Pranikah

Kenali Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pranikah Remaja, Upaya Fikes Umsida dalam Edukasi Kesehatan.

fikes.umsida.ac.id- Pranikah menjadi salah satu isu penting yang patut mendapat perhatian khusus, terutama di kalangan remaja. Di era digital saat ini, informasi yang mudah diakses tanpa filter sering kali menjerumuskan remaja pada perilaku yang berisiko, termasuk perilaku seksual pranikah.

Baca Juga: Menstruasi Tidak Teratur pada Remaja Kenali Fakta dan Cara Mencegahnya

Masa remaja merupakan fase penting dalam perkembangan individu, penuh gejolak emosi, pencarian identitas, dan seringkali rasa ingin tahu yang besar. Di tengah derasnya arus informasi digital dan pergaulan yang semakin bebas, edukasi tentang kesehatan reproduksi menjadi hal yang krusial.

Riset yang dilakukan oleh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) mengungkap fakta mengejutkan tentang tingginya prevalensi perilaku pranikah pada siswa SMA, yang dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, religiusitas, pengaruh teman sebaya, hingga media sosial. Temuan ini menegaskan pentingnya edukasi kesehatan reproduksi dan penguatan karakter sejak dini untuk membentengi generasi muda dari dampak negatif perilaku pranikah.

Melalui pendekatan ilmiah dan edukatif, penelitian ini tidak hanya mengungkap fakta, tetapi juga menawarkan langkah-langkah pencegahan yang konstruktif demi masa depan generasi muda yang lebih sehat secara fisik maupun mental.

 Perilaku Seksual Pranikah dan Risiko Nyata di Kalangan Remaja

Penelitian yang dilakukan di SMAN 1 Wonoayu ini menggunakan metode cross-sectional dan melibatkan 40 siswa berusia 17–18 tahun sebagai responden. Hasilnya cukup mencengangkan: sebanyak 66% responden menyatakan pernah melakukan perilaku seksual pranikah. Fakta ini menunjukkan urgensi untuk memahami lebih dalam faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan remaja terkait perilaku seksual.

Beberapa dampak serius dari perilaku seksual pranikah yang tidak aman mencakup kehamilan yang tidak diinginkan, risiko penyakit menular seksual, trauma psikologis, hingga gangguan pendidikan. Bahkan, data nasional menunjukkan adanya korelasi antara rendahnya edukasi dan meningkatnya angka pernikahan dini serta aborsi di kalangan remaja.

 Faktor-Faktor yang Berperan dalam Perilaku Seksual Pranikah
Pranikah
Sumber Unplash

Hasil analisis mendalam dari riset ini menyebutkan bahwa terdapat empat faktor utama yang secara signifikan berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja, yaitu:

  1. Pengetahuan
    Remaja dengan pengetahuan rendah mengenai risiko hubungan seksual cenderung melakukan perilaku menyimpang. Riset menunjukkan 64% dari remaja yang berpengetahuan kurang memiliki kecenderungan perilaku seksual pranikah.

  2. Religiusitas
    Tingkat religiusitas terbukti memiliki pengaruh besar. Remaja dengan tingkat religiusitas tinggi (100%) tidak menunjukkan perilaku menyimpang, berbeda jauh dengan mereka yang tingkat religiusitasnya rendah.

  3. Pengaruh Teman Sebaya
    Lingkungan sosial memiliki dampak besar. Remaja dengan pengaruh teman sebaya yang negatif cenderung mengikuti perilaku menyimpang hingga 72,7%, dibandingkan 22,2% dari kelompok dengan pengaruh positif.

  4. Teknologi dan Media Sosial
    Kemudahan akses ke konten seksual melalui media sosial menjadi salah satu faktor pendorong perilaku seksual pranikah. Sebanyak 87,5% remaja yang terpapar konten negatif cenderung melakukan perilaku menyimpang.

