Point of Care Testing

Metode Point of Care Testing (POCT) untuk Pemeriksaan Hemoglobin Efektif Tingkatkan Akses Kesehatan Ibu Hamil dan Dukung SDGs

Fikes.umsida.ac.id – Dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama SDG 3 tentang kesehatan yang baik dan SDG 5 tentang kesetaraan akses layanan, hadirnya metode Point of Care Testing (POCT) sebagai solusi cepat dan efisien menjadi unggulan baru dalam pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil.

Baca Juga : 7 Keunggulan Kunyit yang Terbukti Ilmiah Berdasarkan Riset Dosen FIKES Umsida

Anemia pada ibu hamil masih menjadi masalah serius di Indonesia. Data Riskesdas 2018 mencatat angka kejadian anemia meningkat signifikan dari 37,1% (2013) menjadi 48,9% (2018). Kondisi ini berisiko tinggi terhadap kehamilan, termasuk menyebabkan afiksia neonatorum dan gangguan perkembangan janin.

Keunggulan POCT sebagai Solusi Pemeriksaan Cepat dan Praktis di Layanan Primer
Point of care testing
Sumber : AI

Metode POCT merupakan sistem pemeriksaan laboratorium langsung di tempat layanan tanpa perlu peralatan besar dan kompleks. Dalam studi yang dilakukan oleh tim dosen Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida), POCT terbukti memberikan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin yang cepat, mudah, dan akurat. Alat POCT seperti Easy Touch GCHb memungkinkan tenaga kesehatan memeriksa Hb ibu hamil dalam hitungan menit, bahkan di lokasi dengan keterbatasan fasilitas.

Keunggulan POCT dibanding metode sianmethemoglobin yang digunakan di laboratorium besar meliputi:

  • Portabilitas tinggi: Dapat digunakan di puskesmas pembantu, posyandu, hingga daerah terpencil.

  • Waktu pemeriksaan cepat: Hasil bisa langsung diperoleh dalam beberapa menit.

  • Penggunaan darah kapiler: Minim risiko, cukup dari ujung jari, tidak memerlukan alat venopungsi.

Dalam konteks SDG 3 yang bertujuan menjamin kehidupan sehat dan kesejahteraan, kemudahan akses POCT menjawab kebutuhan pemeriksaan dini pada ibu hamil yang jauh dari laboratorium konvensional. Ini sangat relevan untuk memperluas cakupan pemeriksaan anemia, terutama di wilayah dengan keterbatasan sumber daya.

Akurasi dan Efisiensi Point of Care Testing  sebagai Penunjang Diagnostik yang Andal

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Sukodono, Sidoarjo, Point of Care Testing (POCT) menunjukkan hasil pemeriksaan hemoglobin yang secara statistik tidak berbeda signifikan jika dibandingkan dengan metode sianmethemoglobin menggunakan darah vena. Artinya, POCT cukup akurat untuk skrining anemia pada ibu hamil. Meskipun ditemukan perbedaan signifikan antara POCT darah vena dan metode sianmethemoglobin, hal ini justru menegaskan pentingnya pemahaman penggunaan POCT sesuai jenis sampel.

Keunggulan teknis POCT terletak pada:

  • Teknologi biosensor yang mengubah interaksi kimia darah dengan elektroda strip menjadi nilai digital.

  • Stabilitas alat yang tinggi dalam berbagai kondisi lapangan.

  • Risiko minimal terhadap kontaminasi, karena menggunakan reagen tertutup dan tidak memerlukan laboratorium steril.

Faktor-faktor ini menjadikan Point of Care Testing sebagai alternatif yang layak digunakan secara nasional dalam program skrining hemoglobin pada ibu hamil. Ketika metode ini digunakan secara luas, maka upaya pengurangan angka anemia akan jauh lebih efektif.

Kontribusi Nyata POCT terhadap Pencapaian SDGs Kesehatan dan Inklusi Pelayanan

Program pemeriksaan hemoglobin menggunakan Point of Care Testing sangat sejalan dengan agenda SDGs, terutama:

  • SDG 3 (Good Health and Well-Being): Dengan mempermudah deteksi anemia, risiko komplikasi kehamilan bisa ditekan secara signifikan. Hal ini juga berkontribusi terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi.

