KESEHATAN REMAJA

Edukasi Kesehatan Remaja Pondok An Nur oleh Fikes Umsida, Tingkatkan Kesadaran Hidup Sehat

Fikes.umsida.ac.id – Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, baik secara fisik maupun psikis. Oleh karena itu, pendekatan edukatif sangat dibutuhkan untuk membekali mereka dengan pengetahuan dasar tentang kesehatan secara umum.

Baca Juga : Fikes Umsida Berikan Edukasi Literasi Digital dan Permainan Edukatif Redam Dampak Gadget pada Anak

Melalui dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) Cholifah dan tim, menggelar program pengabdian masyarakat di Pondok An-Nur Tanggulangin dengan fokus utama pada edukasi kesehatan remaja. Kegiatan ini membekali para santri dengan keterampilan memeriksa tekanan darah, kadar hemoglobin, dan gula darah serta memperkuat pemahaman mereka akan pentingnya gaya hidup sehat sejak dini.

Program ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga praktik langsung serta evaluasi komprehensif untuk memastikan transfer pengetahuan berjalan efektif.

Artikel ini menyajikan rangkuman kegiatan, hasil pemeriksaan kesehatan, dan strategi keberlanjutan sebagai kontribusi nyata Fikes Umsida dalam menciptakan generasi remaja yang sadar kesehatan.

Peningkatan Literasi Kesehatan melalui Pelatihan dan Praktik Lapangan
Kesehatan Remaja
Sumber: Fikes Umsida

Kegiatan edukasi kesehatan di Pondok An-Nur Tanggulangin diawali dengan proses identifikasi kebutuhan melalui survei dan diskusi mendalam. Dari hasil identifikasi, disusunlah kurikulum pelatihan yang terdiri atas pengenalan kesehatan umum dan kesehatan reproduksi remaja.

Setelah tahap perencanaan, peserta yang merupakan remaja santri mengikuti sesi pembukaan interaktif untuk membangun suasana belajar yang nyaman dan partisipatif.

Materi disampaikan secara komprehensif oleh tim dosen Fikes Umsida, dengan penyampaian berbasis diskusi dan demonstrasi alat-alat kesehatan. Pelatihan tidak hanya menjelaskan teori tentang pentingnya menjaga tekanan darah, kadar gula, dan hemoglobin, tetapi juga praktik langsung menggunakan alat ukur yang telah disiapkan.

Santri diberikan pelatihan intensif tentang cara mengukur tekanan darah dan suhu tubuh secara mandiri, serta membaca hasilnya dengan benar.

Antusiasme peserta sangat tinggi. Mereka terlibat aktif saat praktik pengukuran tekanan darah dan kadar gula darah, serta berdiskusi mengenai arti penting data kesehatan pribadi. Suasana pelatihan menjadi ruang edukatif yang membentuk kebiasaan baru: mengenali kondisi tubuh secara berkala untuk mencegah risiko penyakit sejak dini.

Hasil Pemeriksaan Menunjukkan Tantangan Kesehatan Remaja

Selama pelaksanaan kegiatan, tim pengabdi dari Fikes Umsida turut melakukan pemeriksaan kesehatan dasar kepada seluruh peserta. Pemeriksaan ini mencakup tiga indikator utama yang berkaitan erat dengan kesehatan remaja, yaitu tekanan darah, kadar hemoglobin, dan gula darah. Hasil yang diperoleh memberikan gambaran kondisi kesehatan nyata yang dihadapi para santri.

Pada aspek tekanan darah, sebagian peserta menunjukkan hasil yang ideal dan masih berada dalam kisaran normal. Namun, tidak sedikit pula yang mulai menunjukkan gejala peningkatan tekanan darah yang seharusnya belum muncul di usia remaja.

Hal ini menjadi sinyal penting bagi kesehatan remaja, bahwa gaya hidup dan kebiasaan remaja saat ini perlu mendapatkan perhatian lebih serius, terutama dalam menjaga pola makan dan aktivitas fisik.

Sementara itu, dari pemeriksaan kadar hemoglobin, sebagian besar remaja tampak memiliki tingkat hemoglobin yang mencukupi. Meski begitu, terdapat juga beberapa peserta yang menunjukkan indikasi kekurangan hemoglobin, yang berisiko menyebabkan gangguan seperti kelelahan, penurunan konsentrasi, hingga anemia. Temuan ini semakin memperkuat pentingnya edukasi tentang asupan gizi, terutama yang kaya zat besi dan protein.

Pada pemeriksaan kadar gula darah, mayoritas peserta menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda gangguan metabolisme gula pada peserta, yang menunjukkan bahwa pengelolaan pola konsumsi makanan dan minuman manis di lingkungan pondok berjalan cukup baik.

