Sumber Istimewah
Program Satu Sehat dan Manfaatnya bagi Pasien dan Tenaga Medis
Program Satu Sehat diinisiasi oleh pemerintah sebagai solusi untuk menyatukan data kesehatan nasional. Dengan integrasi RME di rumah sakit ke dalam sistem Satu Sehat, informasi medis pasien akan tersedia secara nasional dan bisa diakses oleh fasilitas kesehatan yang berbeda di seluruh Indonesia. Suryo menjelaskan, sistem ini akan memberikan kemudahan bagi pasien yang dirujuk dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain, karena data kesehatan mereka dapat diakses secara otomatis.
Menurut Suryo, integrasi ini juga memiliki manfaat jangka panjang untuk pengelolaan data kesehatan nasional. Data yang terpusat akan memudahkan pemerintah dalam merumuskan kebijakan kesehatan berdasarkan data yang aktual dan terpercaya.
“Data ini bisa menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan yang tepat sasaran, terutama dalam situasi seperti pandemi atau krisis kesehatan lainnya,” jelasnya lebih lanjut.
Tantangan Implementasi dan Kebutuhan Regulasi
Meskipun menawarkan berbagai manfaat, implementasi RME di rumah sakit masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah biaya yang cukup besar dalam pengadaan dan pemeliharaan infrastruktur teknologi informasi. Selain itu, kesiapan SDM di bidang teknologi kesehatan juga menjadi perhatian utama.
“Tidak semua tenaga medis terbiasa dengan sistem digital, sehingga perlu ada pelatihan khusus untuk memastikan mereka mampu mengoperasikan sistem RME,” kata Suryo.
Selain tantangan teknis, implementasi RME juga memerlukan dukungan regulasi yang kuat dari pemerintah. Suryo menjelaskan, Kebijakan yang mendukung transformasi digital sangat penting agar proses integrasi RME ke Satu Sehat bisa berjalan dengan lancar. Ia menekankan pentingnya penyusunan regulasi yang jelas terkait perlindungan data pasien dan standar operasional bagi fasilitas kesehatan yang menggunakan RME.
Transformasi Digital Kesehatan adalah Masa Depan yang Harus Dicapai
Pada akhir sesi kuliah, Suryo Nugroho Markus menyimpulkan bahwa digitalisasi teknologi kesehatan adalah sebuah keniscayaan yang harus segera diwujudkan.
“Keterlibatan tenaga medis dan pihak rumah sakit dalam proses ini sangat krusial. Jika tidak sekarang, kapan lagi kita akan memulai?” ungkapnya dengan tegas.
Baca juga: Fasilitas Laboratorium Unggulan Program Studi S1 Kebidanan
Dengan adanya dukungan dari pemerintah melalui program Satu Sehat dan partisipasi aktif dari fasilitas kesehatan, Suryo Nugroho Markus optimis bahwa Indonesia dapat mencapai transformasi digital di sektor kesehatan. Implementasi RME yang terintegrasi tidak hanya akan mempermudah pekerjaan tenaga medis tetapi juga memberikan kemudahan bagi pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat dan akurat.
Di era di mana akses informasi menjadi penentu keberhasilan pelayanan kesehatan, RME yang terintegrasi dengan Satu Sehat yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang transparan, efisien, dan berbasis data.
Sumber: Suryo Nugroho Markus AmdPerKes SEMPH
Penulis: Ayunda H