SADARI

Pentingnya SADARI tentang Deteksi Dini Kanker Payudara, Riset Fikes Umsida Ungkap Seberapa SADARI Wanita

fikes.umsida.ac.id – Pengetahuan tentang kanker payudara sangat penting untuk perempuan, termasuk remaja putri. Menyadari hal tersebut, penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Manajemen Informasi Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ( MIK Umsida) mengangkat topik deteksi dini kanker payudara melalui praktik SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).

Baca Juga : Mulailah Merawat Kesehatan Jantung Sejak Dini, Dosen Fikes Umsida Ungkap Untuk Hidup Sehat yang Lebih Lama

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara dan sejauh mana praktik SADARI dilakukan.

Latar Belakang Pentingnya SADARI dalam Deteksi Dini Kanker Payudara

Kanker payudara adalah salah satu penyebab utama kematian pada wanita di seluruh dunia. Di Indonesia, prevalensinya menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan angka kematian yang cukup tinggi.

Oleh karena itu, deteksi dini menjadi kunci dalam meningkatkan angka kesembuhan. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan secara rutin oleh perempuan untuk mendeteksi adanya tanda-tanda kanker payudara sejak dini.

Penelitian ini dilaksanakan di Prodi Manajemen Informasi Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (MIK Umsida), dengan melibatkan 35 mahasiswa sebagai responden. Mereka diminta untuk mengisi kuesioner terkait pengetahuan tentang Pemeriksaan payudara sendiri dan teknik deteksi dini kanker payudara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang SADARI, yang berhubungan dengan praktik yang cukup baik dalam melakukan pemeriksaan.

Proses Penelitian dan Metodologi yang Digunakan

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survei cross-sectional, yang menyebarkan kuesioner online kepada 35 mahasiswa. Kuesioner tersebut mengukur pengetahuan responden tentang deteksi dini kanker payudara dan praktik Pemeriksaan payudara sendiri mereka.

Proses ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup, dan praktik Pemeriksaan payudara sendiri mereka juga cukup baik.

Penting untuk dicatat bahwa pengetahuan yang cukup tentang kanker payudara dan teknik SADARI mendorong perempuan untuk lebih sadar akan kesehatan payudara mereka. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pengetahuan mempengaruhi perilaku, di mana seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik cenderung melakukan tindakan pencegahan yang lebih baik pula.

Pentingnya Edukasi dan Implementasi SADARI di Kalangan Remaja

Pendidikan mengenai deteksi dini kanker payudara harus dimulai sejak usia muda. Salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran adalah dengan mengajarkan teknik SADARI di sekolah-sekolah atau di kalangan remaja. Pemahaman yang baik tentang teknik pemeriksaan ini akan memungkinkan mereka untuk lebih peka terhadap perubahan yang terjadi pada payudara mereka dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika diperlukan.

Selain itu, pemberian informasi melalui berbagai media edukatif juga sangat penting untuk memperluas pemahaman remaja tentang pentingnya deteksi dini. Dengan adanya edukasi yang baik, perempuan dapat memanfaatkan teknik SADARI sebagai alat untuk mencegah kanker payudara dengan deteksi lebih awal. Proses ini menjadi sangat penting dalam menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap kesehatan tubuh mereka, terutama kesehatan payudara.

Langkah-Langkah Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
  1. Persiapan

    • Lakukan pemeriksaan sebulan sekali, sebaiknya seminggu setelah menstruasi selesai.

    • Pilih tempat yang terang dan cermin untuk melihat perubahan pada payudara.

  2. Pemeriksaan di Depan Cermin

    • Berdiri tegak, lengan di samping tubuh, dan periksa bentuk payudara secara keseluruhan untuk melihat perubahan ukuran, bentuk, warna kulit, atau cairan yang keluar dari puting.

  3. Pemeriksaan dengan Posisi Berbaring

    • Berbaring dengan bantal kecil di bawah bahu dan tangan di belakang kepala. Gunakan tiga jari tangan untuk meraba seluruh permukaan payudara, mulai dari luar menuju puting. Lakukan pada kedua payudara.

  4. Periksa Puting Payudara

    • Periksa dengan memijat lembut puting untuk mendeteksi adanya cairan abnormal selain ASI.

