NAATs

Peran Pemeriksaan NAATs dalam Inovasi Diagnosis Genetik dan Infeksi Modern

Fikes.Umsida.ac.id – Kemajuan teknologi kesehatan terus mendorong inovasi dalam metode diagnosis, salah satunya melalui pemeriksaan Nucleic Acid Amplification Tests (NAATs).

Baca Juga : Potensi Ekstrak Daun Kersen sebagai Antidiabetes Alami yang Aman Jarang di Ketahui

Metode ini tidak hanya menjadi andalan saat pandemi COVID-19, tetapi juga telah membuka era baru dalam deteksi penyakit infeksi dan skrining genetik. Prodi Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menunjukkan langkah progresif dalam mengenalkan metode NAATs kepada siswa kejuruan sebagai bagian dari upaya membentuk generasi analis laboratorium yang siap menghadapi tantangan bioteknologi.

Transformasi Teknologi Diagnostik dengan NAATs
naats
Sumber : AI

NAATs atau Nucleic Acid Amplification Tests merupakan metode pemeriksaan yang bekerja dengan memperbanyak materi genetik (DNA atau RNA) untuk mengidentifikasi patogen atau kelainan genetik dalam tubuh. Salah satu bentuk paling umum dari NAATs adalah Polymerase Chain Reaction (PCR), yang kini menjadi standar global dalam diagnosis molekuler.

Di era genomik, pendekatan ini menawarkan keunggulan berupa sensitivitas tinggi dan kemampuan mendeteksi materi genetik dalam jumlah yang sangat kecil. Hal ini menjadikan NAATs sangat ideal dalam mendeteksi penyakit menular seperti HIV, hepatitis, dan Toxoplasma gondii, hingga skrining genetik terhadap risiko kanker seperti BRCA1/2 yang sempat dipopulerkan oleh selebriti internasional Angelina Jolie.

Bahkan, saat pandemi COVID-19 melanda, real-time PCR (salah satu varian NAATs) menjadi metode utama yang digunakan di berbagai negara untuk mengidentifikasi infeksi SARS-CoV-2 secara cepat dan akurat. Fenomena ini turut mengangkat kesadaran publik akan pentingnya pemeriksaan molekuler dalam sistem kesehatan modern.

NAATs Sebagai Sarana Edukasi Teknologi Molekuler di SMK Kesehatan

Terlepas dari lajunya perkembangan teknologi, gap antara inovasi dan kurikulum pendidikan kejuruan masih menjadi tantangan. Inilah yang menjadi dasar bagi Prodi TLM Fikes Umsida untuk mengadakan pelatihan dan pengenalan NAATs di SMK Mitra Sehat Sidoarjo. Kolaborasi ini mencerminkan komitmen Umsida dalam mendiseminasikan teknologi diagnostik mutakhir sejak dini kepada calon tenaga laboratorium medis.

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam tiga tahap:

  • Penjajakan: observasi terhadap kesiapan sekolah dan pemetaan pemahaman dasar siswa

  • Edukasi teori: pengenalan tentang DNA, RNA, primer, dan tahapan PCR

  • Workshop praktik langsung: siswa diajak mengidentifikasi parasit Toxoplasma gondii dari sampel feses kucing menggunakan metode PCR dan elektroforesis

Salah satu nilai lebih dari kegiatan ini adalah pengukuran efektivitas melalui pre-test dan post-test. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dari rata-rata nilai awal 32 menjadi 80,4 setelah praktik dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan langsung dalam eksperimen molekuler memberi dampak positif terhadap pemahaman siswa.

 Tantangan dan Prospek Pemeriksaan NAATs di Indonesia

Meski manfaat NAATs sangat besar, implementasinya di tingkat pendidikan kejuruan tidak bisa dilepaskan dari tantangan. Salah satu yang paling menonjol adalah penguasaan teknik dasar molekuler seperti pipetting dalam volume kecil dan kontrol sterilitas alat. Siswa masih membutuhkan waktu dan pengalaman agar terbiasa dengan prosedur presisi tinggi seperti isolasi DNA berbasis Chelex-100 dan elektroforesis gel agarosa.

