Komplikasi

Waspada Komplikasi Diam-Diam Mematikan dari Diabetes dan Perubahan Profil Darah

fikes.umsida.ac.id – Diabetes mellitus bukan lagi penyakit yang bisa dianggap sepele. Komplikasi yang menyertainya, seperti ulkus diabetikum, bisa berujung pada amputasi bahkan mengancam nyawa.

Baca Juga: Kenali Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pranikah Remaja, Upaya Fikes Umsida dalam Edukasi Kesehatan.

Namun siapa sangka, petunjuk awal dari komplikasi tersebut bisa terbaca dari profil darah pasien? Melalui riset mendalam, dosen-dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) berhasil mengungkap hubungan tersembunyi antara kadar glukosa darah dan profil hematologi pada pasien diabetes. Riset ini tak hanya penting secara akademik, tapi juga bisa menjadi alarm dini bagi masyarakat untuk lebih peduli pada kondisi tubuh mereka sendiri.

 Kenali Gejala Tersembunyi dan  Waspada Komplikasi
Komplikasi
Sumber AI

Diabetes mellitus (DM) bukan hanya tentang kadar gula yang melonjak atau suntikan insulin yang wajib. Lebih dari itu, DM adalah penyakit metabolik kronis yang memiliki “sisi gelap” berupa komplikasi serius—seperti ulkus diabetikum, luka kronis pada kaki yang berisiko amputasi. Riset yang dilakukan oleh tim dosen dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), yaitu Andika Aliviameita, Puspitasari, Yanik Purwanti, dan Silvia Ariyanti, membawa kita menelisik lebih dalam bahaya tersembunyi dari penyakit ini.

Dengan melibatkan 30 pasien penderita diabetes mellitus yang mengalami ulkus diabetikum, penelitian ini mengupas hubungan antara kadar glukosa darah yang tinggi dan perubahan pada profil hematologi, seperti hemoglobin, hematokrit, hingga laju endap darah (LED). Mereka menggunakan metode eksperimen laboratorik dengan alat hematology analyzer dan pengujian POCT (Point of Care Testing).

Dari data yang diperoleh, rerata kadar glukosa pasien berada di angka mencengangkan: 311 mg/dL. Angka ini sudah sangat jauh di atas normal dan menjadi sinyal bahaya atas komplikasi yang mungkin sedang dan akan terjadi. Fakta mengejutkan lainnya adalah sebagian besar pasien adalah perempuan dengan rentang usia 50–59 tahun. Ini sejalan dengan data nasional yang menunjukkan tren kenaikan kasus diabetes di kalangan perempuan usia produktif dan lanjut.

Darah Tak Pernah Bohong: Bukti Ilmiah yang Terungkap dari Riset

Apa yang terjadi dalam tubuh penderita diabetes dengan ulkus? Riset ini menemukan bahwa hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) ternyata punya hubungan kuat dengan beberapa parameter hematologi.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa kadar glukosa darah memiliki korelasi signifikan dengan:

  • Hemoglobin (p = 0,013)

  • Hematokrit (HCT) (p = 0,011)

  • Mean Corpuscular Volume (MCV) (p = 0,044)

  • Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) (p = 0,048)

  • Laju Endap Darah (LED) (p = 0,010)

Artinya, ketika glukosa darah meningkat, kondisi darah seseorang juga berubah. Misalnya, LED yang tinggi menandakan adanya peradangan dalam tubuh. Hal ini sesuai dengan teori bahwa diabetes, khususnya yang telah berkembang menjadi ulkus, memiliki komponen inflamasi kronik.

Namun, menariknya, tidak semua parameter darah menunjukkan hubungan yang bermakna. Jumlah eritrosit, leukosit, trombosit, dan MCHC tidak memperlihatkan korelasi yang signifikan dengan kadar gula darah dalam penelitian ini. Meski begitu, angka-angka dari pasien tetap menunjukkan peningkatan jumlah leukosit (56,7%) dan trombosit (26,7%), yang bisa menjadi indikasi respons tubuh terhadap infeksi atau luka kronis seperti ulkus diabetikum.

Dampak dan Harapan: Riset Lokal yang Relevan Secara Global

Temuan dari riset ini tidak hanya penting secara klinis, tapi juga strategis dalam pengelolaan pasien diabetes secara preventif dan rehabilitatif. Dalam konteks pelayanan kesehatan, terutama di fasilitas seperti Rumah Luka Wonoayu Sidoarjo yaitu tempat penelitian ini berlangsung, informasi ini dapat membantu tim medis membuat pendekatan yang lebih terukur dan berbasis data dalam menangani pasien DM dengan komplikasi luka.

