fikes.umsida.ac.id- Kefir susu kambing adalah minuman fermentasi yang semakin populer karena manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Namun, untuk mencapai kualitas kefir yang optimal, banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah waktu inkubasi dan jenis inokulum yang digunakan.
Baca Juga: Ekstrak Bunga PepayaTerbukti Turunkan Risiko Peradangan
Penelitian terbaru yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengeksplorasi bagaimana kedua faktor ini dapat mempengaruhi pH, kadar alkohol, asam laktat, dan kadar protein dalam kefir susu kambing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi waktu inkubasi yang tepat dan jenis inokulum yang sesuai dapat menghasilkan kefir dengan kualitas terbaik, menjadikannya pilihan lebih sehat dan menguntungkan.
Mengapa Kefir Susu Kambing?
Kefir adalah produk fermentasi yang berasal dari susu, yang telah dikenal sejak lama di kawasan Kaukasus dan kini mulai populer di seluruh dunia. Kefir susu kambing merupakan alternatif yang lebih mudah dicerna bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa. Selain itu, kefir kaya akan probiotik yang membantu menjaga keseimbangan mikroba usus dan memperbaiki sistem pencernaan.
Pada dasarnya, kefir dibuat dengan menggunakan bibit kefir yang terdiri dari berbagai bakteri asam laktat dan ragi. Bakteri seperti Lactobacillus acidophilus dan Streptococcus lactis berperan dalam fermentasi susu, menghasilkan asam laktat, alkohol, dan senyawa lainnya yang memberi kefir karakteristik rasa yang asam dan menyegarkan. Kualitas kefir sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk waktu inkubasi dan jenis inokulum yang digunakan selama proses fermentasi.
Pengaruh Waktu Inkubasi dan Jenis Inokulum terhadap Kualitas Kefir
Penelitian ini menggunakan desain eksperimental faktorial 5×3 untuk mengeksplorasi pengaruh waktu inkubasi (4, 8, 12, 16, dan 20 jam) dan jenis inokulum (Lactobacillus acidophilus, Streptococcus lactis, dan kombinasi keduanya) terhadap kualitas kefir susu kambing. Beberapa parameter yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi pH, kadar alkohol, kadar asam laktat, dan kadar protein dalam kefir.
Hasil Penelitian:
-
pH kefir susu kambing menunjukkan bahwa semakin lama waktu inkubasi, semakin rendah pH yang dihasilkan. Waktu inkubasi 20 jam dengan kombinasi Lactobacillus acidophilus dan Streptococcus lactis menghasilkan pH tertinggi, yaitu 5,02.
-
Kadar alkohol meningkat seiring dengan bertambahnya waktu inkubasi. Pada waktu inkubasi 20 jam, kadar alkohol mencapai 1,8%, yang menunjukkan aktivitas fermentasi yang lebih tinggi.
-
Kadar asam laktat juga meningkat pada waktu inkubasi 4 hingga 12 jam, namun menurun pada inkubasi 16 dan 20 jam. Hal ini mengindikasikan adanya persaingan antara bakteri yang mempengaruhi produksi asam laktat.
-
Kadar protein dalam kefir susu kambing meningkat pada waktu inkubasi 12 hingga 20 jam, dengan kadar tertinggi pada inkubasi 20 jam menggunakan kombinasi Lactobacillus acidophilus dan Streptococcus lactis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa waktu inkubasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas kimia kefir, terutama pH, kadar alkohol, dan kadar protein, sementara jenis inokulum lebih berpengaruh pada kadar asam laktat dan kadar protein.
Implikasi dan Manfaat Kefir untuk Kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian ini, waktu inkubasi yang lebih lama, seperti 20 jam, menghasilkan kefir dengan kualitas terbaik dalam hal rasa dan kandungan gizi, terutama kadar protein dan alkohol yang lebih tinggi. Oleh karena itu, produsen kefir dapat mengoptimalkan waktu inkubasi dan memilih jenis inokulum yang tepat untuk menghasilkan kefir dengan kandungan asam laktat yang optimal dan rasa yang lebih nikmat.
Manfaat Kefir untuk Kesehatan:
- Probiotik: Kefir mengandung berbagai jenis bakteri baik yang dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Mencegah Infeksi: Kandungan probiotik dalam kefir dapat membantu melawan bakteri patogen yang masuk ke tubuh, mengurangi risiko infeksi saluran pencernaan.
- Mengurangi Kolesterol: Kefir juga berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol, yang penting untuk kesehatan jantung.
- Membantu Menyembuhkan Maag: Kandungan asam laktat dalam kefir dapat membantu proses penyembuhan membran mukosa yang rusak, sehingga sangat bermanfaat bagi penderita maag.
Kefir susu kambing tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga merupakan pilihan alternatif bagi mereka yang mengalami intoleransi laktosa atau kesulitan mencerna susu sapi. Dengan penelitian ini, FIKES Umsida berkomitmen untuk mendalami lebih lanjut produk-produk fermentasi susu yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Baca Juga : Aromaterapi Lavender dan Murottal Surah Ar-Rahman: Solusi Alami Redakan Nyeri Persalinan
Penelitian tentang waktu inkubasi dan jenis inokulum pada kefir susu kambing menunjukkan bahwa pengaturan kedua faktor ini sangat berpengaruh terhadap kualitas kefir yang dihasilkan. Kefir adalah minuman fungsional yang kaya akan probiotik, dan dengan pengolahan yang tepat, kefir dapat memberikan banyak manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan pencernaan, menurunkan kolesterol, dan mengurangi risiko infeksi.
Sumber : Galuh Ratna Hanum
Penulis : Novia