  • SDG 5 (Gender Equality): Memberikan akses pemeriksaan kesehatan yang setara bagi perempuan, terutama di wilayah dengan keterbatasan fasilitas.

  • SDG 10 (Reduced Inequalities): Meminimalkan kesenjangan pelayanan laboratorium antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Implementasi Point of Care Testing di layanan primer memberikan dampak luas:

  • Mempercepat pengambilan keputusan klinis, seperti pemberian suplemen zat besi atau rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan.

  • Meningkatkan partisipasi ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan, karena prosesnya cepat dan tidak menakutkan.

  • Mengurangi beban laboratorium pusat, karena diagnosis awal sudah bisa dilakukan di tingkat puskesmas atau polindes.

Dengan demikian, POCT tidak hanya alat bantu diagnostik, tetapi instrumen strategis dalam memperkuat sistem kesehatan berbasis komunitas. Ketika tenaga medis di lini terdepan dilengkapi dengan teknologi ini, maka cita-cita pelayanan kesehatan merata akan semakin dekat terwujud.

Baca Juga: Waspadai Dampak Musim Pancaroba terhadap Kesehatan Kulit Berdasarkan Kajian Ilmiah Fikes Umsida

Penggunaan metode Point of Care Testing dalam pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil merupakan inovasi unggul yang layak diarusutamakan dalam strategi nasional pengendalian anemia. Keunggulannya dalam hal kecepatan, kemudahan, dan akurasi menjadikan POCT sebagai alat penting dalam mendukung SDGs, khususnya di sektor kesehatan dan kesetaraan layanan.

Hasil riset Fikes Umsida menunjukkan bahwa Point of Care Testing dapat menjadi standar baru untuk skrining anemia di layanan dasar, membuka akses layanan lebih luas bagi ibu hamil, dan mempercepat upaya pencegahan komplikasi kehamilan.

Dumber : Puspitasari

Penulis : Novia

Berita Terkini

kupang
Inovasi dari Limbah Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Torehkan Prestasi Nasional lewat Obat Luka Diabetes
October 18, 2025By
IPE
Fikes Umsida Hadirkan Inovasi IPE untuk Cetak Tenaga Kesehatan Kolaboratif dan Humanis
October 17, 2025By
turi putih
Mengungkap Pengaruh Ekstrak Bunga Turi Putih terhadap Keseimbangan Elektrolit Ginjal
October 14, 2025By
NYERI
Kompres Dingin Bantu Redakan Nyeri Carpal Tunnel Syndrome Secara Efektif
October 12, 2025By
workshop srikandi
FIKES UMSIDA Gelar Workshop SRIKANDI Hadirkan Inovasi Sistem Terpadu untuk Pengelolaan Praktikum Digital
October 10, 2025By
Elektronik
Rekam Medis Elektronik Tingkatkan Efisiensi Administrasi Kesehatan di Era Digital
October 3, 2025By
pembekalan
Pembekalan Profesi Bidan Umsida 2025 Siapkan Mahasiswa Jadi Tenaga Kesehatan Andal dan Humanis
September 29, 2025By
Fortama
Fortama Fikes Umsida 2025, Cetak Generasi Sehat, Tangguh, dan Siap Mengabdi
September 27, 2025By

Prestasi

kupang
Inovasi dari Limbah Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Torehkan Prestasi Nasional lewat Obat Luka Diabetes
October 18, 2025By
paramitha
Paramitha Amelia Peneliti Terbaik Umsida dengan Riset Aktivitas Fisik dan Risiko Depresi Remaja
September 21, 2025By
nurul
Nurul Azizah Dosen Kebidanan Umsida Torehkan Publikasi Scopus Terbaik Life Science
September 20, 2025By
widi arti
Widi Arti Dosen Fisioterapi Umsida Ungkap Kunci Sukses Jadi Peneliti Terbaik
September 17, 2025By
pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By

Opini

mahasiswa baru
Simak Tips Mahasiswa Baru Fisioterapi dengan Cepat Beradaptasi
October 1, 2025By
latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By
Artikel ilmiah
Tangani Keseleo dengan Tepat, Intervensi Fisioterapi Cegah Risiko Cedera Kronis
July 6, 2025By