Selain itu, artikel ini memperkuat pentingnya pemeriksaan hematologi rutin pada pasien diabetes, terutama mereka yang berisiko tinggi mengalami ulkus. Kadar glukosa darah bisa menjadi kunci pembuka, namun kondisi darah secara keseluruhan bisa menjadi cermin yang lebih jujur dari apa yang sedang tubuh alami.

Tak hanya untuk dunia medis, riset ini juga punya dampak besar untuk masyarakat. Dosen-dosen Fikes Umsida membuktikan bahwa penelitian kolaboratif dan berbasis kasus lokal bisa menjawab tantangan kesehatan global. Semangat mereka tak hanya berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi, tetapi juga memperkuat peran kampus dalam memperjuangkan kesehatan masyarakat.

Baca Juga :  Pengaruh Kontrasepsi Suntik terhadap Glukosa Darah: Progestin Lebih Berisiko dari Kombinasi

Penelitian ini membuka mata kita bahwa di balik setiap tetes darah pasien diabetes, ada kisah biologis yang bisa menjadi peringatan dini. Maka dari itu, jangan pernah remehkan perubahan sekecil apapun pada tubuh.

 Kenali Gejala Tersembunyi dan  Waspada Komplikasi melalui riset, edukasi, dan tindakan preventif yang kuat, kita bisa menekan laju komplikasi diabetes sebelum semuanya terlambat.

Sumbera: Andika Aliviameita

Penulis : Novia

Berita Terkini

titik temu
IMM Avicenna Gelar Titik Temu, Jalan Sunyi Para Penggerak Menyuarakan Dakwah dan Refleksi
May 31, 2025By
Renal Data
Inovasi Fikes Umsida melalui Aplikasi Renal Data sebagai Penjaga Kualitas Layanan Hemodialisis di RS Muhammadiyah Lamongan
May 28, 2025By
SPGDT
Pelatihan SPGDT Tingkatkan Kesiapsiagaan Mahasiswa FIKES Umsida Hadapi Gawat Darurat
May 24, 2025By
inovasi handbook
Siapkan Prodi Profesi Fisioterapi dan Inovasi Handbook sebagai Pembelajaran Klinis , Fikes Umsida Gelar Diskusi Kolaboratif dengan RSUD R. T. Notopuro Sidoarjo
May 22, 2025By
Fi-Fest
Fi-Fest 2025: Kolaborasi Meningkatkan Prestasi Mahasiswa di Fikes Umsida
May 17, 2025By
Analisis Gas Darah
Kuliah Tamu D4 TLM Umsida Angkat Tema Analisis Gas Darah untuk Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa
May 10, 2025By
baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By

Prestasi

baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By
Low Back Pain
Angkat Edukasi tentang Low Back Pain, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Lomba
May 5, 2025By
profesi bidan
Mahasiswa Profesi Bidan Fikes Umsida Siap Menjadi Tenaga Kesehatan Profesional dengan 100% Kompeten
April 22, 2025By
Torehkan Prestasi Nasional! Dziya Ulhaq Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara 1 Poster Edukasi Kesehatan Berbasis Visual dan Data
April 21, 2025By
doktor
Dosen FIKES Umsida Raih Gelar Doktor dalam Kebidanan dan Kesehatan Ibu-Anak, Siap Berkontribusi Lebih Besar untuk Dunia Pendidikan
March 5, 2025By
essay
Meraih Juara 2 Essay Ilmiah, Melalui Ajang Midwifery Student National Mahasiswa Fikes Siap Bersaing Tingkat Nasional
March 2, 2025By
Video Edukasi
Mahasiswi Fikes Umsida Sabet Juara 1 Lomba Video Edukasi Nasional di Midwifery Student Competition 2025
March 1, 2025By

Opini

D4 MIK Fikes Umsida
D4 MIK Fikes Umsida Siapkan Mahasiswa Melek Teknologi dan Siap Hadapi Era Digitalisasi
June 2, 2025By
Pancaroba
Waspadai Dampak Musim Pancaroba terhadap Kesehatan Kulit Berdasarkan Kajian Ilmiah Fikes Umsida
May 30, 2025By
tubuh mudah lelah
Tips Mencegah Tubuh Mudah Lemah, Fisioterapi Umsida ungkap Gerak Kecil Dampak Besar
May 23, 2025By
Kesehatan Jantung
Mulailah Merawat Kesehatan Jantung Sejak Dini, Dosen Fikes Umsida Ungkap Untuk Hidup Sehat yang Lebih Lama
May 6, 2025By
Kesehatan Global
Menjawab Tantangan Kesehatan Global Lewat Inovasi dan Mutu Pendidikan FIKES Umsida
April 19, 2025By