elektronik

Deteksi Dini dan Intervensi Psikologis Kunci Cegah Hyperemesis pada Ibu Hamil

Fikes.umsida.ac.id – Mual muntah pada kehamilan awal atau emesis gravidarum sering dianggap wajar, namun riset terbaru menunjukkan bahwa faktor psikologis seperti kecemasan dapat memperparah kondisi ini.

Baca Juga: Kolaborasi ITS dan Umsida Perkuat Kader Posyandu untuk Generasi Sehat

“Ada hubungan signifikan antara tingkat kecemasan ibu dengan keparahan emesis gravidarum,” ungkap tim peneliti dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).

Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya deteksi dini dan intervensi psikologis untuk mencegah berkembangnya kondisi serius yang dikenal sebagai hyperemesis gravidarum.

Kecemasan Sebagai Faktor Pemicu
PSIKOLOGI
Sumber: AI

Penelitian yang dilakukan pada 30 ibu hamil trimester pertama di Klinik Umum dan Bersalin Afifa menemukan mayoritas responden mengalami emesis gravidarum tingkat sedang.

Data menunjukkan bahwa ibu dengan kecemasan sedang, hampir seluruhnya (81,8%), juga mengalami mual muntah lebih berat dibanding ibu dengan kecemasan normal.

“Kecemasan membuat tubuh melepaskan hormon adrenalin dan norepinefrin berlebih, yang akhirnya menurunkan aktivitas pencernaan. Inilah yang memicu atau memperparah mual muntah,” jelas peneliti.

Kondisi psikologis yang tidak terkendali berperan sebagai pemicu fisik, sehingga memperlihatkan betapa erat kaitan mental dan kesehatan tubuh selama kehamilan.

Pentingnya Deteksi Dini

Menurut penelitian ini, sebagian besar responden memiliki tingkat stres dan depresi yang normal, namun kecemasan menjadi faktor yang paling menonjol. “Semakin tinggi kecemasan, semakin berat emesis gravidarum yang dialami,” tegas peneliti.

Deteksi dini dengan menggunakan instrumen seperti Depression Anxiety Stress Scale (DASS) dan kuesioner PUQE-24 sangat penting untuk memantau kondisi psikologis dan fisik ibu hamil.

“Hasil screening bisa membantu tenaga kesehatan memberikan intervensi sebelum gejala berkembang menjadi *hyperemesis gravidarum* yang membahayakan ibu dan janin,” tambahnya.

Intervensi dapat berupa edukasi kesehatan, konseling psikologis, hingga program pendampingan untuk membantu ibu hamil mengelola kecemasan. Dengan langkah ini, risiko komplikasi serius dapat diminimalkan.

Arah Intervensi Psikologis dan Harapan
PSIKOLOGI
Sumber: AI

Peneliti menekankan bahwa tenaga kesehatan harus lebih aktif melakukan pendekatan personal kepada ibu hamil. “Menggali penyebab kecemasan dan memberi bimbingan tentang cara mengelola stres bisa jadi langkah awal yang sederhana namun sangat berdampak,” ungkap tim riset.

Selain itu, dukungan keluarga juga berperan penting. Kehadiran suami dan orang terdekat dalam memberikan kenyamanan emosional dapat membantu menurunkan kecemasan ibu.

Penelitian ini juga merekomendasikan agar intervensi psikologis dijadikan bagian integral dalam pelayanan antenatal care.

“Jika kecemasan ibu bisa ditekan sejak dini, maka risiko berkembangnya emesis gravidarum menjadi hyperemesis gravidarum dapat dicegah,” simpul peneliti.

Baca Juga: Kombinasi Modisco dan Akupresur, Strategi Inovatif Fikes Umsida untuk Perbaikan Gizi Balita

Riset ini menegaskan bahwa faktor psikologis, khususnya kecemasan, memiliki peran signifikan dalam memperparah emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama.

Deteksi dini dan intervensi psikologis bukan hanya penting, melainkan kunci untuk mencegah kondisi berkembang menjadi hyperemesis gravidarum. Dengan dukungan tenaga kesehatan dan keluarga, diharapkan ibu hamil dapat menjalani kehamilan lebih sehat, nyaman, dan aman bagi janin.

 

Berita Terkini

Kolaborasi Umsida dan Umla Wujudkan Posyandu Remaja Modern dengan Pasar Gizi dan Pencatatan Digital
November 12, 2025By
Mahasiswa Kebidanan Umsida Praktik Deteksi Dini Perkembangan Balita di TK ABA 1 Candi
November 11, 2025By
BEM dan HIMA FIKES Umsida Resmi Dilantik Siap Wujudkan Generasi Kesehatan Tanggap dan Inovatif
November 10, 2025By
Menteri Kesehatan RI Ajak Umsida Bersinergi Wujudkan Transformasi Kesehatan
November 9, 2025By
FIKES umsida dan Dinkes Sidoarjo Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Program CKG
November 5, 2025By
Fisioterapi Umsida Dukung Kesehatan Peserta dalam Sidoarjo Run & Camp 2025
November 4, 2025By
Mahasiswa MIK UMSIDA Laksanakan Pelayanan Kesehatan
November 3, 2025By
Inovasi Laboran FIKES Umsida: Mannequin Akupresur Cerdas Diperkenalkan di KILab 2025
October 29, 2025By

Prestasi

Laboran MIK Umsida Torehkan Prestasi Lewat Inovasi Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
October 28, 2025By
Kompak dan Membanggakan, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Tingkat Jawa Timur
October 27, 2025By
kupang
Inovasi dari Limbah Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Torehkan Prestasi Nasional lewat Obat Luka Diabetes
October 18, 2025By
paramitha
Paramitha Amelia Peneliti Terbaik Umsida dengan Riset Aktivitas Fisik dan Risiko Depresi Remaja
September 21, 2025By
nurul
Nurul Azizah Dosen Kebidanan Umsida Torehkan Publikasi Scopus Terbaik Life Science
September 20, 2025By
widi arti
Widi Arti Dosen Fisioterapi Umsida Ungkap Kunci Sukses Jadi Peneliti Terbaik
September 17, 2025By
pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By

Opini

3 Tips Masuk Kuliah Kebidanan agar Bisa Menjadi Bidan Profesional
October 30, 2025By
mahasiswa baru
Simak Tips Mahasiswa Baru Fisioterapi dengan Cepat Beradaptasi
October 1, 2025By
latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By