Hasil ini selaras dengan penelitian lain yang menunjukkan pentingnya kontrol diri dan pengaruh lingkungan terhadap keputusan seksual remaja.

 Rekomendasi dan Peran Lintas Sektor dalam Pencegahan

Penelitian ini tidak berhenti pada temuan statistik. Dosen Fikes Umsida juga memberikan saran konkret sebagai bentuk tanggung jawab akademik terhadap masyarakat, khususnya dalam membina remaja agar tidak terjebak pada perilaku berisiko. Beberapa rekomendasi utama adalah:

  • Peningkatan Edukasi Reproduksi Sejak Dini
    Materi tentang kesehatan reproduksi perlu menjadi bagian kurikulum sekolah dengan pendekatan yang sesuai usia dan budaya lokal.

  • Kolaborasi Lintas Sektor
    Kementerian Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kominfo, serta sekolah dan orang tua harus berperan aktif. Layanan seperti UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) perlu diberdayakan kembali.

  • Pemberdayaan Remaja melalui Komunitas Positif
    Kegiatan keagamaan, organisasi remaja, dan media sosial dapat menjadi alat positif untuk membentuk karakter dan nilai yang kuat.

  • Pendekatan Digital yang Ramah Remaja
    Dengan perkembangan teknologi, diperlukan edukasi melalui platform digital yang menarik dan interaktif agar informasi yang diterima remaja berasal dari sumber yang valid.

Baca Juga: Edukasi Berbasis Teknologi untuk Pencegahan Komplikasi Postpartum: Inovasi dalam Kesehatan Ibu Nifas

Melalui penelitian ini, Fikes Umsida membuktikan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya akademik, tetapi juga holistik. Remaja adalah aset bangsa, dan investasi terbaik untuk mereka adalah edukasi yang berkualitas dan nilai moral yang kuat.

Sumber: Siti Nur Azizah

Penulis: Novia

Berita Terkini

komprehensif
Apersepsi PKL Komprehensif MIK Umsida Dorong Sinergi Teori Praktik dan Abdimas
September 12, 2025By
HBOT
HBOT Inovasi FIKES Umsida Turunkan Gula Darah dan Perbaiki Kolesterol
September 11, 2025By
pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
kompeten
MIK Umsida Raih 100% Kompeten di UKOM, Bukti Keunggulan Pendidikan Berbasis Kompetensi
September 4, 2025By
Mahasiswa MIK Umsida Sabet Juara 1 Lomba Desain Interface Rekam Medis Elektronik
September 3, 2025By
tim pkm bima
TIM PKM BIMA Umsida Gelar Pendampingan Faster Skate Team, Meningkatkan Kinerja Atlet dengan Digitalisasi Data Latihan
September 2, 2025By
Neuromuscular
Service Activities Neuromuscular Taping dalam Health Science Seminar, Penanganan Nyeri yang Efektif dan Tanpa Efek Samping
August 31, 2025By

Prestasi

pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By
Low Back Pain
Angkat Edukasi tentang Low Back Pain, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Lomba
May 5, 2025By
profesi bidan
Mahasiswa Profesi Bidan Fikes Umsida Siap Menjadi Tenaga Kesehatan Profesional dengan 100% Kompeten
April 22, 2025By
Torehkan Prestasi Nasional! Dziya Ulhaq Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara 1 Poster Edukasi Kesehatan Berbasis Visual dan Data
April 21, 2025By
doktor
Dosen FIKES Umsida Raih Gelar Doktor dalam Kebidanan dan Kesehatan Ibu-Anak, Siap Berkontribusi Lebih Besar untuk Dunia Pendidikan
March 5, 2025By

Opini

DEGENERATIF
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By
Artikel ilmiah
Tangani Keseleo dengan Tepat, Intervensi Fisioterapi Cegah Risiko Cedera Kronis
July 6, 2025By
Digitalisasi
Peran MIK Umsida dalam Digitalisasi Rumah Sakit dan Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan
July 2, 2025By