sumber AI kombinasi

Efek Samping KB Suntik Kombinasi dan Konsistensi Akseptor: Studi Kasus di Sidoarjo

Fikes.umsida.ac.id – Kontrasepsi suntik kombinasi, khususnya yang dilakukan setiap tiga bulan sekali, menjadi salah satu metode kontrasepsi hormonal yang paling banyak digunakan di Indonesia. Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 42,4% wanita usia subur (WUS) memilih KB suntik sebagai metode utama. Popularitas ini tidak lepas dari kemudahan penggunaannya serta efektivitasnya dalam mencegah kehamilan. Namun, di balik keunggulannya, KB suntik kombinasi tidak luput dari tantangan, terutama efek samping hormonal yang ditimbulkannya.

Baca juga: Pemanfaatan Teh Rosella untuk Pendidikan Kewirausahaan Islami di Sekolah: Inovasi Berbasis Kreativitas Siswa

Penelitian yang dilakukan di PBM Desa Suko, Kabupaten Sidoarjo, oleh Paramitha Amelia Kusumawardani dan Hanik Machfudloh, mengungkapkan bahwa hampir semua akseptor KB suntik kombinasi menghadapi efek samping berupa spotting (flek ringan). Spotting terjadi akibat kandungan hormon progestin dalam suntikan yang bekerja mengentalkan lendir serviks, menghambat ovulasi, dan membuat dinding rahim kurang mendukung untuk implantasi. Selain itu, akseptor juga melaporkan gejala seperti perubahan siklus menstruasi, kenaikan berat badan, nyeri payudara, perubahan mood, dan berkurangnya gairah seksual.

Meskipun efek samping ini cukup mengganggu, penelitian membuktikan bahwa spotting tidak memiliki hubungan signifikan dengan kelangsungan penggunaan KB suntik kombinasi. Dengan kata lain, mayoritas pengguna tetap memilih metode ini meskipun menghadapi berbagai efek samping.

sumber AI kombinasi

Sumber AI

Mengapa Akseptor Memilih Bertahan?

Fakta menarik yang ditemukan dari penelitian ini adalah tingkat keberlanjutan penggunaan KB suntik kombinasi yang cukup tinggi. Dari 31 sampel yang diambil, sebanyak 74,19% akseptor tetap melanjutkan penggunaan KB suntik, sementara 25,81% memilih untuk berhenti atau beralih ke metode kontrasepsi lain. Keputusan untuk tetap menggunakan KB suntik didorong oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Efektivitas dan Kepraktisan: Suntikan hanya perlu dilakukan setiap tiga bulan, sehingga dianggap lebih praktis dibandingkan metode lain seperti pil yang memerlukan konsumsi harian.
  • Dukungan Tenaga Kesehatan: Sosialisasi yang baik dari tenaga kesehatan mengenai manfaat KB suntik dan cara mengatasi efek samping menjadi kunci keberhasilan.
  • Kesadaran akan Pentingnya Keluarga Berencana: Akseptor yang memahami pentingnya program KB lebih cenderung bertahan meskipun menghadapi kendala.

Namun, perlu diperhatikan bahwa faktor-faktor tertentu juga dapat memengaruhi keputusan akseptor untuk berhenti. Beberapa di antaranya adalah pengalaman negatif dengan efek samping, pengaruh pasangan atau keluarga, dan kurangnya akses informasi mengenai alternatif metode kontrasepsi.

Strategi Meningkatkan Kepuasan dan Keberhasilan Program KB

Penelitian ini menunjukkan pentingnya peran edukasi dalam mendukung keberhasilan program KB. Minimnya pemahaman mengenai efek samping KB suntik sering kali menjadi kendala utama yang mengakibatkan ketidakpuasan akseptor. Untuk mengatasi hal ini, berikut adalah beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan:

  • Peningkatan Edukasi Akseptor: Tenaga kesehatan perlu memberikan informasi yang komprehensif mengenai cara kerja KB suntik kombinasi, potensi efek samping, dan langkah-langkah untuk mengatasinya. Edukasi ini harus disampaikan secara jelas, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dan dalam suasana yang interaktif.
  • Dukungan Psikologis dan Keluarga: Peran keluarga, terutama pasangan, sangat penting dalam membantu akseptor menghadapi efek samping. Diskusi terbuka dalam keluarga dapat membantu akseptor merasa lebih didukung dan percaya diri dalam melanjutkan metode ini.
  • Alternatif Metode Kontrasepsi: Bagi akseptor yang tidak cocok dengan KB suntik kombinasi, tenaga kesehatan perlu menawarkan pilihan lain seperti pil, implan, atau IUD yang sesuai dengan kebutuhan individu.
  • Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan: Tenaga kesehatan harus dilatih untuk menangani efek samping yang dialami akseptor serta memberikan solusi yang efektif dan ramah pengguna.