Namun demikian, pelatihan ini membuka peluang besar bagi tumbuhnya SDM analis laboratorium medis yang tidak hanya kompeten dalam teknik konvensional, tetapi juga siap menghadapi era diagnostik berbasis genomik.

Dalam jangka panjang, integrasi teknologi NAATs di sekolah kejuruan akan menjadi pondasi penting bagi Indonesia dalam mencetak tenaga kesehatan laboratorium yang unggul dan adaptif terhadap perkembangan bioteknologi global.

Bagi Umsida, keberhasilan pengabdian ini menjadi bukti bahwa pendidikan tinggi memiliki peran strategis dalam mendorong inovasi teknologi ke akar pendidikan vokasi. Prodi TLM Fikes Umsida bukan hanya hadir sebagai penyedia akademik, tetapi juga sebagai motor penggerak transformasi literasi teknologi kesehatan.

Baca Juga : SINEMSI 2025 Ungkap Inovasi DNA Rekombinan, Solusi Terbaru untuk Tantangan Kesehatan Berkelanjutan di Laboratorium Medis

Pemeriksaan berbasis NAATs bukan hanya solusi canggih dalam diagnosis penyakit, tetapi juga alat edukasi yang efektif untuk menumbuhkan pemahaman sains molekuler sejak tingkat pendidikan menengah. Dengan mengenalkan metode ini ke siswa SMK melalui pendekatan praktik langsung, Prodi TLM FIKES Umsida berhasil memperkuat kapasitas laboratorium masa depan Indonesia. Ke depan, kolaborasi lintas jenjang pendidikan seperti ini perlu terus digalakkan agar Indonesia tidak tertinggal dalam perlombaan teknologi kesehatan global.

Sumber : Miftahul Mushlih

Penulis : Novia

Berita Terkini

IPE
Fikes Umsida Hadirkan Inovasi IPE untuk Cetak Tenaga Kesehatan Kolaboratif dan Humanis
October 17, 2025By
turi putih
Mengungkap Pengaruh Ekstrak Bunga Turi Putih terhadap Keseimbangan Elektrolit Ginjal
October 14, 2025By
NYERI
Kompres Dingin Bantu Redakan Nyeri Carpal Tunnel Syndrome Secara Efektif
October 12, 2025By
workshop srikandi
FIKES UMSIDA Gelar Workshop SRIKANDI Hadirkan Inovasi Sistem Terpadu untuk Pengelolaan Praktikum Digital
October 10, 2025By
Elektronik
Rekam Medis Elektronik Tingkatkan Efisiensi Administrasi Kesehatan di Era Digital
October 3, 2025By
pembekalan
Pembekalan Profesi Bidan Umsida 2025 Siapkan Mahasiswa Jadi Tenaga Kesehatan Andal dan Humanis
September 29, 2025By
Fortama
Fortama Fikes Umsida 2025, Cetak Generasi Sehat, Tangguh, dan Siap Mengabdi
September 27, 2025By
kisi-kisi
Workshop Penyusunan Kisi-Kisi Fikes Umsida, Dorong Implementasi OBE yang Berkualitas
September 26, 2025By

Prestasi

paramitha
Paramitha Amelia Peneliti Terbaik Umsida dengan Riset Aktivitas Fisik dan Risiko Depresi Remaja
September 21, 2025By
nurul
Nurul Azizah Dosen Kebidanan Umsida Torehkan Publikasi Scopus Terbaik Life Science
September 20, 2025By
widi arti
Widi Arti Dosen Fisioterapi Umsida Ungkap Kunci Sukses Jadi Peneliti Terbaik
September 17, 2025By
pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By
Low Back Pain
Angkat Edukasi tentang Low Back Pain, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Lomba
May 5, 2025By

Opini

mahasiswa baru
Simak Tips Mahasiswa Baru Fisioterapi dengan Cepat Beradaptasi
October 1, 2025By
latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By
Artikel ilmiah
Tangani Keseleo dengan Tepat, Intervensi Fisioterapi Cegah Risiko Cedera Kronis
July 6, 2025By