  5. Pemeriksaan Berdiri

    • Berdiri tegak dan ulangi pemeriksaan untuk memastikan tidak ada perubahan yang terlewat.

Segera Periksa ke Dokter jika:

  • Ditemukan benjolan keras atau tidak biasa.

  • Terjadi perubahan bentuk atau warna kulit payudara.

  • Cairan abnormal keluar dari puting.

SADARI adalah langkah awal penting dalam deteksi dini kanker payudara. Jika ada tanda-tanda mencurigakan, segera hubungi dokter.

Baca Juga : Scientometric Analysis Penerimaan Pengguna terhadap Teknologi dalam Layanan Kesehatan

Melalui penelitian ini, diketahui bahwa pengetahuan remaja tentang deteksi dini kanker payudara berdasarkan praktik SADARI sebagian besar cukup. Dengan peningkatan pengetahuan, praktik SADARI dapat dilakukan dengan lebih baik. Oleh karena itu, edukasi tentang teknik SADARI harus terus diperkenalkan di kalangan remaja, guna meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara dan mengurangi angka kejadian kanker payudara yang terlambat diketahui.

Sumber : Nurul Azizah

Penulis : Novia

Berita Terkini

pembekalan
Pembekalan Profesi Bidan Umsida 2025 Siapkan Mahasiswa Jadi Tenaga Kesehatan Andal dan Humanis
September 29, 2025By
Fortama
Fortama Fikes Umsida 2025, Cetak Generasi Sehat, Tangguh, dan Siap Mengabdi
September 27, 2025By
kisi-kisi
Workshop Penyusunan Kisi-Kisi Fikes Umsida, Dorong Implementasi OBE yang Berkualitas
September 26, 2025By
kader posyandu
Kolaborasi ITS dan Umsida Perkuat Kader Posyandu untuk Generasi Sehat
September 24, 2025By
simulasi
Umsida Jadi Tuan Rumah Simulasi OSCE 2025 Bukti Fikes Kian Dikenal di Jawa Timur
September 22, 2025By
data kesehatan
MIK Umsida Ungkap Data Kesehatan dan Teknologi Digital Kunci Transformasi Kebijakan Publik
September 19, 2025By
komprehensif
Apersepsi PKL Komprehensif MIK Umsida Dorong Sinergi Teori Praktik dan Abdimas
September 12, 2025By
HBOT
HBOT Inovasi FIKES Umsida Turunkan Gula Darah dan Perbaiki Kolesterol
September 11, 2025By

Prestasi

paramitha
Paramitha Amelia Peneliti Terbaik Umsida dengan Riset Aktivitas Fisik dan Risiko Depresi Remaja
September 21, 2025By
nurul
Nurul Azizah Dosen Kebidanan Umsida Torehkan Publikasi Scopus Terbaik Life Science
September 20, 2025By
widi arti
Widi Arti Dosen Fisioterapi Umsida Ungkap Kunci Sukses Jadi Peneliti Terbaik
September 17, 2025By
pangan
MIK Umsida Temukan Inovasi Pangan Lokal dan Digitalisasi untuk Cegah Stunting, Sukses Lolos RISTEKDIKTI 2025 Skema Pemberdayaan Masyarakat
September 10, 2025By
kilab
Kebidanan Umsida Sukses Lolos Kilab 2025 Kemdikti Saintek dengan Mannequin Akupresur Inovatif Berindikator LED dan Audio
September 5, 2025By
baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By
Low Back Pain
Angkat Edukasi tentang Low Back Pain, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Lomba
May 5, 2025By

Opini

latihan interval
Gaya Hidup Remaja dan Ancaman Penyakit Degeneratif, TLM Umsida Ungkap Fakta Mengejutkan
September 15, 2025By
R.I.C.E
Strategi Fisioterapi untuk Pemulihan Cedera Otot, Cara Cepat dan Tepat Kembali Berolahraga
September 1, 2025By
kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By
Artikel ilmiah
Tangani Keseleo dengan Tepat, Intervensi Fisioterapi Cegah Risiko Cedera Kronis
July 6, 2025By
Digitalisasi
Peran MIK Umsida dalam Digitalisasi Rumah Sakit dan Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan
July 2, 2025By