Temuan-temuan tersebut menjadi masukan penting bagi tim pengabdi dan pihak pondok untuk merancang tindak lanjut. Beberapa remaja yang menunjukkan potensi risiko diarahkan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan ke fasilitas kesehatan, sementara para pengasuh pondok juga mulai diajak berdiskusi mengenai program kesehatan berkelanjutan yang dapat diterapkan, seperti peningkatan konsumsi makanan bergizi, kegiatan olahraga rutin, dan pemeriksaan kesehatan berkala, hal tersebut merupakan aspek yang vital dalam kesehatan remaja.

Kolaborasi Berkelanjutan antara Akademisi dan Komunitas Pondok

Keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari peran aktif mitra, yaitu Pondok An-Nur Tanggulangin, yang menyediakan fasilitas dan ruang pelatihan serta mendampingi peserta selama praktik berlangsung. Kehadiran mitra sangat membantu kelancaran proses edukasi, terutama dalam membangun kedekatan dan rasa percaya peserta kepada narasumber.

Meski sempat mengalami kendala akibat perubahan mitra dari IPM ke Pondok An-Nur, tim pengabdi mampu beradaptasi dengan baik. Koordinasi dengan mitra yang lebih siap dari sisi pengelolaan dan jadwal membuat program dapat berjalan efektif. Hasil yang dicapai tidak hanya sebatas peningkatan pengetahuan peserta, tetapi juga membentuk kader kesehatan remaja yang mampu meneruskan edukasi ke lingkungan sekitarnya.

Sebagai langkah lanjutan, tim Fikes Umsida akan menyusun dan mendistribusikan leaflet edukatif kepada peserta dan lingkungan pondok. Leaflet ini akan memuat informasi ringkas tentang pencegahan anemia, hipertensi remaja, dan pola hidup sehat. Selain itu, artikel ilmiah dari kegiatan ini juga tengah dipersiapkan untuk dipublikasikan sebagai bentuk kontribusi akademik.

Baca Juga : Pentingnya Asupan Zat Besi untuk Remaja Putri Hindari Anemia dan Dismenore

Program edukasi kesehatan remaja yang dilaksanakan Fikes Umsida di Pondok An-Nur menunjukkan bahwa intervensi berbasis komunitas dapat memberikan dampak nyata. Hasil pemeriksaan kesehatan remaja ini membuka mata bahwa remaja tidak luput dari risiko hipertensi dan anemia. Melalui pelatihan, praktik langsung, dan pendampingan yang intensif, program ini menjadi titik awal penguatan literasi kesehatan di kalangan remaja.

Dukungan mitra dan semangat peserta menjadi modal penting untuk kesinambungan program di masa depan. Fikes Umsida membuktikan komitmennya sebagai institusi yang peduli pada kesehatan remaja, dengan mengusung kolaborasi nyata antara akademisi dan masyarakat.

Sumber : Cholifah

Penulis : Novia

Berita Terkini

Inovasi Laboran FIKES Umsida: Mannequin Akupresur Cerdas Diperkenalkan di KILab 2025
October 29, 2025By
Laboran MIK Umsida Torehkan Prestasi Lewat Inovasi Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
October 28, 2025By
Kompak dan Membanggakan, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Tingkat Jawa Timur
October 27, 2025By
kupang
Inovasi dari Limbah Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Torehkan Prestasi Nasional lewat Obat Luka Diabetes
October 18, 2025By
IPE
Fikes Umsida Hadirkan Inovasi IPE untuk Cetak Tenaga Kesehatan Kolaboratif dan Humanis
October 17, 2025By
turi putih
Mengungkap Pengaruh Ekstrak Bunga Turi Putih terhadap Keseimbangan Elektrolit Ginjal
October 14, 2025By
NYERI
Kompres Dingin Bantu Redakan Nyeri Carpal Tunnel Syndrome Secara Efektif
October 12, 2025By
workshop srikandi
FIKES UMSIDA Gelar Workshop SRIKANDI Hadirkan Inovasi Sistem Terpadu untuk Pengelolaan Praktikum Digital
October 10, 2025By

Prestasi

Laboran MIK Umsida Torehkan Prestasi Lewat Inovasi Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
October 28, 2025By
Kompak dan Membanggakan, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Tingkat Jawa Timur
October 27, 2025By
kupang
Inovasi dari Limbah Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Torehkan Prestasi Nasional lewat Obat Luka Diabetes
October 18, 2025By
paramitha
Paramitha Amelia Peneliti Terbaik Umsida dengan Riset Aktivitas Fisik dan Risiko Depresi Remaja
September 21, 2025By
nurul
Nurul Azizah Dosen Kebidanan Umsida Torehkan Publikasi Scopus Terbaik Life Science
September 20, 2025By
widi arti
Widi Arti Dosen Fisioterapi Umsida Ungkap Kunci Sukses Jadi Peneliti Terbaik
September 17, 2025By
pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By

Opini

mahasiswa baru
Simak Tips Mahasiswa Baru Fisioterapi dengan Cepat Beradaptasi
October 1, 2025By
latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By
Artikel ilmiah
Tangani Keseleo dengan Tepat, Intervensi Fisioterapi Cegah Risiko Cedera Kronis
July 6, 2025By