Fikes.umsida.ac.id – Mahasiswa Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) menggelar kegiatan Finalisasi bertajuk “Fisio, Navigate, Live Support Activities, Simulate” yang menjadi momentum penting dalam memperkuat semangat kolaboratif dan keterampilan praktik lapangan.
Kegiatan finalisasi yang berlangsung selama dua hari, pada Sabtu (05/07/2025) dan Minggu (06/07/2025) di Villa Graha Umsida, menghadirkan dosen sekaligus Kepala Program Studi Fisioterapi, Okky Zubairy Abdillah S Fis MKKK, serta melibatkan seluruh mahasiswa dari berbagai angkatan.
Lebih dari sekadar gathering, kegiatan ini memadukan edukasi kesehatan, pelatihan respons tanggap cedera, dan pembangunan karakter kebersamaan.
Adam, mahasiswa Fisioterapi Umsida sekaligus Ketua Pelaksana, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dedikasi dan sinergi mahasiswa dalam menyiapkan diri menghadapi tantangan profesi fisioterapi, khususnya dalam penanganan cedera atlet secara cepat dan tepat.
Pembelajaran Kegiatan Finalisasi Bermakna Melalui Simulasi Cedera Atlet

Salah satu poin penting dalam kegiatan finalisasi ini adalah praktik penanganan pertama saat terjadi cedera pada atlet. Materi ini diberikan secara langsung oleh pemateri berkompeten yang juga merupakan bagian dari civitas akademika Umsida.
Para peserta mendapatkan pemahaman praktis tentang teknik imobilisasi, stabilisasi, serta langkah-langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan di lapangan sebelum korban cedera dibawa ke fasilitas kesehatan.
Materi tersebut dinilai sangat bermanfaat karena disampaikan dalam suasana yang interaktif, didukung dengan simulasi nyata sehingga memudahkan peserta untuk memahami alur tindakan. Tidak hanya teori, mahasiswa diajak langsung untuk mempraktikkan bagaimana merespons cedera seperti ankle sprain, dislokasi, hingga cedera otot ringan.
Ketua pelaksana Adam menegaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan finalisasi ini adalah agar seluruh mahasiswa Fisioterapi, khususnya yang tertarik pada dunia olahraga, memiliki bekal yang cukup dalam penanganan cedera di lapangan. Kegiatan ini sekaligus menegaskan bahwa kompetensi mahasiswa fisioterapi harus dibangun tidak hanya melalui ruang kuliah, tetapi juga melalui pengalaman simulatif yang menyerupai kondisi riil di lapangan.
Kolaborasi, Kebersamaan, dan Pemilihan Kandidat Bupati Fisioterapi
Selain aspek akademik dan praktik, kegiatan ini juga menjadi ruang penguatan relasi sosial antarmahasiswa melalui malam keakraban (makrab) dan sesi pemilihan kandidat Bupati Fisioterapi Umsida. Nuansa demokratis dan semangat kepemimpinan terasa kuat dalam sesi pemilihan tersebut, yang tidak hanya menunjukkan kepedulian mahasiswa terhadap organisasi internal, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran kepemimpinan bagi mereka.
Malam keakraban dirancang sebagai momen membangun kebersamaan lintas angkatan. Mahasiswa diberikan ruang untuk saling mengenal lebih dekat, menjalin kekompakan, dan memperkuat solidaritas. Dalam suasana informal namun penuh makna, peserta berbagi cerita, harapan, dan motivasi mereka dalam menekuni profesi fisioterapi.
Bagi Adam, kegiatan finalisasi ini mencerminkan semangat kolektif yang harus terus dipelihara. “Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa fisioterapi itu solid, kompak, dan punya visi yang sama dalam membangun masa depan yang profesional dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Harapan untuk Keberlanjutan dan Perluasan Dampak Kegiatan
Kegiatan Finalisasi ini bukanlah kegiatan biasa. Di balik nuansa hangat kebersamaan, terdapat nilai-nilai penting yang ingin diwariskan yaitu kepekaan sosial, keterampilan tanggap darurat, dan semangat kolaboratif. Mahasiswa belajar tidak hanya dari teori dan praktik, tetapi juga dari dinamika organisasi dan interaksi sosial.
Adam berharap kegiatan finalisasi ini dapat menjadi program tahunan yang lebih meriah dan inklusif. Ia menyampaikan keinginan agar di tahun berikutnya seluruh mahasiswa Fisioterapi Umsida, tanpa terkecuali, dapat turut serta.
Dengan penyempurnaan konsep, peningkatan jumlah peserta, dan pelibatan lebih luas dari dosen maupun alumni, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi wadah pembinaan karakter dan penguatan kompetensi yang berkesinambungan.
Dari sinilah peran Program Studi S1 Fisioterapi Fikes Umsida semakin nyata terlihat sebagai institusi yang tidak hanya mendorong keunggulan akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai profesionalisme dan tanggung jawab sosial.
Finalisasi “Fisio, Navigate, Live Support Activities, Simulate” menjadi contoh baik dari sinergi mahasiswa dan dosen dalam membentuk lingkungan belajar yang hidup, bermakna, dan berorientasi pada penguatan kompetensi lapangan. Fokus utama pada penanganan cedera atlet menjadikan kegiatan ini relevan dengan tantangan profesi fisioterapi saat ini, terutama di bidang sport physiotherapy.
Semangat kebersamaan yang terbentuk melalui makrab, pelatihan, dan pemilihan kepengurusan internal semakin mempertegas komitmen mahasiswa Fisioterapi Umsida untuk terus tumbuh sebagai komunitas yang solid dan siap terjun ke masyarakat. Melalui kegiatan seperti ini, Fikes Umsida tidak hanya memperkuat branding akademik, tetapi juga menegaskan eksistensinya sebagai kampus pembentuk generasi fisioterapis unggul dan berdaya saing tinggi.
Penulis : Novia