sumber pexels hematologia

Meningkatkan Pemahaman Hematologi pada Pasien Diabetes Tipe II: Studi Fikes Umsida

Fikes.umsida.ac.id – Penelitian yang dilakukan oleh Miftahul Mushlih dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) menyoroti perbedaan karakter hematologi, khususnya jumlah sel darah merah (RBC) dan hemoglobin (HGB), pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II (DMT2) dengan ulkus dan tanpa ulkus. Hasil penelitian ini memberikan wawasan penting tentang pentingnya identifikasi awal kondisi hematologi untuk pengobatan yang lebih baik pada pasien DMT2.

Baca juga: Mengenal 8 Langkah Penting dalam Penelitian Perbandingan Sel Darah Merah pada Pasien Diabetes Tipe II dengan dan tanpa Ulkus

Ulkus sebagai Komplikasi DMT2

Diabetes Mellitus Tipe II adalah gangguan metabolik kronis yang kerap menimbulkan komplikasi, salah satunya ulkus diabetik. Komplikasi ini disebabkan oleh kelainan pembuluh darah perifer dan trauma yang terjadi pada pasien DMT2. Sekitar 15% penderita DMT2 mengalami ulkus diabetik, dan dalam kondisi berat, ulkus ini dapat menyebabkan amputasi untuk mencegah komplikasi lebih luas.

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa ulkus pada penderita DMT2 dapat memengaruhi parameter hematologi, seperti jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin. Namun, informasi mendalam tentang karakter hematologi pada penderita ulkus diabetik masih terbatas, sehingga penelitian ini berfokus pada perbandingan karakter hematologi antara pasien DMT2 dengan ulkus dan tanpa ulkus.

sumber pexels hematologia

Sumber Pexels

Metode Penelitian Yang Digunakan

Penelitian deskriptif analitik ini melibatkan 29 sampel pasien DMT2, terdiri dari 10 pasien dengan ulkus diabetik yang diambil dari Rumah Luka Sidoarjo dan 19 pasien tanpa ulkus dari berbagai pusat kesehatan di Sidoarjo. Pengumpulan sampel darah dilakukan dengan menggunakan hematology analyzer Sysmex Kx-21N untuk mengukur parameter hematologi, seperti RBC, HGB, hematokrit (HCT), dan parameter lainnya.

Hasil Perhitungan Jumlah Sel Darah Merah

Analisis statistik dilakukan dengan uji Independent T-test dan Mann-Whitney U test, tergantung pada hasil uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada jumlah sel darah merah (RBC) dan kadar hemoglobin (HGB) antara pasien DMT2 dengan ulkus dan tanpa ulkus:
– RBC: Pasien dengan ulkus memiliki rata-rata RBC sebesar 3,77 ± 1,03 x 100/µL, sedangkan pasien tanpa ulkus sebesar 4,56 ± 0,55 x 100/µL (p = 0,012).
– HGB: Rata-rata HGB pada pasien dengan ulkus adalah 10,14 ± 2,33 g/dL, lebih rendah dibandingkan pasien tanpa ulkus yang mencapai 12,67 ± 2,06 g/dL (p = 0,006).

Parameter lainnya, seperti hematokrit (HCT) dan volume rata-rata sel darah merah (MCV), juga menunjukkan perbedaan, meskipun tidak signifikan secara statistik.

Hubungan Anemia dan Ulkus pada DMT2

Penurunan RBC dan HGB pada pasien dengan ulkus diabetik dapat dikaitkan dengan komplikasi mikrovascular, seperti nefropati, retinopati, dan neuropati. Kondisi ini dapat memperlambat penyembuhan luka dan meningkatkan risiko komplikasi lebih lanjut, seperti amputasi.

Anemia pada pasien DMT2 dengan ulkus juga dilaporkan sebagai efek samping dari stres oksidatif akibat peningkatan kadar gula darah. Proses ini memengaruhi membran sel darah merah, menyebabkan hemolisis, dan mengurangi kadar HGB serta RBC. Faktor lain yang berkontribusi meliputi usia, neuropati distal, deformitas kaki, dan riwayat trauma.

Rekomendasi Pengobatan Pada Hematologi

Identifikasi awal kadar hemoglobin sangat disarankan untuk pengelolaan yang lebih baik pada pasien DMT2, terutama mereka yang memiliki risiko tinggi mengalami ulkus diabetik. Pemeriksaan rutin parameter hematologi dapat membantu mencegah komplikasi serius, seperti gagal ginjal atau hipertensi akibat anemia.

Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pemeriksaan hematologi dalam pengelolaan pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Perbedaan signifikan pada jumlah RBC dan HGB antara pasien dengan dan tanpa ulkus menunjukkan perlunya perhatian khusus terhadap kondisi hematologi pasien DMT2. Langkah ini tidak hanya membantu mencegah komplikasi lebih lanjut tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pasien.

Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga medis dalam mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif bagi penderita DMT2, khususnya mereka yang mengalami ulkus diabetik. Identifikasi awal dan manajemen yang tepat adalah kunci untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Sumber: Sumber: Miftahul Mushlih Difference of Red Blood Cell Count (RBC) Levels in Diabetes Mellitus Type II with Ulcers and without Ulcers

Penulis: Ayunda H

Leave a Reply

Berita Terkini

MASSAGE
Teknik Massage Optimalisasi Performa Atlet Tapak Suci UMSIDA Teknik Massage, Solusi untuk Pemulihan dan Meningkatkan Kinerja
August 24, 2025By
SNIFEST
FIKES Umsida Gelar SNIFEST 2025 Optimalkan Pengendalian Tuberkulosis dengan Sinergi Digital dan Klinis
August 23, 2025By
SENSMIK
SENSMIK 2025 Ungkap Transformasi Digital RME untuk Visualisasi Data Kesehatan Lebih Informatif
August 22, 2025By
MIK Umsida
MIK Umsida Ungkap Tantangan Infrastruktur dan SDM dalam Implementasi Rekam Medis Elektronik
August 21, 2025By
DAUN KEDONDONG
Mitos Herbal Terbongkar Ekstrak Daun Kedondong Tak Hambat Jamur Trichophyton
August 20, 2025By
BUAH NAGA PUTIH
Rahasia Kulit Buah Naga Putih yang Mengejutkan Ampuh Tingkatkan Darah pada Anemia
August 19, 2025By
Xpertise
FIKES Xpertise: Mengedukasi Generasi Muda tentang Kesehatan Remaja untuk Masa Depan yang Sehat
August 17, 2025By
CHS
FIKES CHS UMSIDA: Inovasi Layanan Kesehatan Gratis untuk Masyarakat Sidoarjo
August 16, 2025By

Prestasi

baik sekali
S1 Fisioterapi Umsida Raih Akreditasi Baik Sekali, Buktikan Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 8, 2025By
Kespro
Mengangkat Isu Kespro Disabilitas, Mahasiswa Kebidanan Fikes Umsida Raih Juara 2 Lomba Poster Kesehatan
May 7, 2025By
Low Back Pain
Angkat Edukasi tentang Low Back Pain, Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara Lomba
May 5, 2025By
profesi bidan
Mahasiswa Profesi Bidan Fikes Umsida Siap Menjadi Tenaga Kesehatan Profesional dengan 100% Kompeten
April 22, 2025By
Torehkan Prestasi Nasional! Dziya Ulhaq Mahasiswa Fisioterapi Umsida Raih Juara 1 Poster Edukasi Kesehatan Berbasis Visual dan Data
April 21, 2025By
doktor
Dosen FIKES Umsida Raih Gelar Doktor dalam Kebidanan dan Kesehatan Ibu-Anak, Siap Berkontribusi Lebih Besar untuk Dunia Pendidikan
March 5, 2025By
essay
Meraih Juara 2 Essay Ilmiah, Melalui Ajang Midwifery Student National Mahasiswa Fikes Siap Bersaing Tingkat Nasional
March 2, 2025By
Video Edukasi
Mahasiswi Fikes Umsida Sabet Juara 1 Lomba Video Edukasi Nasional di Midwifery Student Competition 2025
March 1, 2025By

Opini

kurikulum
Implementasi Kurikulum Hybrid Rekam Medis, Upaya Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa MIK Umsida di Era Digital
July 7, 2025By
Artikel ilmiah
Tangani Keseleo dengan Tepat, Intervensi Fisioterapi Cegah Risiko Cedera Kronis
July 6, 2025By
Digitalisasi
Peran MIK Umsida dalam Digitalisasi Rumah Sakit dan Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan
July 2, 2025By
Kesehatan Reproduksi
Berdampak Buruk bagi Kesehatan Reproduksi, Fikes Umsida Ungkap Menyikapi Kebiasaan Mengonsumsi Seblak dengan Bijak
June 26, 2025By
Penyakit infeksi
Peran Strategis TLM dalam Deteksi Penyakit Infeksi dan Kanker Menurut Prof Sridarmawati
June 23, 2025By