Efek samping seperti spotting yang sering terjadi pada pengguna KB suntik kombinasi tidak serta-merta menghentikan mayoritas akseptor untuk melanjutkan penggunaan metode ini. Hal ini menunjukkan bahwa kepraktisan dan efektivitas KB suntik tetap menjadi faktor utama yang mendorong pengguna untuk bertahan. Namun, edukasi yang lebih baik, dukungan keluarga, dan peningkatan kualitas layanan kesehatan masih menjadi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kepuasan akseptor.

Dengan mengatasi tantangan ini, program Keluarga Berencana di Indonesia dapat menjadi lebih efektif dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk sekaligus menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera. Sebagai solusi kontrasepsi yang populer, KB suntik kombinasi memerlukan perhatian khusus untuk memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal oleh para pengguna.

Sumber: Paramitha Amelia Kusumawardani EFEK SAMPING KB SUNTIK KOMBINASI (SPOTTING) DENGAN KELANGSUNGAN AKSEPTOR KB SUNTIK KOMBINASI 

Penulis: Ayunda H

Leave a Reply

Berita Terkini

Dismenore
Mengurangi Dismenore pada Remaja Indonesia: Efektivitas Obat Herbal Kunyit dalam Mengatasi Nyeri Menstruasi
April 27, 2025By
pelatihan poster
BEM FIKES Umsida Gelar Pelatihan Poster untuk Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa dalam Kompetisi Ilmiah
April 26, 2025By
Ekstrak Bunga Pepaya
Ekstrak Bunga PepayaTerbukti Turunkan Risiko Peradangan
March 30, 2025By
Ramadhan Sehat
Ramadhan Sehat Masyarakat Sehat Wujud Nyata Mahasiswa FIKES Umsida Peduli Kesehatan Santri
March 26, 2025By
Safari Ramadhan
Safari Ramadhan IMM Avicenna Tebarkan Kebahagiaan di Panti Asuhan Muhammadiyah Pagesangan
March 19, 2025By
Gebyar Milad IMM
Gebyar Milad IMM ke-61 Meriahkan Ramadan dengan Perlombaan dan Santunan
March 18, 2025By
Panti Asuhan
Gema Ramadhan di Panti Asuhan Ulul Albab HIMA MIK Umsida Wujudkan Kepedulian Sosial dan Spiritualitas di Bulan Penuh Berkah
March 17, 2025By
GRASS
Seminar Pembentukan Kader GRASS Guna Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Sidoarjo
March 6, 2025By

Prestasi

profesi bidan
Mahasiswa Profesi Bidan Fikes Umsida Siap Menjadi Tenaga Kesehatan Profesional dengan 100% Kompeten
April 22, 2025By
Torehkan Prestasi Nasional! Dziya Ulhaq Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara 1 Poster Edukasi Kesehatan Berbasis Visual dan Data
April 21, 2025By
doktor
Dosen FIKES Umsida Raih Gelar Doktor dalam Kebidanan dan Kesehatan Ibu-Anak, Siap Berkontribusi Lebih Besar untuk Dunia Pendidikan
March 5, 2025By
essay
Meraih Juara 2 Essay Ilmiah, Melalui Ajang Midwifery Student National Mahasiswa Fikes Siap Bersaing Tingkat Nasional
March 2, 2025By
Video Edukasi
Mahasiswi Fikes Umsida Sabet Juara 1 Lomba Video Edukasi Nasional di Midwifery Student Competition 2025
March 1, 2025By
Midwifery Student Competition
Ajang Midwifery Student Competition 2025 Buktikan Mahasiswi Fikes Umsida Mampu Raih Prestasi Nasional
February 28, 2025By
sumber istimewah fitriani
Fitrian Desi Prameswari: Lulusan Terbaik TLM UMSIDA yang Inspiratif, Berprestasi, dan Berdaya Juang Tinggi
December 4, 2024By
dok istimewah flash
Inovasi Flash Card Anatomi Medis, Laboran MIK Lolos Kilab 2024
November 15, 2024By

Opini

Kesehatan Global
Menjawab Tantangan Kesehatan Global Lewat Inovasi dan Mutu Pendidikan FIKES Umsida
April 19, 2025By
Insomnia
UMSIDA Tawarkan Keunggulan Akupresure untuk Atasi Insomnia dan Cetak Bidan Profesional
April 18, 2025By
D4 MIK
Peran Strategis D4 MIK Umsida dalam Implementasi RME, Revolusi Digital Pelayanan Kesehatan Dimulai dari Sini!
April 17, 2025By
Laboratorium medis
Mengenal Lebih Dekat Prodi D4 Teknik Laboratorium Medis Umsida: Mencetak Ahli Diagnostik Berbasis Biomolekuler
April 14, 2025By
Lebaran
Lebaran Bijak Menyantap Hidangan Lemak Tinggi Ala Dosen FIKES Umsida
April 1, 2025By