Fikes.Umsida.ac.id- Seminar Prodi Kebidanan Nasional (SPINA) yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) melalui Zoom Meeting pada Sabtu, (9/08/2025), ungkap strategi penanggulangan TBC bagi Ibu Hamil.
Baca Juga: Optimalisasi Pertumbuhan Anak dengan Gizi Seimbang untuk Masa Depan yang Sehat
TBC pada ibu hamil adalah masalah kesehatan yang sering terlupakan, padahal dampaknya bisa sangat serius, bahkan berbahaya bagi ibu dan janin. Maka dalam SPINA 2025 menghadirkan dua permateri profesional dibidangnya, dr Ninuk Dwi Ariningtyas Sp OG Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi di Rumah Sakit Muhammadiyah Surabaya, serta Yanik Purwanti S ST M Keb Dosen S1 Kebidanan & Profesi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Ninuk Dwi Ary Ningtyas, dosen spesialis obstetri dan ginekologi Universitas Airlangga, membahas pentingnya deteksi dini TBC pada ibu hamil sebagai langkah preventif.
“Indonesia termasuk negara dengan angka kasus TBC terbanyak, dan ibu hamil sangat rentan tertular,” ujarnya. Seminar ini menyajikan strategi pencegahan dan tatalaksana TBC pada ibu hamil, guna mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan melahirkan.

TBC pada Ibu Hamil: Dampak dan Risiko yang Perlu Diketahui
TBC (Tuberkulosis) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang menyerang paru-paru dan dapat menyebar ke organ lain.
Pada ibu hamil, TBC menjadi ancaman serius, mengingat penurunan imunitas tubuh yang terjadi selama kehamilan membuat ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi. Ninuk Dwi Ary Ningtyas menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat angka kejadian TBC tertinggi di dunia, dan ibu hamil adalah kelompok yang sangat rawan tertular.
“Prevalensi TBC pada kehamilan diperkirakan antara 0,3% hingga 1,4% di negara-negara endemis seperti Indonesia. Penyebaran TBC melalui udara bebas, mengakibatkan ibu hamil dapat tertular dari orang di sekitar mereka,” kata Ninuk Dwi Ary Ningtyas. Infeksi TBC pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti keguguran, kelahiran prematur, atau bahkan penularan ke janin.
Selain itu, dalam SPINA juga dipaparkan bahwa gejala TBC pada ibu hamil sering kali tidak memberikan gambaran yang jelas, karena perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan. Deteksi dini melalui screening menjadi sangat penting agar TBC bisa diidentifikasi lebih awal dan penanganannya dapat segera dilakukan.
SPINA 2025 Ungkap Strategi Deteksi Dini dan Pencegahan TBC pada Ibu Hamil
Dalam SPINA Menurut Ninuk Dwi Ary Ningtyas, screening TBC menjadi langkah pertama untuk mencegah komplikasi. Ibu hamil yang memiliki riwayat kontak dengan pasien TB atau tinggal di wilayah endemis sangat disarankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Beberapa metode screening yang dianjurkan meliputi:
-
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
-
Tes Mantoux (TST) atau IGRA
-
Foto Thoraks dengan pelindung janin
-
Tes Dahak (BTA/PCR)
“Penting untuk melakukan pemeriksaan rutin ANC (Antenatal Care), mengonsumsi gizi seimbang, serta vaksinasi BCG setelah bayi lahir untuk mengurangi risiko TBC,” tambah Ninuk Dwi Ary Ningtyas.
Selain itu, ibu hamil yang terdeteksi memiliki gejala batuk berkepanjangan, demam, penurunan berat badan, dan gejala lainnya perlu segera mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil: Akupresur dan Herbal sebagai Pendukung Pengobatan
Tidak hanya melalui metode medis, dalam pemaparan SPINA juga menawarkan upaya preventif terhadap TBC pada ibu hamil juga dapat dilakukan dengan pendekatan alami seperti akupresur.
Dalam SPINA ini, Yanik Purwanti, dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, memaparkan tentang peran bidan dalam screening TBC pada ibu hamil. “Bidan sangat strategis dalam pencegahan TBC karena mereka sering berinteraksi langsung dengan ibu hamil melalui pemeriksaan ANC,” ujarnya.
Yanik Purwanti juga menjelaskan bahwa akupresur dapat digunakan sebagai metode tambahan untuk meredakan gejala TBC, seperti batuk dan nyeri dada. Titik-titik akupresur yang disarankan antara lain:
-
Titik Hegu (LI4) untuk meredakan batuk
-
Titik Fengchi (GB20) untuk meningkatkan pernapasan
-
Titik Tiangthu (REN22) untuk mengeluarkan dahak
-
Titik Tanzhong (REN17) untuk meredakan batuk dan nyeri
-
Titik Suzanli (ST36) untuk meningkatkan imunitas tubuh
Selain akupresur, penggunaan herbal seperti kunyit, jahe, dan minyak eukaliptus dapat membantu mengurangi keluhan pernapasan dan meningkatkan sistem imun ibu hamil. Namun, tetap diperlukan pengawasan medis dan nutrisi pendukung yang tepat untuk mendukung pengobatan utama.
Baca Juga: Inovasi Teknologi Akupresur Digital untuk Mengurangi Nyeri Persalinan
Seminar SPINA 2025 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo memberikan wawasan penting tentang deteksi dini dan pencegahan TBC pada ibu hamil. Melalui screening yang tepat dan pendekatan preventif seperti akupresur dan herbal, ibu hamil dapat menjaga kesehatan mereka dan mencegah komplikasi TBC yang berbahaya bagi ibu dan janin.
Kehadiran bidan yang berperan aktif dalam edukasi dan screening TBC menjadi sangat krusial dalam pencegahan penyakit ini. Dengan kolaborasi antara praktik medis dan pendekatan alami, kesehatan ibu hamil bisa lebih terjaga, dan risiko penularan TBC dapat diminimalkan.
Penulis: Novia